Jinhye menatap langit-langit kamarnya dan kembali teringat pada Doyoung. Pria itu terus menerus mengganggu pikirannya. Belakangan ini Jinhye memang sengaja menghindari Doyoung. Alasannya karena Jinhye selalu merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya saat berdekatan dengan Doyoung. Dan ia rasa itu tidak baik.
Jinhye juga tidak ingin Doyoung mengatakan sesuatu yang tidak ingin ia dengar. Cukup mendengar dari orang lain saja, Jinhye tidak ingin mendengar dari orangnya langsung karena rasanya ia tidak sanggup.
Saat berada di dekat Doyoung, Jinhye merasakan sesuatu yang dulu ia rasakan pada Taeyong saat berada di dekat pria itu. Tapi ia tidak mempercayai perasannya sendiri. Kenapa bisa begitu? Bagaimana dengan Taeyong? Bukankah dirinya juga menyukai Taeyong? Kenapa Doyoung membuatnya merasakan hal yang sama? Taeyong atau Doyoung, sebenarnya siapa yang disukai olehnya?
Jinhye menghela napas panjang kemudian menutup seluruh badannya dengan selimut tebal miliknya lantas menggeram pelan.
🌱🌱🌱
Jinhye kembali mematut dirinya di cermin kemudian meraih ponselnya, menunggu kabar dari Taeyong yang akan menjemputnya ke apartemen. Sebenarnya Jinhye sudah menolak niat baik Taeyong karena ia takut Taeyong bertemu dengan Doyoung. Tetapi lelaki itu bersikeras untuk menjemputnya, dan Jinhye kehabisan cara untuk menolak-nya.
Taeyong Sunbae:
Lima menit lagi aku sampai. Kau turun saja.
Jinhye:
Iya Sunbae.
Jinhye meraih tas kecilnya dan berjalan keluar kamar. Ia memakai sepatunya dan pergi meninggalkan apartemen.
"Kau terlihat cantik," ucap Taeyong begitu Jinhye selesai memakai sabuk pengamannya.
Jinhye tersenyum malu mendapat pujian langsung dari Taeyong. "Terima kasih."
"Ada tempat yang ingin kau kunjungi?" tanya Taeyong mulai melajukan mobilnya menjauhi apartemen.
"Ada," jawab Jinhye dengan senyuman.
"Di mana?"
"Coex Aquarium," jawab Jinhye pelan. "Aku ingin pergi ke sana."
"Baiklah. Aku akan mengajakmu ke sana."
"Kau yakin?"
Taeyong mengangguk. "Kenapa?"
Jinhye menggeleng. "Tidak. Aku akan membayar tiket masuk untuk kita."
Taeyong tertawa. "Hei, apa kau pikir aku tidak punya uang?"
"Tidak," jawab Jinhye cepat. "Maksudku, aku yang mengajakmu, jadi lebih baik aku yang membayar."
"Tidak apa-apa. Aku akan membayar tiketnya."
"Biar aku saja."
"Tidak apa, Jinhye-ya. Biar aku saja."
Jinhye-ya.
Jinhye terdiam mendengar panggilan Taeyong padanya. Kenapa tiba-tiba ia teringat Doyoung?
Jinhye menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha menyingkirkan bayangan Doyoung dari benaknya. Ia berdehem pelan menatap Taeyong yang fokus menyetir. "Kalau begitu kita bayar masing-masing saja. Sudah. Tidak ada penolakan," ucapnya tegas.
Taeyong menyerah. "Baiklah. Kalau begitu biarkan aku mentraktirmu makan."
"Kalau itu aku tidak masalah," sahut Jinhye dengan cengiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED ✔
Fanfiction"Apa yang kau lihat?" "Menurutmu?" "Jangan terus menatapku seperti itu." "Ini mataku. Terserahku mau menatap siapa." __________________ Kim Doyoung dan Park Jinhye terpaksa harus menuruti keinginan kedua orang tua mereka yang menyuruh keduanya untuk...