20

2.4K 554 115
                                    

Yeonjun merintih kesakitan saat merasakan nyeri diperutnya.

"Kak Yeonjun, lo harus bertahan" Ucap Taehyun menatap cemas orang yang disampingnya.

"G-gue udah gak kuat" Ucap Yeonjun dengan nada lemah.

Taehyun yang mendengar itu menggeleng, dia tidak mau kehilangan satu temannya lagi.

"Jadi gimana? Siapa yang mau mati duluan hm?" Ucap Sanha sembari menggores ujung pisau dengan tangannya.

Kai yang mendengar itu menatapnya dengan bengis, tidak lagi ada ketakutan didalam dirinya.

Hanya ada hasrat untuk memukul Sanha sekeras-kerasnya.

"Sebelum lo bunuh gue, lo bakal mati duluan!" Seru Taehyun lalu menendang perut Sanha hingga terjungkal ke belakang.

Taehyun berhasil melepas ikatan tali ditubuhnya saat Sanha jengah.

"Anjing!" Umpat Sanha marah.

"Cih, cuma segitu kekuatan lo? Ayo lawan gue!" Tantang Taehyun.

Kai yang melihat itu tidak mau menyiakan kesempatan, dia berusaha melepas tali yang mengikat tubuhnya.

Sedangkan Yeonjun, pemuda itu semakin melemah wajahnya pucat seperti mayat.

Sanha bangkit, lalu tanpa aba-aba dia menendang perut Yeonjun hingga pemuda itu terjungkal ke belakang.

Yeonjun mengerang kesakitan ketika luka diperutnya ditendang oleh Sanha, membuat darah semakin banyak keluar dari sana.

Taehyun yang melihat itu tidak tinggal diam, dia berniat maju untuk membantu Yeonjun.

Namun sepertinya Sanha menyadari itu, dengan gerakan cepat ia menyondorkan pistol ke arah Yeonjun.

"Lo maju, teman lo yang satu ini bakalan mati" Ancam Sanha, lalu tersenyum sinis.

Taehyun bingung, dia serba salah jadinya.

"Jadi gimana hm? Mau mati sekarang? Teman lo yang satu itu udah mati, sekarang giliran kalian."

"Siapa bilang gue udah mati?"

Mereka semua terkejut mendengar suara itu, suara yang tidak asing lagi baginya.

"Anjing, kenapa lo bisa hidup lagi hah?" Sanha kaget melihat seseorang yang kini tengah menatapnya tajam.

"Bisa dong, kan yang lo bunuh bukan gue tapi arwah adik lo yang nyamar jadi gue" Ucap pemuda tersebut.

Dia, Choi Beomgyu.

Sanha kalang kabut apalagi saat dia melihat seseorang berseragam polisi yang datang bersama Beomgyu.

"Gimana kejutan gue? Suka gak?" Tanya Beomgyu sembari tersenyum sinis.

Sanha mengepalkan tangannya marah, lalu tanpa aba-aba dia menembak Taehyun yang masih terkejut.

DOR!

Taehyun mengerang kesakitan saat lengannya ditembak oleh Sanha.

Beomgyu yang melihat itu menggeram marah, lalu dia maju menghampiri Sanha dan menghajarnya bertubi-tubi.

Polisi yang melihat itu langsung menahan Beomgyu agar berhenti menghajar Sanha.

Mau bagaimanapun dia tidak bisa seenaknya main hakim sendiri.

"Beomgyu, tahan emosi kamu! Biar saya dan teman saya yang mengurus dia" Ucap Kak Namjoon.

Lalu dengan gerakan cepat ia memborgol tangan Sanha.

Beomgyu menghela nafas kasar, padangannya teralihkan saat melihat Kai yang kesulitan melepas ikatan tali ditubuhnya.

Menyadari itu Beomgyu menghampirinya dan membantu melepas ikatan tali ditubuh Kai.

"Tunggu pembalasan gue suatu saat nanti!" Seru Sanha sebelum dibawa polisi ke luar.

Beomgyu hanya mendecih tidak suka, lalu matanya menangkap sosok yang terbaring kesakitan sembari memegangi perutnya.

"Kak Yeonjun!" Teriaknya panik.

"Kai, lo tolong bantuin Taehyun. Biar gue yang bawa Yeonjun" Ucapnya kemudian.

Kai yang mendengar itu lantas mengangguk patuh.

"Kak Yeonjun, lo harus bertahan. Gue akan bawa lo ke rumah sakit secepatnya" Ucap Beomgyu.

Yeonjun yang mendengar itu tersenyum tipis.

"Kayaknya gue bakalan mati deh, hehe."

Beomgyu yang mendengar itu lantas melotot kaget.

"Lo gak boleh ngomong gitu!" Ucapnya marah.

"Kak Beomgyu, ayo pergi dari sini" Ajak Kai yang kini tengah memapah Taehyun.

Beomgyu mengangguk setuju, lalu membantu Yeonjun untuk berdiri dan memapahnya.
































































"Kak Beomgyu."

Beomgyu menoleh ke arah Kai, "Kenapa, Kai?"

Omong-omong mereka sedang berada dirumah sakit.

Yeonjun tengah ditangani dokter, sedangkan Taehyun sudah diobati dan duduk bersama mereka di kursi luar ruang rawat Yeonjun.

Beomgyu menyuruhnya untuk istirahat saja diruang rawatnya, namun Taehyun menolak karena ingin tahu kondisi Yeonjun.

"Kak Beomgyu, beneran gak mati?" Tanya Kai penasaran.

Beomgyu yang mendengar itu hanya tertawa pelan lalu menggeleng.

"Ya enggak lah, kan udah gue bilang kalo yang mati itu arwah nya Kak Soobin, saudara gue yang nyamar jadi gue" Ucapnya kemudian.

"Jadi Kak Soobin saudara lo?" Sahut Taehyun terkejut.

Dan Beomgyu hanya mengangguk singkat.

"Jadi selama ini yang di villa bukan lo? Gue selama ini ngobrol sama setan dong?"

Taehyun sungguh tidak percaya bahwa yang selama ini mengobrol dengannya adalah seorang setan.

Kai pun sama terkejutnya, dia sungguh tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Beomgyu hanya tertawa pelan, "Yang penting kan gue gak mati, dan kalian bisa selamat sekarang."

Kai dan Taehyun hanya tersenyum tipis mendengar itu.

Saat mereka sedang asyik mengobrol, pintu ruang rawat Yeonjun terbuka menampilkan dokter yang kini tengah menatap mereka.

Beomgyu yang menyadari itu lantas bangun dari duduknya, "Gimana keadaan teman saya, Dok?"

Sang dokter menghela nafas pelan, "Keadaannya sangat kritis, karena luka diperutnya yang cukup parah."

Mereka yang mendengar itu terkejut.

"Tapi teman saya bakal baik-baik aja kan, Dok?" Tanya Taehyun memastikan.

Lantas sang Dokter tersebut tersenyum tipis, "Saya jamin dia akan baik-baik saja, tapi kalian mohon bersabar karena dia akan mengalami koma dalam jangka panjang."

Taehyun tersenyum lega, setidaknya Yeonjun bakal baik-baik saja.

"Kalau begitu, saya permisi dulu" Pamit sang Dokter.

Dan mereka semua hanya mengangguk mengizinkan.

"Kita doain Kak Yeonjun supaya dia cepat sadar dari koma nya" Ucap Beomgyu memecah keheningan.

Taehyun dan Kai mengangguk bersamaan.

Dan tanpa mereka sadari, Beomgyu tengah tersenyum diam-diam sembari mengacungkan  ibu jarinya ke sosok pemuda yang tidak jauh dari hadapannya.

Pemuda itu, Choi Soobin.

Psycho | TXT √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang