Hehe, mungkin beberapa chapter abis ini kita seneng-seneng dulu ya. Here we go!
•••••
Setelah menonton kisah semalam, Hyunjin dan Heejin berakhir saling diam. Mereka berpisah ke kamar yang berbeda untuk beristirahat. Pagi ini, Heejin bangun lebih dahulu daripada Hyunjin. Jadi Heejin memutuskan untuk memasak sarapan untuknya dan Hyunjin. Setengah jam setelahnya, Hyunjin menyusul bangun. Dengan raut wajah khas bangun tidur, anehnya Hwang Hyunjin tetap terlihat tampan.
"Kau sedang apa?"
"Aku? Aku sedang menyiapkan sarapan."
"Kau bisa memasak?"
"Hei, tentu saja! Kau kira aku tidak bisa memasak?!"
Hyunjin terkekeh, kemudian beranjak dari kursi.
"Mau kemana?"
"Mencuci muka."
Heejin mengangguk-angguk, kemudian melanjutkan menaruh roti bakar yang ia siapkan di piring serta menuang dua gelas susu. Beberapa saat kemudian, Hyunjin kembali dengan wajah basah dan rambut yang pula sedikit basah. Wajahnya agak sedikit kemerahan, membuat Heejin tergerak mendekat dan meletakkan telapak tangannya di kening Hyunjin.
Heejin tidak tahu, bahwa tindakannya itu membuat seorang Hwang Hyunjin tercekat dan menahan napas. Suhu kulit Heejin yang berbeda terasa aneh di keningnya. Wajah Heejin juga tampak sangat dekat. Ah--padahal mereka sudah pernah berciuman. Tapi tetap saja bagi Hyunjin, rasanya ini canggung sekali.
"Apa kau demam?" tanya Heejin polos.
Hyunjin menggeleng.
"Tapi wajahmu merah sekali, dan sekarang juga semakin merah."
Itu karena kau, Jeon Heejin. --Hyunjin
Heejin kemudian melepaskan tangannya dari kening Hyunjin, membuat Hyunjin akhirnya bernapas.
"Kau mau ku buatkan teh?"
"A-ah tidak."
"Kau benar-benar tidak sakit 'kan?"
"Tidak, Heejin."
"Baiklah, kalau begitu silahkan sarapan."
Hyunjin menganguk dan meraih roti bakar miliknya. Begitu pula dengan Heejin yang makan dengan tenang.
"Heejin?"
"Hm?"
"Mau berjalan-jalan? Ini hari Sabtu."
"Kemana?"
"Hmm--ke pantai?"
"Baiklah, tapi tunggu aku membereskan ini dahulu," tukas Heejin.
Heejin selesai beberapa saat kemudian. Mereka berjalan berdua dan masuk ke dalam lift. Meskipun berada di lantai teratas, bukan berarti membutuhkan waktu lama untuk sampai di lantai dasar. Hanya butuh beberapa detik saja. Sekarang 2074, ingat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Miraculous 2: Repeat The Story
Novela Juvenil"Mari Kita bertemu di reinkarnasimu selanjutnya." Setengah Abad berlalu. Kalimat yang di ucapakan oleh Eureka puluhan tahun lalu seperti mantra, menjelma menjadi sebuah kutukan. Di belahan bumi, Tuhan menciptakan Eugene dan Eureka yang lain. Tapi un...