Dark Wolf : Chap.24

51 14 2
                                    

"Harapan kita cuma satu.Siapa tau tim Alaska nemu petunjuk." Ujar Glen.

Tingnong.

"Cuy,Alaska nge-chat gue."

Semuanya fokus mendengarkan.

Alaska:
Dihalaman belakang gue
Dipojokan
Ada bercak darah kering tapi udah ga bau

Glen melontarkan kalimat yang ditulis Alaska.

"Yaudah.Ayo kita balik ke rumahnya Alaska."

***

Kak Monalisa.
Dibunuh dihalaman belakang rumahnya.
Lalu dibawa ke gang.

Glen membaca tulisan Dyra lalu menatap sang pemilik tulisan disebelahnya yang sedang fokus dengan ponselnya.

"Dyra."

Dyra menoleh.

Glen tak menjawab malah melirik sekitar belakang rumah Alaska yang sudah sepi ini.

Yang lain memang sedang berada didalam.

Dyra mengerutkan alisnya lalu kembali fokus pada ponselnya.

"Emang sepupu lo pernah jadi korban?"

Dyra melepas pandangannya dari ponsel lalu menatap kedepan. "Iya."

Glen manggut-manggut.

"Kira-kira pacar lo waktu itu mati kenapa ya?" Tanya Glen.

Dyra mengerutkan alisnya. "Hah?Pacar?"

"Danu kan?Dia mati dihutan?"

Dyra menahan tawanya. "Apaan?Kok pacar?"

"Lah gue pikir lo pacarnya Danu.Atau masih pedekate?"

Dyra tertawa. "Siapa yang pedekate?"

"Atau dia kali ya yang pedekatein lo?Keliatannya sih gitu." Ujar Glen.Dyra hanya mengangkat bahu.

"Lo sendiri lagi pedekate sama Vina ya?" Tanya Dyra.

Glen memperagakan gaya muntah. "NAJIS BANGET."

"Gue nggak suka sama dia.Selain nggak mungkin gue bisa sama dia,kelakuannya juga gitu.Sampe di demo rakyat .Lo liat aja."

Dyra hanya tertawa.

"Gue nggak suka cewek kayak gitu.Sukanya yang netral-netral aja."

Dyra berfikir sebentar. "Hm,kayak Kelya?Dia cuek kan orangnya."

Glen terbelalak. "Kok Kelya? Cowok yang naksir ama dia bener-bener udah out of the box itu. Malahan gue pikir dia lebih suka cewek."

Dyra lagi-lagi tertawa. "Terus kayak siapa?"

***

"Pada laper nggak?" Tanya Alaska.

"NGGAK."

"Eh,berarti kita harus lanjutin besok dong pencarian kita?" Tanya Kelya.

"Iya mau gimana lagi." Balas Leo.

"Udah pada tau ciri-ciri korban?" Tanya Mei.

"Iya.Dia cewek umur 17 tahun.Lagi-lagi murid SMA Utama." Balas Alaska.

"Korban ke duapuluh ya?" Tanya Angelic.

"Iya.Udah malem.Pada nggak balik?" Tanya Alaska.

Akhirnya mereka berbincang sampai jam sepuluh,sengaja karena satu jam lagi ibu Alaska akan pulang..

***

Malam selanjutnya.

Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam.Lima orang tim menjaga gang kali ini tidak hanya berjalan kaki.Karena omelan Bianca,akhirnya Kelya naik kepunggung Bianca,Mei kepunggung Jeno dan Leo pastinya berlari sendiri.

Mereka sampai di gang dan Kelya berseru senang karena mereka tidak terlambat.

"Akhirnya nggak terlambat juga.Semoga ketemu ya pembunuhnya."

Semuanya mengangguk mendengar lontaran Kelya.

"Eh tapi lo pada yakin pembunuhnya itu likantrof,inyek,atau vampir?" Tanya Kelya.

"Kayaknya sih iya Kel.Dari cara pembunuh cabik-cabik,sama ada bekas cakaran." Ujar Leo.

Tiba-tiba saat mereka berlima sedang menunggu didepan gang,sepuluh teman lainnya yang harusnya dirumah Felisha dan Alaska malah datang.

"Lah lo pada ngapain?" Tanya Jeno.

"Guys!Angelic baru aja bikin analisa baru!" Seru Nana.

Mereka berlima belas berkumpul.

"Entah kenapa gue berfikir yang lain. Gue nggak yakin kalau sebenarnya makhluk malam yang ngelakuin semuanya." Ujar Angelic.

"Hah?Kok lo bisa berfikir kayak gitu?Sama kayak Kelya." Jawab Mei.

"Iya,gue ngerasa begitu juga." Ujar Kelya.

Angelic berdiri disebelah Kelya.

"Jadi gini.Menurut gue,kan likantrof,inyek sama vampir saling fitnah.Likantrof difitnah jadi pelaku karena cakaran dan lolongan sebagai bukti,lalu likantrof fitnah inyek kalau inyek yang fitnah likantrof,duh yang ini agak ribet sih.Terus vampir diduga sebagai oknum yang fitnah inyek dan likantrof dan berniat adu domba agar saling fitnah.Begitu praduga awal.

"Tapi gini,kak Mona,kakak Alaska itu likantrof,apa kalian yakin kalau likantrof juga yang bunuh kak Mona?Atau seenggaknya makhluk lain deh,vampir dan inyek.Tapi gue juga kurang yakin sama dugaan yang itu.

"Dan lagi,tulisan diary Felisha yang terakhir itu belum lengkap.Felisha ini percaya sama makhluk malam,dan menduga kalau Jeno,alias cowok yang dia kagumin ini makhluk malam dan ternyata dia bener.Tapi Jeno ini juga belom terlalu kenal sama Felisha,cuma saling kagum dari jauh aja.Apa mungkin Jeno bakal bunuh Felisha?

"Menurut gue sih gini ya.Kalau seandainya vampir jadi korban fitnah juga gimana?Jadi sebenarnya pelakunya itu manusia biasa.Cuma dia mau fitnah inyek,likantrof dan vampir aja dan nge-set seolah-olah mereka yang ngelakuin.

"Nah terus,Metta.Gue paham betul maksud kak Mona yang bilang disuruh basmi tiga inyek disekolah yaitu Vina,Bianca dan Chelsea.Dan yang berarti Metta dan Pita adalah manusia biasa.

"Lima orang member geng.Tiga orang inyek,dua orang manusia,dan satu orang manusia mati.Satunya lagi hidup-"

Kelya memotong omongan panjang Angelic. "Nah disini!Ini yang gue curiga dari awal!Kalau satu manusia mati,dan satu manusia lagi masih hidup,gue awalnya curiga sama tiga orang lainnya yang inyek yaitu Vina,Chelsea dan Bianca.

"Tapi ini semua juga pasti memunginkan kan,kalau satu manusia lain di geng kalian selain Metta yang mati itu pelakunya."

SRETTTT!

Baru saja Kelya bicara begitu,sebilah pisau melintas dikuping Kelya dan menancap ditembok disebelah kepala Kelya.Nyaris!

Kelya menatap kedepan,lalu melihat Pita yang tersenyum miring dengan tiga pisau ditangannya.

"Lo target selanjutnya,Kelya Azzahra Vatardy."

DARK WOLF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang