Angelic tak peduli.Ia masih terus berlari sampai akhirnya sekarang Leo sudah berdiri didepannya.
Angelic menelan ludah. Ia mundur setelah itu menyatukan tangan kanan dan kirinya. "Jangan bunuh gue Le please."
Leo tersenyum miring.
Satu detik.Dua detik.Tiga detik.
Leo tertawa terbahak-bahak.
Angelic mulai menatap kedepan.Melihat Leo yang tertawa dengan lebar.Matanya kembali seperti semula dan gigi menyeramkannya itu sudah hilang.
"Lo enggak jadi bunuh gue?"
Leo tertawa lagi.Lalu menggaruk tengkuknya dengan gaya benar-benar seperti Leo yang Angelic kenal.
"Eh,lo udah tau ya?Hm,gimana ya?Yaudah sini ikut gue,biar gue jelasin."
Leo menarik tangan Angelic.Angelic malah dibawa kesuatu tempat dengan kecepatan hanya dua detik.
Leo tertawa. "Tempat ini jaraknya tujuh kilometer dari sekolah."
Angelic terbelalak. Tujuh kilo?Secepat itu?
Sejauh mata memandang Angelic melihat hamparan bukit luas.
"Ini dimana sih?"
"Rumah gue."
"Hah?Mana?"
Leo menunjuk rumah kecil ditengah bukit.
Angelic tersenyum. "Sekarang cerita,siapa lo sebenarnya?"
Leo terkekeh. "Seperti yang lo liat tadi."
Angelic menghembuskan nafas.Memainkan rumput yang ia duduki.
"Kenapa lo enggak bilang sama gue?"
Leo mengedikkan bahu. "Entar lo enggak mau dong sama gue."
Angelic menoleh. "Enggak juga sih.Seru malah.Jadi lo beneran..."
"Ya.Sebut aja." Balas Leo.
Angelic menelan ludah. "Jadi vampir beneran ada?"
Leo terdiam lalu mengangguk.
"Hm,cincin itu..?"
"Iya cincin ini emang selalu gue butuhin.Makanya gue pake terus.Kalo gue enggak pake,pasti gue udah kebakar.Atau bisa jadi..."
Angelic memasang raut wajah bingung. "Bisa jadi apa?"
Leo menoleh. "Gue ngamuk disekolah."
"Hah?Kok bisa gitu?"
Leo terlihat berfikir. "Hm,gimana ya.Gini loh,cincin ini semacam penangkal hawa nafsu."
"Pas kemaren lo enggak pake kenapa lo keliatan biasa aja?"
"Karena gue ke toilet terus jadi gue bisa kontrol." Balas Leo.
"Terus tadi?" Tanya Angelic.
"Tadi gue enggak tahan Ngel.Gue tadi sama Jeno-"
Leo tak melanjutkan kalimatnya.
"Kenapa?" Tanya Angelic.
Leo menggeleng. "Enggak."
"Hm,Jeno juga vampir?" Tanya Angelic.
Leo menggeleng lagi. "Bukan."
"Oh.Lo tinggal sendiri disini?" Angelic menoleh kearah rumah Leo yang tidak besar dan tidak kecil. Pokoknya tempat ini bagus banget.
Leo mengangguk.
"Orangtua lo?"
"Gue kabur.Karena gue masuk Dark Wolf." Ujar Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK WOLF ✔
WerewolfPerselisihan,saling membenci,bukti mengerikan Tak hanya ingin mengandalkan polisi,kelima remaja dengan jiwa penasaran yang tinggi ikut serta menyelidiki kasus janggal dan siapa dalang sebenarnya dibalik kasus besar ini. Semangat mereka dalam menjala...