Dark Wolf : Chap.13

72 14 4
                                    


BRAK!

"Gila berantakan banget!" Seru Dyra ketika pintu baru saja dibuka.


Yang terlihat hanyalah banyak barang yang beberapa hancur dan berantakan dimana-mana.

"Kayaknya abis ada perang dunia tiga," gumam Ian.

"Ck,kenapa bisa gini sih?Pemiliki rumahnya punya gangguan mental kali ya," tebak Kelya asal.


"Selidikin kamarnya aja.Siapa tau ada barang penting." Usul Mei.

"Eh wait!Liat deh tulisannya!" Angelic menunjuk salah satu kamar.

Nana menyipitkan mata. "Felisha Room?" Nana membaca tulisannya.

"Felisha?Salah satu korban kan?" Mata Ian menyipit.

Mei mengangguk kuat-kuat. "Iya!Ya ampun,ternyata yang selama ini kita cari dapet juga alamatnya.Ternyata petunjuk Metta membantu banget."

"Yaudah gini deh.Seperti intruksi gue,Angelic sama Dyra jaga depan.Nana sama gue jaga tengah.Kelya sama Ian yang masuk ke kamarnya Felisha." Perintah Mei.

"Buset kok gue sama Kelya berdua doang?Gue cowok normal loh." Ian menunjuk dirinya sendiri.

"Tapi kan Kelya nggak normal." Tambah Angelic.

"Otak lo gue semprot ya." Kelya melotot.

Setelah itu sesuai intruksi, Kelya dan Ian pergi kekamar Felisha.

***

"Buset kamarnya serem amat." ian membuka pintu.

"Kamar gue juga gini kok." Ujar Kelya

"Ih kamar para penyihir."

Kelya tak menanggapi.

"Apaan yang harus kita selidikin Kel?" Tanya Ian sambil berbaring dikasur.

"Lo mah malah tiduran.Bantuin gue!" Omel kelya.

"Bentar dulu dong, gue capek banget."

Mata Kelya memicing kemana-mana. Ia menghampiri meja belajar Felisha.

Berdebu.Kelya sedikit mundur. "Aduh!"

Kelya menoleh kebelakang.Ternyata Ian sedari tadi ada dibelakangnya setelah berleha-leha.Dan sekarang keinjek deh kakinya.

"Lo ngapain sih!" Cetus Kelya.

Ian nyengir. Lalu menunjuk sesuatu. "Itu buku diary ya Kel?"

Kelya memicingkan mata. Lalu menjentikkan jari. "Nah iya!Siapa tau ada petunjuk!"

Ian menaikkan alisnya. "Lo yakin?"

"Sesuatu itu harus dicoba dulu Yan.Kita harus penuh tekad dan keyakinan biar dapet jalan keluar." Jelas Kelya.

"Anjay." Balas Ian.

Kelya mengambil buku diary hitam-abu itu.Memang bener sih.Sepertinya gadis bernama Felisha Syalha ini menyukai sesuatu yang berhubungan dengan kegelapan, horor, atau semacam itulah.Sebenarnya sama sih dengan Kelya,tapi sepertinya Kelya tak separah Felisha.

"Baca diary orang emang nggak dosa Kel?Kan privasi."

Kelya memutar bola mata. "Lo ngomong gitu seakan-akan lo nggak pernah dosa tau nggak?"

DARK WOLF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang