The Day

800 88 11
                                    

Banyak sekali hal-hal yang ditemui Haura hari ini.

Di bus, jalanan, bahkan kereta api bawah tanah memasang gambar seorang Kim Taehyung.

Haura tau sebentar lagi Taehyung berulang tahun, tidak tau keberapa, hanya saja saat membaca sebuah artikel yang tidak sengaja lewat di platfrom ponselnya yang secara kebetulan menampilkan tentang Kim Taehyung. Karena penasaran, Haura membuka dan mengetahui setidaknya sedikit tentang sang idol.

Hari ini tanggal 28 Desember, cuacanya semakin dingin mengingat musim dingin akan segera berakhir. Kali ini keluarga Kang sedang berkumpul dengan personil lengkap.

"Ma, kenapa tidak membuat sup rumput laut?"

Itu suara Rowoon, mengunyah makan malamnya dengan lahap, memandang ibunya yang kini sibuk memindahkan kue pisang hasil buatannya ke piring.

"Tadi mau belanja, tapi saljunya turun lebat sekali." Ucap Nyonya Kang yang kini sudah menggeser kursi di sebelah Haura, ikut duduk bergabung, "Haura, tolong potong kuenya dan berikan ke kakakmu."

Yang diminta mengangguk saja, memotong kue buatan ibunya dan memberikannya ke Rowoon.

"Ngomong-ngomong, bagaimana persiapan acara kampus kalian?" Tanya nyonya Kang yang kini ditujukan untuk kedua anaknya.

Rowoon menaruh sumpitnya, beralih memakan kue yang tadi diberikan oleh Haura, "seharusnya sudah dilaksanakan, tapi karena kendala cuaca jadi harus ditunda. Besok baru bisa dilaksanakan."

Nyonya Kang mengangguk-anggukan kepalanya, kini berganti memandang anak gadisnya, "bagaimana persiapanmu, Haura? Sudah benar-benar siap, kan?"

"InsyaAllah sudah dipersiapkan dengan baik." Jawab Haura, tersenyum ke arah ibunya.

"Besok pergi bersama Oppa saja, jangan menggunakan bus, takut menunggu lama." Rowoon menimpali, dengan kue yang penuh di dalam mulutnya membuat suaranya seperti orang bergumam.

Haura menahan tawa melihat tingkah sang kakak, mengangguk setuju, "iya, Oppa. Habiskan dulu makanannya, baru berbicara."

Nyonya kang tertawa melihat wajah anak laki-lakinya, sudah lama sekali Rowoon tidak bergabung dalam acara makan malam. Selama semingguan penuh lelaki itu menghabiskan waktu di ruang sekretariat, selalu pulang larut malam dengan pekerjaan menumpuk.

Semua panitia sepakat semuanya harus selesai sehari sebelum acara, jadi menjelang hari H waktunya bisa digunakan untuk beristirahat.

Kemudian acara makan malam itu selesai, Haura membantu nyonya Kang membereskan piring kotor kemudian mencucinya.

"Haura," panggil Nyonya Kang yang tidak jauh dari gadis itu, tengah mengelap meja makan.

Haura menoleh, dengan tangan yang masih kotor oleh sabun, "ya, Eomma?"

"Nanti ajaklah Taehyung kemari, Eomma sudah membuat makanan banyak sekali, sayang jika harus dibuang."

Ucapan Nyonya Kang nyaris membuat piring yang berada di tangan Haura tergelincir dan pecah, untung saja gadis itu cepat-cepat menahannya dan menaruh di rak piring.

Sekarang terjadi lagi, nama itu kembali membuat fokus Haura pudar dalam beberapa detik saja. Sering kali jantungnya berdetak tidak karuan, bola matanya berpendar kemana-mana. Seharusnya Haura tidak harus seperti itu, tubuhnya sama sekali tidak rasional sekarang.

Belum menjawab perkataan sang ibu, nyonya Kang kembali menyadarkan Haura, "Haura? Kau mendengar Eomma?"

Membasuh tangannya cepat-cepat, takut hal seperti tadi terulang lagi, Kini gadis itu sepenuhnya membalik badan, menatap ibunya yang kini juga menatapnya, "y-ya, Eomma. Jika dia tidak sibuk akan kuajak."

Different | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang