4. Rencana Jaya

499 75 6
                                    


🚨

Biar Bumi jabarkan perjalanan  Jakarta ke Padang naik bus yang ia ketahui dari Google. Jalur lintas Sumatera terbagi menjadi tiga yaitu lintas barat, lintas tengah, dan lintas timur. Bus yang Bumi naiki saat ini menempuh lintas tengah, mengingat lintas ini memiliki jalan yang terbilang cukup rata dibanding dua lintas lainnta.

Jarak yang akan ditempuh sekitar 1.500 km, dengan estimasi waktu 40-45 jam yang berarti dua hari dua malam, paling cepat 35 jam jika supir bis berhenti hanya dua kali makan.

Kira-kira ini jarak dan rutenya.

Jakarta - Merak =118 km
Bakauheni - Kalianda = 24 km
Kalianda - Bandar Lampung = 60 km
Bandar Lampung - Terbanggi Besar = 77 km
Terbanggi Besar - Kotabumi = 52 km
Kotabumi - Baturaja = 183 km
Baturaja - Tanjung enim = 110 km
Tanjung Enim - Muara Enim = 18 km
Muara Enim - Lahat = 47 km
Lahat - Lubuk Linggau = 157 km
Lubuk Linggau - Sarolangun = 135 km
Sarolangun - Bangko = 76 km
Bangko - Muara Bungo = 115 km
Muara Bungo - Gn. Medan = 90 km
Gn. Medan - Kiliranjao - Solok = 138 km
Solok - Padang = 54 km

Tujuan akhir Bumi adalah Padang. Rumah adiknya. Baru beberapa hari setelahnya, mereka akan ke Pariaman, kampung mami untuk merayakan tahun baru sekaligus ulangtahun si kembar.

Bumi melihat dua bangku didepannya. Selendang itu kembali terpasang, dengan kepala sang pemilik rebah ke jendela.

"Kamu panggil saya Om, memangnya umurmu berapa?" tanya Bumi setelah menghabiskan pop mie miliknya.

"Engga sopan tau nanya umur cewe."

Bumi melirik Sunny yang makan nasi padang menggunakan sendok dengan khidmat.

"Kamu orang Minang. Kenapa makan nasi padang pakai sendok?"

"Tangan aku selalu panas kalau pegang cabe. Emangnya aneh ya, Om?"

"Lumayan," jawab Bumi. Bumi tak ingin mencari perdebatan baru antara kubu makan nasi padang pakai tangan dan kubu pakai sendok. Sudah cukup perdebatan akan bubur diaduk dan tidak diaduk.

Selesai makan, Sunny meremas bekas bungkus nasi dan membuangnya ke tong sampah. "Saya baru tamat kuliah, Om."

Secara tersirat, Sunny mengakui dirinya orang Minang. Sialan, karena pertanyaan Jaya tadi, otak Bumi tiba-tiba memikirikan hal ini secara serius. Bukan berarti Bumi ingin menjadikan Sunny sebagai pasangan.

Bumi hanya berpikir, 31 tahun hidupnya, ia tak pernah berpikir secara serius tentang pasangannya kelak. Bumi tentu punya kriteria tersendiri. Standar ukurannya adalah Bintang.

Setiap ada perempuan yang mendekat, otaknya selalu menganalisis perbedaan perempuan itu dengan Bintang. Dan masalahnya, semua perempuan itu selalu dibawah standar Bintang.

Bumi sadar, bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Ia jahat pada diri sendiri dan pada orang lain karena selalu membandingkannya dengan Bintang. Tapi bagaimana yah? Melihat adiknya yang bisa mengurus suami dan anak-anak dengan baik, bisa memasak makanan enak, dan tetap bisa berbisnis membuatnya mematok standar yang begitu tinggi.

Garmin Bumi memunculkan kedip peringatan bahwa hari ini dirinya kurang gerak. Bumi mematikan peringatan itu. Bagaimana mau bergerak kalau ruang geraknya hanya terbatas di bus ini. Bumi tak mungkin berlari di dalam bus. Bisa-bisa dirinya disangka orang stress.

Mereka baru tiba di Lampung Kota. Saat ini pukul 12 malam. Baru 8 jam dari total 40 jam perjalanan.

Saat malam, lampu bis memang dimatikan. Ditambah suasana hujan, membuat Bumi merapatkan jaketnya dan tertidur, menyusul Jaya yang sudah tertidur lebih dulu.

BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang