p ā s t

97 14 0
                                    

Jeon Heejin tidak tahu. Benar-benar tidak tahu tentang situasi macam apa yang tengah ia hadapi. Ia hanya iseng mencoba mesin waktu Ayahnya. Namun siapa sangka bahwa kini ia berada disini? Berdiri berdampingan dengan seorang perempuan yang 100% mirip dengan dirinya. Dengan wajah dan tinggi yang sama. Yang berbeda hanyalah model rambut mereka, serta gadis di samping Heejin lebih lusuh dan acak-acakan. Jeon Heejin hanya diam, tidak tahu juga kenapa dia ikut saat kesini. Di depan sebuah makam atas nama Eugene Sam.

"Kau Eureka?" tanya gadis di samping Heejin lirih dan serak.

"Aku? Namaku Jeon Heejin."

"Ah, rupanya aku berganti nama. Kau dari masa depan bukan? Aku Eureka Apsara, masa lalumu."

Jadi, Eureka Apsara dan Eugene Sam itu benar-benar pernah ada? Tetapi...

"Sebentar, aku tidak paham apa yang kau bicarakan. Ini tahun berapa?"

"2023," jawab Eureka singkat.

Jeon Heejin terpana.

"Jadi aku terlempar ke 51 tahun yang lalu? Wah, luar biasa."

Eureke mengernyit, kemudian melangkah diikuti Heejin di belakangnya. Keduanya duduk di sebuah bangku di depan pemakaman.

"Ulurkan tanganmu," perintah Eureka.

Heejin menurut. Eureka menggenggam telapak tangan Heejin selama beberapa detik sebelum tersenyum tipis.

"Tuhan Maha Baik," katanya lirih.

"Jadi, Jeon Heejin--kau adalah manusia?"

"Tentu saja aku manusia. Apakah karena aku sangat cantik kau mengira aku adalah malaikat?" canda Heejin.

Namun hal itu justru membuat Eureka tersentak, sebelum kemudian menguasai diri.

"Jadi, kau juga tidak tahu?"

"Apa?" Heejin balik bertanya.

Eureke menghela napas. Gadis di sampingnya benar-benar tidak tahu apa-apa. Sebenarnya, apa yang terjadi padanya di masa depan?

"Ngomong-ngomong--laki laki yang meninggal itu benar-benar Eugene Sam?"

Eureka menoleh, menatap Heejin dengan tatapan agak terkejut sebelum akhirnya mengangguk.

"Kau tahu tentang Eugene Sam?" tanya Eureka dengan wajah muram.

Heejin menggeleng dan mengangkat bahu.

"Ada laki-laki yang sangat mirip dengan Eugene Sam di masaku, sebagaimana aku mirip denganmu. Dan beberapa waktu lalu, ada yang menyebutkan Eugene Sam dan Eureka Apsara."

"Siapa?"

"..."

"Siapa yang mengatakan kepadamu tentang aku dan Eugene Sam?"

"Hmm, laki-laki yang amat tampan. Rambutnya berwarna perak. Namanya...mungkin Troy Lavesh?"

Eureka merapatkan bibir.

"Trinh Lavesh."

"Ha?"

"Namanya Trinh Lavesh."

Jeon Heejin terkejut.

"Bagaimana kau mengenal Trinh Lavesh? Apakah ia ada di masa ini? Lantas bagaimana dia juga bisa ada di masaku? Apa dia tidak menua?"

Miraculous 2: Repeat The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang