9

2.2K 583 34
                                    

"Akhirnya kenyang juga gue" Yeonjun bernafas lega sembari mengelus perutnya yang terasa kenyang.

Sekarang sudah setengah dua belas malam, tapi Yeonjun terbangun dari tidurnya karena merasa lapar.

Jadi dia memutuskan untuk pergi ke dapur walaupun masih merasa ngantuk.

"Gue cuci piringnya besok aja deh, mending gue pergi tidur lagi" ucapnya pada diri sendiri.

Yeonjun beranjak untuk kembali ke kamar dan memulai aktivitas tidurnya kembali.

Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara dari jendela dapur.

Srak

Srak

Srak

"Anjir apaan tuh? Jangan jangan maling lagi" ucap Yeonjun was was.

Yeonjun mendekat ke arah suara dengan pelan ia membuka tirai jendela dapur.

Tapi bukannya maling yang ia lihat, melainkan sosok perempuan dengan rambut panjang yang tergerai serta darah yang terus mengalir dari kepalanya.

Dan jangan lupakan satu hal, tangan kanan sosok perempuan itu sudah tidak ada.

Yeonjun yang terkejut langsung menutup kembali tirai jendela dan pergi dengan langkah setengah berlari.

Tapi langkahnya kembali terhenti saat ada yang memegang pundaknya dari belakang.

"Aaaa setan setan ampunin Yeonjun yang ganteng ini, jangan bunuh gue!" seru Yeonjun tanpa menoleh ke belakang.

"Kak Yeonjun ini gue Sanha" ternyata orang itu tidak lain adalah Sanha.

Dengan perasaan yang campur aduk, Yeonjun akhirnya menoleh ke belakang dan mendapati Sanha yang tengah menatapnya dengan bingung.

"Anjir lo ngagetin gue aja!" kesal Yeonjun dengan keringat yang membanjiri pelipisnya.

"Lagian Kak Yeonjun kenapa lari lari gitu sih?"

"Gak papa kok, eh lo ngapain disini?" tanya Yeonjun berusaha tenang.

"Oh ini gue gak bisa tidur jadi ya gue keluar bentar buat nyari angin, kebetulan gue mau ke dapur buat minum eh lihat lo lari lari gitu jadi gue samperin deh" jelasnya pada Yeonjun.

Yeonjun hanya manggut manggut mendengar penjelasan Sanha.

"Yaudah ya gue lanjut tidur dulu, ngantuk banget gue" ucapnya kemudian.

Sanha hanya mengangguk singkat sebagai jawaban.


















































"Masa ya tadi malem gue lihat hantu" Yeonjun menatap teman temannya dengan serius.

Mereka sedang bersantai diruang tengah sembari menonton tayangan televisi. Namun hanya ada Kai dan Taehyun yang menemani Yeonjun.

Beomgyu masih enggan untuk keluar kamar, sedangkan Sanha tengah pergi entah kemana.

"Serius lo? Jadi lo juga digangguin?" tanya Taehyun kaget.

"Lo digangguin juga?" Yeonjun tentu saja terkejut mendengar itu, dia kira hanya dia yang diganggu sama setan setan itu.

Sedangkan Kai hanya diam menyimak sembari makan keripik kentang.

"Iya gue digangguin waktu tidur, untung gue cepet baca doa dan setannya langsung pergi" jawab Taehyun.

Kai yang mendengar itu bergidik takut, lalu merapatkan tubuhnya kepada Yeonjun yang berada disampingnya.

"Kai lo ngapain sih!" sewot Yeonjun sembari menyingkirkan tangan Kai dari dirinya.

"Kak Yeonjun gue takut, nanti kalau dia gangguin gue gimana?" jawabnya dengan polosnya.

Baik Yeonjun maupun Taehyun hanya berdecak malas.

"Kalian lagi bahas apaan?" tanya seseorang yang tiba tiba menyahut.

"Loh Beomgyu? Lo udah enakan?" tanya Yeonjun terkejut.

"Gue udah gak papa kok tenang aja, jadi kalian lagi bahas apa?" tanyanya dengan raut penasaran.

"Lagi bahas hantu yang gangguin Kak Yeonjun sama Kak Taehyun" jawab Kai.

Beomgyu yang mendengar itu lantas terkejut.

"Serius lo? Udah gue bilang kan villa ini gak bener, kalian sih gak percaya sama gue" ucap Beomgyu dengan nada malas.

Mereka yang mendengar itu hanya bisa diam, memang perkataan Beomgyu ada benarnya juga.

Sedangkan Beomgyu yang melihat itu mendengus kesal lantas beranjak pergi meninggalkan mereka.

"Gyu lo mau kemana?" tanya Yeonjun yang menyadari Beomgyu yang ingin pergi.

"Cari angin" jawabnya singkat.

Psycho | TXT √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang