Chapter 21 Serangan Mendadak

135 12 2
                                    

"Hoaaammmm......"

Aku menguap terus-terusan saat berada di dalam kelas. Itu karena Claire-san datang bukan pada waktunya sehingga membuat jam tidurku berkurang. Untunglah pelajaran belum dimulai jadi aku bisa menguap sepuasnya.

"Ada apa, Akira. Tidak seperti biasanya kamu selalu menguap."

Aku melihat dengan malas Joshua berjalan ke arahku sambil tersenyum.

"Entahlah. Mungkin karena aku kurang tidur." Ucapku berbohong mengenai kedatangan Claire-san.

"Memang apa yang kamu lakukan di kamarmu?" Dia berbalik bertanya kepadaku.

Sial, jika begini aku bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin aku akan bilang bahwa aku kedatangan tamu, pasti dia tidak akan percaya denganku dan bilang bahwa tidak ada tamu yang akan datang ke sekolah malam-malam kecuali jika ada teman yang ingin berkunjung ke kamarku.

"E-etto......"

"Joshua-san!! Bisakah kamu ke sini sebentar."

Aku dan Joshua melihat ke arah Ely yang duduk dengan meja di dekat pintu kelas dimana tangannya mengisyaratkan Joshua untuk datang menemuinya. Terima kasih banyak Ely, kamu menyelamatkanku.

"Ah..baiklah, aku akan segera kesana!! Maaf ya Akira, aku harus kesana sebentar, Jaa-nee." Ucapnya lalu pergi meninggalkanku. Akhirnya...aku bisa bebas.

"A-ano..A-Akira-kun."

Baru saja aku mengatakan bebas, sekarang ada lagi yang memanggil namaku. Tapi untunglah itu adalah Elveria, tapi ada yang berbeda darinya. Dia terlihat tertunduk dengan wajah sedikit memerah. Ada apa dengannya?

"Ada apa, Elveria?"

"I-itu....apakah kamu...."

"Hmm.." Ucapku menaikan alis kananku.

"T-tidak jadi." Dia langsung berbalik dan kembali ke tempat duduknya sambil menutup wajahnya menggunakan ke-2 tangannya.

Aku hanya bengong melihatnya. Sebenarnya ada apa dengannya? Kenapa dia bisa menjadi seperti itu?

Aku melihat Sylvera yang merupakan teman sebangkunya hanya cuek karena dia sedang sibuk membaca buku. Sementara itu, Sylvia dan Emily yang duduk di depan Elveria dan Sylvera menatap Elveria dengan tatapan bingung. Kemudian Emily menatapku dan dia memberikan kode sambil menunjuk Elveria. Kodenya menurut pemikiran ku adalah "ada apa dengan dia? Apakah kamu melakukan sesuatu kepadanya sehingga membuatnya malu?"

Aku langsung menjawab dengan menggelengkan kepalaku sambil mengangkat ke-2 bahuku.

"Entahlah. Aku sama sekali tidak melakukan apapun kepadanya. Dia tiba-tiba saja seperti itu ketika menghampiriku."

Emily mengangguk paham. Kemudian dia mencoba bertanya kepada Elveria, tapi Elveria malah menggelengkan kepalanya. Kenapa sifatnya jadi seperti itu? Padahal aku tidak melakukan apapun kepadanya.

Kemudian Sisilia-sensei masuk ke kelas kami, tapi kali ini dia juga berbeda. Disampingnya terdapat gadis kecil yang tertunduk malu. Tapi aku sudah tahu siapa dia, aku tersenyum melihatnya.

"Hei, siapa gadis kecil ini? Apakah dia merupakan murid baru di sekolah ini."

"Ternyata ada juga ya murid baru selain Akira."

"Wah, dia sangat manis sekali."

"Aku ingin sekali memeluknya."

"Di kelas kita ada Loli!!"

Aku mendengar semua ocehan dari teman-temanku mengenai dia. Sementara dia sendiri semakin tertunduk malu. Aku hanya tertawa kecil melihatnya.

"Baiklah semuanya, tolong tenang. Kali ini kita akan kedatangan Murid Baru, meskipun tidak baru juga."

Isekai Kara No Atarashī Shiroi Inazuma [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang