Ini hari kesepuluh Samuel berada di Korea, namun ia masih belum menemukan satupun petunjuk tentang masa lalunya. Selain karena memang sulit mencari informasi, Samuel juga sibuk untuk mengurus segala macam urusan bisnis. Sekarang saja, Samuel baru saja menyelesaikan meeting untuk kerjasama dengan Lee Corporation. Samuel sedikit pening karena tiba-tiba saja pihak Lee Corporation membatalkan rencana kerjasama mereka. Bahkan, CEO dari perusahaan tersebut turun tangan sendiri untuk langsung membatalkannya.
Lee Minho. Entah perasaan Samuel saja, atau memang CEO dari Lee Corporation tersebut selalu menatap dengan sarat tidak suka kepadanya. Lagipula ini juga aneh sekali, Mareno Corp dan Lee Corporation sudah merencanakan kerjasama sejak berbulan-bulan lalu sebelum dibatalkan secara sepihak. Mungkinkah Lee Minho memiliki dendam dari masa lalu kepadanya? Sebentar--mungkinkah Lee Minho benar-benar mengenalnya di masa lalu? Samuel tersenyum diam-diam. Jika memang benar, mungkin Lee Minho bisa menjadi kunci untuk Samuel menggali masa lalunya.
"Tuan Lee?"
Lagi. Samuel merasakan tatapan tidak suka lagi dari Lee Minho kepadanya.
"Aku harap anda mempertimbangkan keputusan untuk membatalkan kerjasama dengan Mareno," Samuel berbicara tanpa melepas senyuman.
"Tidak, aku tidak akan berubah pikiran." Lee Minho bersiap untuk berjalan menjauh namun Samuel menembaknya dengan sebuah pertanyaan.
"Apakah kita pernah mengenal di masa lalu?"
Samuel jelas melihat itu. Meski tidak berbalik, Lee Minho berhenti tegang sebelum menjawab dengan jawaban yang Samuel ketahui adalah pasti sebuah kebohongan. Jangan tanya kenapa Samuel bisa mengetahui itu. Oh ayolah, dia seorang Mareno.
"Tidak, aku tidak pernah mengenal seseorang dengan nama Samuel Mareno."
"Lantas, bagaimana dengan Hwang Hyunjin?" Samuel memancing.
Kali ini, Minho berbalik. Dia hanya menatap Samuel dengan pandangan menyipit sebelum kembali berbalik dan melenggang pergi.
Kena kau. Batin Samuel.
Samuel tersenyum lega. Akhirnya ia menemukan salah satu kunci masa lalunya, ya tentu saja selain Mr. Lai. Karena sudah berkali-kali Samuel bertanya kepada laki-laki yang telah bekerja lama dengan Ibunya itu, namun tetap saja Mr. Lai memilih bungkam.
Di sisi lain, Lee Minho mengepal erat. Apakah Samuel tengah mencoba untuk menggali masa lalunya yang ia lupakan? Tidak, Lee Minho tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Setelah 3 tahun berlalu dan segala hal yang ia lakukan, Lee Minho tidak akan rela membiarkan Hwang Hyunjin dan Jeon Heejin mengingat satu sama lain. Sejak dahulu Minho telah berusaha mengalah. Tapi kali ini, ia ingin menjadi egois. Lee Minho, ingin memiliki Jeon Heejin seutuhnya.
Kling!
Smartphone yang ia bawa membunyikan sebuah notifikasi panggilan. Minho tersenyum. Panggilan suara dari Jeon Heejin.
"Halo, cantik. Ada apa menelepon?"
"Kenapa kakak tidak meminta persetujuanku dahulu?"
"Tentang apa?"
"Kenapa aku dan Heejun harus pindah ke Jeju? Memangnya kenapa dengan Seoul?"
"Aku rasa kau butuh suasana baru, sayang. Heejun juga sedang di usia yang sangat aktif, aku rasa dia butuh tempat bermain yang luas. Dan Seoul sama sekali tidak cocok untuk bermain."
Bohong. Lee Minho hanya ingin menjauhkan Hwang Hyunjin dengan Jeon Heejin.
"Tapi, apakah kau akan ikut?"
"Ah, aku ada urusan bisnis di San Fransisco selama 10 hari. Setelahnya aku akan menyusul. Cool, sayang?"
"Hm, baiklah."
"Oke sayang, aku mencintaimu."
"Ya, aku tahu."
Klik. Panggilan ditutup.
Ya, aku tahu. Alih-alih 'aku mencintaimu juga.' Lee Minho tahu, bahwa Jeon Heejin sebenarnya merasa ada yang aneh. Tapi, perempuan itu diam saja. Kadang-kadang, Lee Minho bertanya-tanya karena ia merasa aneh. Apakah yang ia lakukan ini benar? Menghapus ingatan Jeon Heejin, dan mengatakan bahwa mereka berdua telah menikah sehingga memiliki Lee Heejun. Padahal tidak, mereka berdua tidak pernah menikah.
><
Setelah mengakhiri panggilan dengan Minho, Heejun kembali menatap selembar kertas di tangannya. Kemudian ia menghela napas. Ternyata dugaannya selama ini benar. Selama tiga tahun belakangan, Heejin tahu bahwa ada sesuatu yang aneh. Tentang dirinya sendiri, tentang Heejun, dan tentang Minho.
Pertama, Heejin merasa bahwa seperti separuh ingatannya menghilang. Kedua, tidak ada satupun foto pernikahan dirinya dengan Minho. Namun ada bukti nikah yang menurut Heejin juga aneh. Kemudian, tentang keberadaan Heejun. Heejin pun merasa yakin bahwa ketika siapapun melihat Heejun dan Minho, mereka akan sadar bahwa keduanya tidak memiliki kemiripan sama sekali. Bahkan dengan dirinya sekalipun Heejun tidak begitu mirip.
Maka setelah tiga tahun berdiam saja seolah-olah tidak tahu, maka pagi tadi Heejin pergi ke sebuah Rumah Sakit untuk melakukan tes DNA. Maka ketika memandang kertas hasil tes DNA yang diberikan, Heejin tidak lagi terlalu terkejut. Benar, bahwa Heejun adalah putranya. Tapi tidak ada kecocokan DNA sama sekali antara Heejun dan Minho. Hal yang menjadi pertanyaan dalam benak Heejin adalah, atas alasan apa Minho melakukan ini semua? Lantas, siapa pula Ayah dari putra kecilnya?
Ditatapnya sang putra yang tengah terlelap di sampingnya. Heejin mengelus surai, wajah, hidung, mata dan struktur wajah Heejun. Ada rasa hangat yang menjalar tiap kali dirinya melihat Heejun. Mungkinkah, wajah tampan Heejun ini benar-benar duplikat dari Ayah kandungnya?
Seolah menambah keyakinan bahwa ada hal yang tidak beres, tiba-tiba ia dan Heejun akan dipindahkan ke Jeju. Alasan Minho sebenarnya tidak aneh, tapi ini tampak terlalu tergesa dan tanpa pertimbangan. Biasanya, laki-laki itu selalu mendiskusikan segala sesuatu dengan Heejin sebelum memutuskan.
Jadi, ada apa sebenarnya? Apakah mungkin hal yang berkaitan dengan masa lalu Heejin telah kembali? Mungkinkah--Ayah dari putranya, Heejun?
•••••
Haloo, hehe. Aku update pelan-ya soalnya udah mulai sibuk kuliah lagi. Tapi aku usahain deh ya mulai Minggu depan buat update Sabtu & Minggu. Soalnya aku maunya juga cerita ini cepet selesai dan nulis cerita baru lagi sih. Jangan lupa vote & comment ya! Sampai jumpa di chapter selanjutnya!
Tivana, 4 Februari 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miraculous 2: Repeat The Story
Genç Kurgu"Mari Kita bertemu di reinkarnasimu selanjutnya." Setengah Abad berlalu. Kalimat yang di ucapakan oleh Eureka puluhan tahun lalu seperti mantra, menjelma menjadi sebuah kutukan. Di belahan bumi, Tuhan menciptakan Eugene dan Eureka yang lain. Tapi un...