30 : Video Call

3.6K 503 37
                                    

Jinhye membuka matanya kemudian melihat ke arah jam dinding yang sekarang menunjukan pukul 2 dini hari. Sekuat apa pun ia mencoba untuk tidur, rasa kantuk tidak kunjung datang hingga ia tetap terjaga sampai sekarang.

Bayangan tentang apa yang dilakukan Taeyong padanya sesekali muncul di benaknya. Dan juga perlakuan Doyoung padanya, ditambah saat pria itu mencium keningnya.

Mengerang pelan, Jinhye mendudukkan tubuhnya di atas tempat tidur dan meraih ponsel yang disimpan di atas nakas. Beberapa notifikasi muncul setelah ia menyalakan data ponselnya.

Dan salah satu pesan masuk berhasil menarik perhatiannya. Jinhye membuka pesan tersebut dengan jantung yang sedikit berdebar.


Lee Taeyong Sunbae:

Aku terlalu malu untuk menemuimu secara langsung. Jadi sebagai gantinya aku mengirim pesan. Aku ingin meminta maaf padamu atas apa yang telah kulakukan. Aku benar-benar minta maaf. Sungguh. Aku tidak tahu kenapa bisa melakukan itu padamu, tapi aku benar-benar sangat menyesal. Aku minta maaf. Tolong maafkan aku.


Jinhye menghela napas panjang setelah selesai membaca pesan dari Taeyong. Ia tidak akan membalasnya sekarang. Ia merasa marah dan juga takut pada Taeyong saat mengingat apa yang dilakukan pria itu padanya.

Jinhye berniat untuk membuka youtube dan menonton video yang menyenangkan, tetapi panggilan masuk pada ponselnya membuat Jinhye menatap layar ponselnya dengan kening berkerut.

Kim Calling

"Halo," ucap Jinhye begitu ia menjawab panggilan tersebut.

"Kenapa kau tidak tidur?"

Jinhye mengernyit bingung. "Dari mana kau tahu?"

"Kau baik-baik saja?" tanya Doyoung tanpa menjawab pertanyaan Jinhye.

"Ya. Aku baik-baik saja."

"Haruskah aku ke sana dan menemanimu?"

Jinhye mengerutkan dahinya bingung. "Tidak perlu."

"Cobalah minum susu agar kau bisa tidur."

Jinhye terdiam sebentar mendengar ucapan Doyoung. "Eum. Aku akan melakukannya," ucapnya kemudian menyibakkan selimut dan turun dari tempat tidur lantas pergi ke dapur.

"Apa yang kau lakukan sekarang?"

"Aku akan membuat susu," jawab Jinhye terus melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Coklat?"

"Dari mana kau tahu?" tanya Jinhye bingung. Ia meloudspeaker ponselnya dan meletakkannya di atas meja dapur.

Ia mengambil air dari keran westafel sesuai dengan takaran gelas yang akan dipakainya.

"Aku bisa mendengarmu menyiapkan air," kata Doyoung setelah Jinhye selesai dengan airnya.

"Aku memang melakukannya," sahut Jinhye kemudian memanaskan air tersebut di atas kompor. "Kenapa kau tidak tidur?"

"Tidak mengantuk."

Jinhye menghela napas pelan mendengar ucapan Doyoung.

"Apakah susunya sudah siap?" tanya Doyoung setelah beberapa lama terdiam.

"Ya," jawab Jinhye pelan. Ia mengambil gelas yang berisi susu coklat buatannya kemudian meraih ponselnya dan berjalan menuju ruang televisi.

"Aku akan menemanimu mengobrol sampai kau menghabiskannya."

"Tidak perlu," sahut Jinhye cepat.

"Aku akan melakukannya karena aku juga sedang melakukan hal yang sama denganmu."

UNEXPECTED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang