Chapter 11 Tawaran

163 18 0
                                    

Terkejut? Itu bukanlah hal yang harus dibicarakan ketika melihat sesuatu yang bisa membuatmu tercengang sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Jika kamu tidak terkejut berarti kamu mengalami kelainan jantung dan harus diperiksa ke Rumah Sakit Jiwa. Tapi milikku beda cerita.

Milikku terkejut disini bukan karena aku merupakan seorang monster atau seorang Iblis, melainkan merupakan seorang cucu dari sang pahlawan yang pernah menyelamatkan Dunia Oatis yaitu Licht Sheiro. Dan mereka yang berada di depanku ini terkejut mendengarnya.

"A-apakah itu memang benar, Akira?" Tanya Noris dengan wajah terkejut.

Aku mengangguk.

"Itu benar sekali, Noris. Aku merupakan cucu dari sang pahlawan itu sendiri dan bisa kalian lihat perubahanku ini. Ini sendiri sudah menjadi bukti bagi diriku, dan aku minta maaf telah menyembunyikan ini semua dari kalian." Ucap ku tertunduk sedih. Tapi hadiah yang ku dapatkan adalah hal yang tidak terduga.

Srutt.....

"E-ehhh!"

Aku terkejut melihat mereka ber-6 termasuk orang tua mereka tiba-tiba bersujud di hadapanku. Dengan panik, aku menyuruh mereka untuk berhenti.

"T-t-tunggu dulu. A-a-ada apa ini, kenapa kalian semua bersujud di hadapanku? Aku bukanlah seorang Raja disini jadi kenapa kalian tiba-tiba bersujud di hadapanku?!"

Kemudian Arshella mengangkat wajahnya seraya berkata....

"Mungkin memang benar kamu bukanlah seorang Raja. Tapi kamu merupakan cucu dari sang pahlawan dan asal kamu tahu saja bahwa semua belahan dunia sangat mengidolakan The White Lightning dan kami tidak ingin kehilangan kesempatan ini karena bisa bertemu langsung dengan keturunan sang pahlawan." Ucapnya sambil kembali bersujud.

Sepertinya apa yang dikatakan oleh Arshella ada benarnya juga. Tapi aku disini tidak ingin disambut bak seorang pahlawan karena yang pernah menyelamatkan dunia ini adalah 11 Saviors. Lagipula aku membutuhkan bantuan kepada mereka dan semoga saja mereka mau menerimannya.

"L-lupakanlah tentang ini semua. Tolong berdirilah kalian semua karena aku membutuhkan bantuan kalian."

Mereka semua mengangkat kepalanya dan menatapku dengan wajah terkejut. Kemudian pria berambut coklat dengan mata coklat bertanya kepadaku.

"B-bantuan apa, Akira-sama?"

"Sepertinya aku harus membicarakan ini di dalam kerajaan. Dan tolong jangan panggil aku dengan nama 'Sama'. Aku mungkin merupakan keturunan dari sang pahlawan, tapi itu tetap tidak mengubah statusku sebagai remaja biasa. Jadi tolong panggil saja aku dengan nama Akira." Ucapku tersenyum ke arah mereka semua.

Orang tua mereka lagi-lagi tidak percaya dengan apa yang kukatakan, tapi kemudian mereka semua mengangguk paham.

"Baiklah. Mulai sekarang aku akan memanggilmu Akira-kun." Ucap pria tersebut.

Aku mengangguk.

"Baiklah Akira-kun. Bantuan apa yang ingin kamu inginkan dari kami?"

"Sebenarnya tidak terlalu susah juga. Kalian tadi sudah melihat wujud asliku dan mengetahui asal usulku yang sebenarnya kan?"

Mereka semua mengangguk.

"Bantuan yang ku inginkan adalah aku ingin kalian mau menyembunyikan identitasku yang sebenarnya."

Kali ini mereka semua memasang wajah terkejut. Tapi aku bilang kepada mereka untuk membicarakannya di dalam kerajaan saja, jadi kami semua memutuskan untuk masuk ke dalam kerajaan dan masuk ke rumah pria tersebut.

Isekai Kara No Atarashī Shiroi Inazuma [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang