r é i n c á r n a t i o n

100 19 1
                                    

Percayakah kamu pada sebuah Reinkarnasi?

Sebuah momen penciptaan ulang dari manusia masa lalu yang telah mati. Yang raganya telah bercampur dengan tanah, yang raganya telah lebur menjadi abu. Katanya, manusia bereinkarnasi untuk menebus dosa di masa lampau, merubah takdir buruk terdahulu. Tapi, bukankah reinkarnasi hanya berlaku untuk manusia?

Lantas, Jeon Heejin itu apa?

Para malaikat tingkat tinggi bahkan tidak dapat ikut campur dalam urusan Tuhan yang satu ini. Jeon Heejin seolah hanya tiba-tiba ada, tanpa rekam jejak masa kecil hingga saat ini. Jeon Heejin bisa jadi adalah Eureka Apsara, yang sejak kematian Eugene Sam tidak dapat di temukan eksistensinya. Atau mungkin juga, Jeon Heejin adalah sosok yang baru di ciptakan oleh Yang Esa. Para malaikat sibuk menerka-berka, lantas dimana Eureka yang asli berada?

Karena tahu bahwa tidak akan ada yang menjawab segala tanya tentang Eureka, maka disinilah Trinh Lavesh berada. Di sudut ruang tamu rumah Jeon Heejin. Malaikat tingkat tinggi itu mengatur agar dirinya tak kasat mata, sehingga dapat leluasa memperhatikan apa-apa saja yang tengah Jeon Heejin lakukan. Di pagi ini, Jeon Heejin membaca buku mengenai fisika, yang lebih tepatnya tentang teori mengenai mesin waktu.

2073 sudah sangat maju, tentu saja. Kau bisa pergi ke negara lain hanya dalam waktu singkat, ilusi optik, bahkan teleportasi. Teknologi telah berkembang pesat, namun belum ada yang berhasil menciptakan mesin waktu yang sempurna. Seluruh ilmuwan di seluruh dunia tengah berlomba-lomba menjadi ilmuwan yang dapat menciptakan mesin waktu. Jeon Wonwoo adalah salah satunya. Kini orang tua tunggal dari Jeon Heejin itu tengah sibuk di laboratorium pribadinya.

Merasa bosan dan pusing membaca buku, Heejin beranjak dari duduknya. Melepas kacamata baca dan meletakkannya di atas meja. Kemudian berjalan ke arah laboratorium Ayahnya, tanpa tahu bahwa di belakangnya ada Trinh yang tengah mengikutinya. Heejin mengetuk pintu laboratorium Ayahnya pelan.

"Ayah?"

"Ya? Ada apa Heejin-a?"

"Boleh aku masuk?"

Hening sejenak.

"Ya, tapi berjanjilah untuk tidak mengganggu pekerjaan Ayah."

"Baiklah."

Heejin mendorong pelan pintu laboratorium dan berjalan masuk. Kemudian berkeliling sejenak sebelum duduk di kursi kerja milik Ayahnya. Heejin memperhatikan Ayahnya yang tengah fokus bekerja sambil menopang dagu.

"Ayah?"

"Hm?"

"Apakah itu proyek mesin waktu Ayah?"

"Iya."

Kemudian kembali hening. Ayahnya kembali sibuk dan fokus pada pekerjaan, sedangkan Heejin yang merasa bosan memutuskan untuk mengambil selembar kertas dan pena untuk sekedar di coret acak. Cukup lama, hingga akhirnya Ayahnya beranjak dan tersenyum puas.

"Ya, akhirnya selesai!"

Heejin mendongak.

"Itu benar sudah selesai?"

Wonwoo mengangguk.

"Sebentar Ayah akan menelfon atasan Ayah untuk mengajukan alat ini dan melakukan percobaan. Jangan sentuh apapun, oke?"

Miraculous 2: Repeat The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang