knew

1.8K 206 14
                                    

Schedule BTS hari ini cukup padat.

Masih ada beberapa pemotretan iklan hingga malam nanti. Seperti yang terlihat, malam tadi semua member kehilangan banyak waktu untuk tidur karena baru kembali ke dorm jam tiga pagi setelah melakukan sesi latihan untuk koreografi lagu lainya.

Sekarang Kim Taehyung sedang mempersiapkan pakaiannya yang dibantu oleh seorang stylist noona agar tampil memukau di depan kamera.

Penata rias wanita sempat mengeluh pada Jungkook karena lingakaran matanya yang begitu menghitam, "Jungkook-ssi, lingakaran matamu sangat mengerikan. Pasti semua ini sungguh melelahkan, ya?"

Jungkook hanya tertawa halus.

"Yaa, matanya membengkak sebab ia bermain game hingga pagi buta." Sahut Taehyung memojokan.

Jungkook berdehem, lalu menjawab, "Tidak juga. Tapi, ya."

"Heol, perhatikan kesehatanmu." Kata wanita itu menasehati.

Usai tampilannya diperbaiki Taehyung kembali bergabung bersama para member untuk melakukan pengambilan gambar di depan kamera. Sesi kali ini memerlukan waktu cukup lama karena beberapa kali member harus mengubah posisi mereka.

"Taehyung-ssi, kau bisa bersantai dulu hingga waktu pemotretan mu tiba." ujar pria berpostur tinggi, memakai kacamata tengah tersenyum.

Sambil menunggu gilirannya untuk pengambilan gambar secara individu, Taehyung kembali menuju ruang rias bertepatan dengan seorang gadis yang tiba-tiba menghalangi jalannya. Gadis yang serupa yang ia temui di lift kemarin.

Gadis itu membawa dua kantung plastik besar di kedua tangannya, "Omoo, kebetulan sekali kau disini,"

Taehyung terperangah, sebisa mungkin ia menunjukan ekspresi datar dengan gadis itu.

"Ngomong-ngomong, aku membawakanmu makanan. Tidak, maksudku semua member. Pasti kalian belum makan sejak kemarin malam, 'kan?"

Suasana hatinya menurun secara drastis. Taehyung berusaha untuk tidak menanggapi gadis itu, mencari celah untuk segera pergi dari sana.

"Hei, tunggu, tunggu sebentar." Tangan gadis itu meluncur menggapai jemari Taehyung, menahannya untuk tidak pergi. "Kau tidak bisa mengabaikanku seperti itu."

Dengan gelisah, pemuda itu mencoba melepaskan genggaman gadis itu di jarinya, memutar tubuhnya lalu menepisnya dengan kasar, "Aku tidak merasa kita mempunyai urusan. Jadi kumohon pergilah,"

Taehyung melanjutkan langkahnya, bunyi hentakan sepatunya dengan lantai menggema di penjuru ruangan. Taehyung tidak ingin bersikap kasar pada wanita. Dia hanya tidak merasa nyaman dengan seseorang yang mencoba berlagak manis di hadapannya.

Paling tidak dia tidak sampai melukai fisik gadis itu, ya, walaupun ia tahu bahwa hatinya akan merasa terluka dengan sikapnya yang dingin. Selama mengibarkan sayapnya di dunia hiburan Taehyung banyak belajar mengenai tata sikap dan ekspresi para gadis yang mencoba mendekatinya.

Dia tidak berbohong, terkadang banyak artis wanita yang mencoba mendekatinya hanya untuk menaikan popularitas dengan cara membuat rumor yang membawa-bawa namanya. Taehyung tidak menampik jika terkadang hal semacam itu membuatnya merasa terbodohi.

Sugestinya mengatakan, bisa saja Ryu Jin hanya berakting untuk melejitkan namanya. Apalagi gadis itu akan debut sebentar lagi.

Semalam juga, karena gadis itu ia sempat menerima omelan Namjoon karena ponselnya terus berbunyi menciptakan suara bising di dalam Dorm.

Different | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang