Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"tapi Jiho juga ada didalam video pak! Kenapa cuma saya yang di hukum?" Jihyo meninggikan suaranya.
"kamu yang nyerang dia duluan, dan di video juga kelihatan jelas."
"kita berduakan sama-sama terlibat perkelahian ini pak, nggak adil dong kalau cuma saya yang dihukum." Jihyo masih nggak terima sama Hukuman yang dikasih pak Mino.
"hukumannyaa tidak berat kenapa kamu sampai nolak-nolak kayak gitu." ucap pak Mino.
"nggak berat gimana pak? Bersih-bersih gudang, aula, toilet selama satu bulan, belum lagi dapet poin pinalti yang setara sama anak nakal yang bolos tiap hari. Dan lebih parahnya lagi itu hukuman buat saya sendiri." omel Jihyo.
"itu hukuman yang tepat buat pembuat onar seperti kamu Jihyo. Kalau kamu nggak mau dihukum kamu harusnya tidak berkelahi disekolah." namanya juga guru mau murid nggak salah pun kalau gurunya udah bilang muridnya salah ya murid bisa apa?.
"ok saya terima hukumannya pak. Tapi setidaknya saya mau nuntut keadilan buat saya. Saya mau Jiho juga dihukum." tegas Jihyo.
"baik, nanti saya kasih juga Jiho 5 poin pinalti, dan tugas piket kelas selama satu minggu." pak Mino dengan muka songongnya menatap tak suka kearah Jiho.
"apaan 5 doang? Saya dapet 30 pak itu kalau saya dapet poin pinalti 10 lagi saya bisa nggak naik kelas." Jihyo berkacak pinggang berdiri melotot kearah pak Mino.
Tuk! Pak Mino memukul pelan kepala Jihyo menggunakan rotan panjangnya, membuat Jihyo yang tadinya sok mau nantang sekarang malah masang muka pasrah.
"berani-beraninya kamu melototin saya, mau saya tambahin poinnya?" Jihyo gelengin kepala, sambil nunduk udah percuma di ngelawan nggak ada gunanya.
"hukuman kamu bisa kamu mulai setiap selesai jam pelajaran terakhir, setelah selesai kamu harus keruangan saya untuk absen, jangan coba-coba kabur saya ngawasin kamu dari sini." pak Mino nunjuk monitor di depannya yang mana isinya rekaman cctv dari beberapa ruangan.
"iya pak." jawab Jihyo dengan muka di tekuk.
"jangan kamu ulangi lagi kesalahan kamu. Sekarang kamu boleh kembali kekelas."
Jihyo membungkukan badannya pertanda hormat sebelum keluar dari ruangan pak Mino.
Diluar ruangan sudah ada Mingyu yang nungguin Jihyo dari tadi.
"huaaaaa Gyuuuuuu." Jihyo yang lihat Mingyu langsung nabrakin badan meluk Mingyu. Mingyu cuma gelengin kepala, sambil bales pelukan Jihyo.
"Gyu.." Jihyo nglepasin pelukannya, terus mandang Mingyu melas.
"nggak usah cerita gue udah denger. Tenang ada gue sama Yugyeom yang siap bantuin lo." Mingyu senyum buat nyemangatin Jihyo, Mingyu paham banget temennya ini butuh penyemangat.