Bibirnya tertarik sepanjang hari
Taehyung tidak tau kenapa rasanya hari ini benar-benar membuatnya senang. Entah alasan karena tepat hari ini usianya mantap di dua puluh empat tahun, sehingga para penggemar banyak sekali mengirimkan ucapan selamat begitupun hadiah yang Taehyung lihat banyak sekali kado yang memenuhi kamarnya.
Malam tadi, mimpinya indah sekali. Sudah sejak lama rasanya tidak bermimpi sebahagia itu. Nyanyian Haura pun terus memenuhi isi kepala saat setelah ia keluar rumah keluarga Kang. Manis sekali.
Tidak pernah terbayangkan jika Haura bisa melakukan seperti itu, pun Taehyung tidak sadar bahwa telah menghabiskan waktu selama itu. Nyonya Kang yang tidak tau, langsung begitu antusias saat mengucapkan selamat ulang tahun untuknya, memberi buket bunga Krisan Putih sebagai hadiah darinya dan Haura.
Sederhana, namun sudah membuat Taehyung tak segan-segan membeli vas terbaik untuk menempatkannya di sudut kamar.
"Istirahat lima belas menit."
Suara pelatih mengintruksi, membuat Taehyung berhenti bergerak, begitupun para member yang lain.
Melepas topinya kemudian meneguk segelas air mineral sekali napas. Duduk berselonjor di bawah sofa sebagai sandaran.
Seharusnya semua member beristirahat sebelum pergi ke acara penghargaan akhir tahun malam ini, namun karena semua sepakat harus memperbaiki gerakan yang belum dirasa pas, akhirnya Namjoon meminta tambahan waktu latihan hingga jam sepuluh. BTS akan tampil membawakan tiga lagu yang seperti biasa, akan ditampilkan di akhir-akhir acara. Menyiapkan kejutan besar untuk para penggemar sebagai salah satu apresiasi karena Comeback kemarin yang luar biasa pecah.
"Taehyungie."
Jimin menepuk pundak Taehyung dari samping, ikut berselonjor sementara tangannya sibuk mengibas-ngibaskan kaos yang basah.
"Kudengar, kau sedang menjalin hubungan dengan seseorang?"
Menolehkan kepalanya, Taehyung sedikit mengeryit karena pertanyaan Jimin yang tiba-tiba, "ya, Jim?"
Jimin kemudian terkekeh, "aku mungkin tidak begitu banyak berbicara padamu akhir-akhir ini. Tapi kau tau aku mengenalmu lebih dari kau mengenal dirimu sendiri, Tae."
Taehyung memforsirkan pandangannya pada sekitar, ada Seokjin bersama Jungkook yang sedang berdebat sesuatu di sofa depan. Namjoon, Hoseok, serta Yoongi yang sibuk dengan ponsel masing-masing hingga tak memperdulikan sekitar, beberapa staff yang sedang mengecek sesuatu di ujung ruangan dan para back dancer yang fokus memperbaiki gerakan mereka.
Tidak ada yang memperhatikannya dan Jimin, jadi Taehyung kembali menatap Jimin yang kini balas menatapnya seakan menuntut jawaban, " Jim, kau lebih tau aku. Tanpa aku memberitahumu, aku sangat yakin kau memahamiku." Ada jeda sejenak, kemudian Taehyung melanjutkan, "Haura. Ya gadis itu. Aku mungkin terlihat bodoh bisa mencintainya, tapi, Jim aku tidak bisa melewatkan hariku tanpa memikirkan gadis itu."
Tatapan Jimin tidak dapat Taehyung deskripsikan, ada rasa senang, kecewa, sedih menjadi satu.
Kemudian dirasakan bibir sahabatnya tertarik di ujung, hanya sedikit. Kemudian berbicara dengan intonasi tenang sekali, "nanti setelah selesai, pergi ke kamarku, ya."
Disusul suara pelatih yang kembali mengintruksi bahwa istirahat sudah selesai.
•••
Seperti sebuah keharusan, Taehyung pergi ke kamar Jimin. Dilihatnya pemuda itu yang baru saja selesai mandi, handuk masih menggantung di bahunya dan tangan yang sibuk menggosok rambutnya yang basah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Different | kth
FanfictionPERHATIAN : Masih terdapat banyak typo, kesalahan penulisan, tulisan gak rapi, atau kesalahan dalam menempatkan titik, koma, dll. Akan direvisi setelah cerita TAMAT. Jangan bandingkan story ini dengan RL, karena ini murni imajinasi penulis saja.