Dark Wolf : Chap.21

62 13 12
                                    

Nana berdehem. "Gini nek.Kita mau nanya-nanya soal perang ILI."

Nenek Raup yang tadinya tersenyum,mengubah raut wajahnya mendengar kalimat itu.

Lalu gelas yang digenggamannya pecah.

Mereka semua kaget melihat reaksi Nek Raup.Alhasil jadi sama-sama kaget.

Nek Raup menatap Nana.Detik setelahnya tersenyum.

"Emangnya kamu tau perang itu perang antara siapa dengan siapa?"

Nana menelan ludah lalu menggeleng. "Kurang tau sih.Yang pasti perang ini ada kaitannya kan sama inyek sama...likantrof?"

Nek Raup terdiam lalu mengangguk. "Suami saya juga meninggal di perang itu."

Angelic mengerutkan dahi. "Suami nenek inyek?"

Nek Raup menatap Angelic lalu menggeleng pelan. "Bukan."

"Suami saya likantrof."

"HAAAA?!"

Nek Raup menghembuskan nafas. "Ceritanya panjang.Saat itu juga meninggalnya pas ngelawan kakeknya Chelsea.Dan suami saya kalah."

Mereka semua terbelalak.

"Terus kenapa nenek bisa tinggal disini?" Tanya Dyra.

"Para inyek itu udah terlalu banyak buat masalah sama mereka.Mungkin gen inyek nomor lima ini bersedia nampung saya disini buat nebus kesalahannya,padahal nggak menyelesaikan masalah sama sekali.Tapi mereka tetep ikhlas kok,karena saya juga manusia biasa,bukan likantrof atau musuh mereka." Jelas nek Raup.

Semuanya manggut-manggut.

"Memang likantrof sama inyek kenapa bisa perang nek?Awalnya gimana?" Tanya Kelya penasaran.

"Sebenarnya ini bukan salah paham sama sekali.Kaum inyek itu emang punya sifat licik." Jelas nek Raup, sedikit memelankan suara.

"Jadi yang mulai semuanya inyek duluan?" Tanya Ian.

"Sht,jangan besar-besar kalo ngomong.Ini kawasan mereka." Tegur nek Raup dan Ian refleks menutup mulutnya.

"Kaum inyek dulu itu khas dengan gaya ramahnya.Mereka baik,penyayang,itu yang mereka perlihatkan.Nggak tau kalau dihatinya gimana.Tapi itu dulu.Keturunan inyek generasi sekarang jauh berbeda." Nek Raup menatap Kelya.

Lalu melanjutkan. "Beda sama likantrof yang kelihatan angkuh,dingin,kurang ekspresif dan nggak bisa dibantah.Tapi sebenarnya mereka tulus melakukan sesuatu.Mereka baik kalau nggak diusik.Tapi kalau sudah diusik satu kali saja,jangan harap mereka bisa memaafkan.."

Ian terkekeh. "Kalau bahasa sekarang mah senggol bacok.Ye nggak?"

Nana,Mei,Angelic dan Dyra menatap Ian kesal.Sedangkan Kelya masih menatap nek Raup antusias.

"Kalau vampir gimana nek?" Tanya Angelic tiba-tiba.

Nek Raup terdiam menatap Angelic bingung. "Ngapain kamu nanyain vampir?"

"Pacarnya dia vampir nek." Ember Ian lalu dijawab pelototan oleh Angelic.

"Kamu pacaran sama vampir?" Tanya nek Raup dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

Angelic hanya terdiam.

"Emang kenapa nek?" Tanya Mei.

"Terserah aja sih. Lagipula kalian manusia."

"Memangnya kenapa nek?" Angelic penasaran.

"Mereka tuh nggak jelas.Liciknya melebih-lebihin inyek."

Semuanya terdiam.Nek Raup lagi-lagi menatap Kelya.Entah kenapa,daritadi Kelya merasa nek Raup menatapnya dengan tajam.Apa ada yang aneh dengan Kelya?

DARK WOLF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang