~Banyak yang mengira aku terlalu bahagia dengan hidupku. Namun justru hidupku terasa mati, sampai aku menemukanmu. Kamu dan segala keanehanmu~
🍁🍁🍁
Awal baru di tempat yang baru dengan sensasi yang baru.
Aku berdiri tepat di depan gerbang sekolah sambil mengamati gedungnya yang megah. Sesekali aku meniup permen karet di mulutku dan menghela napas saat melihat beberapa orang siswa tampak begitu tegang hendak melewati gerbang. Ah, sepertinya aku tahu alasannya.
Di sana! Tepatnya di dalam gerbang terdapat seorang guru olahraga yang sedang melakukan razia. Mereka menyita barang-barang milik para siswa termasuk kosmetik, earpod, bahkan photocard idol kpop. Benda-benda itu dianggap dapat mengganggu pelajaran. Hhh! Yang benar saja!
"Oyy! Siswi berambut pendek!"
Guru olahraga tersebut tiba-tiba menyeru ke arahku. Sementara aku sendiri sibuk menoleh sana-sini untuk memeriksa adakah siswi berambut pendek selain diriku. Ada, tapi siswi tersebut tidak merasa terpanggil dan malah berjalan dengan mulus melewati gerbang.
Aku mengacungkan telunjuk ke arahku sendiri. Saya pak?
"Hei! Apa kamu tuli? Saya panggil kamu. Ayo sini!" teriak guru itu.
Aku pun memenuhi panggilan tersebut dengan berat hati. Rupanya guru olahraga tersebut tidak sendiri. Di samping kanan dan kirinya terdapat dua orang siswa yang turut membantunya.
"Itu yang di leher, lepas!" maksudnya headphone yang kubiarkan melingkar di leherku.
"Nggak bisa pak!" bantahku. Yang benar saja, itu adalah benda kesayanganku. Hadiah dari kakak laki-lakiku.
"Eh eh! Itu di mulut kamu apa itu? Keluarkan!"
Aku pun membuang permen karet yang tadinya kukunyah kemudian menatap pria itu dengan muka datar. "Sekarang apa lagi pak?"
"Kim Gaeul?"
Aku lantas menoleh ke arah siswa laki-laki yang barusan menyebut namaku. Selama beberapa saat aku dibuat bingung, namun akhirnya aku mengenalinya. "Choi Yeonjun?" terkaku.
Cowok itu tersenyum kemudian mengangguk. Dia adalah teman SMP-ku dulu. Aku mengenalnya karena dia dulu sangat populer dengan ketampanan dan otaknya yang encer. Tapi aku tidak menyangka bahwa dia rupanya mengenaliku juga. Saat itu aku merasa seperti sedang dibekukan tiba-tiba. Hm! Beginikah rasanya dinotice bias?
Aku sangat menikmati euforia tersebut sebelum akhirnya guru menyebalkan itu kembali meminta headphone-ku. Enak saja!
"Pak, bagaimana kalau barangnya Gaeul biar saya saja yang amankan? Kebetulan dia teman saya" sahut Yeonjun berusaha membujuk Pak Mingyu. Aku juga baru mengetahui namanya saat tadi beberapa siswa yang lewat menyapanya. Rupanya dia punya banyak penggemar di kalangan murid-murid. Tidak heran sih, dia kelihatan masih muda dan tampan walau tidak setampan cowok di sampingnya.
Aku fokus pada Yeonjun dan sesekali melirik Pak Mingyu yang masih mempertimbangkan tawaran cowok itu.
"Hm, baiklah. Tapi ingat! Jangan dikasih sampai akhir jam pelajaran! Dan kamu besok jangan bawa barang begini lagi!" peringatan yang tertuju kepadaku dan juga Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁Fall to You [CHOI SOOBIN] 🍂
FanfictionDi musim gugur, Soobin merasakan kebahagiaan yang selama ini ia impikan bersama seorang gadis bernama Gaeul. Karena itu ia mulai menyukai musim gugur dan dedaunan yang berguguran. 🍁 = Gaeul Perspective 🍂 = Soobin Perspective Berusaha untuk tidak...