18

557 68 13
                                    

Asupan halu sekalian ama poto 👆

Itu murni editan Author,, hehe masi buriq bener..

Kalo mau liat collab edit nya Author bisa check ig @baejije

Sekalian folo, banyak info Jeongmin yang mengandung banyak sugar.. Bukan Yoongi ~

Wp nya juga sekalian di folo dan dibaca ceritanya.. @baejije

Sekian,, happy reading 🤗

🌻

Jeongyeon merasakan aneh di lehernya. Ia merasa seperti tertiup angin dan sedikit membuatnya terganggu. Ia masih sulit membuka matanya lebar-lebar karena mungkin sekarang bertambah bengkak. Jeongyeon memutar kepalanya ke kiri tapi malah terantuk sesuatu. Ia merabanya dan sedikit membuka matanya.

Wajah nan tenang damai itu tengah menelusup di lehernya. Gara-gara Park Jimin inilah Jeongyeon membuka matanya terpaksa.

Jeongyeon sendiri sebenarnya sedikit terenyuh melihat damainya wajah Jimin saat tidur. Begitu polos dan imut? Entahlah, tapi Jeongyeon tak suka jika posisi Jimin seperti ini.

Ia perlahan menggeser kepala Jimin agar tidak terlalu dekat dengannya. Tapi, Jimin malah semakin mendekat dengan cepat dan..

"akh.. " rintih Jeongyeon saat telunjuknya di gigit Jimin. Mendadak tadi Jeongyeon melihat Jimin hendak menggigit lehernya. Segera ia menjauhkan lehernya dan menggantikannya dengan jarinya. Ni anak vampir apa mau gimana sih?

Jeongyeon pun segera melepas rengkuhan Jimin dan turun dari ranjang. Ia masih menatap ngeri jarinya yang digigit Jimin barusan. Untung jari, bukan bagian dirinya yang lain.

Jeongyeon melirik jam digital di nakas. Pukul 07.48. Ia sendiri agak kaget. Astaga, dirinya sudah menjadi istri dan bangun kesiangan seperti ini. Apa ia akan mendapat hukuman?

Jeongyeon malah cemas karena ia bangun terlambat hari ini. Ya, walau sebenarnya tidak terlambat sekali, tapi ia mudah gelisah dengan suatu hal.

"Pagi bener lu bangun"

Jeongyeon kaget bukan main saat sebuah suara dan kepala mendadak di sebelahnya. Dengan muka bantal nan datar, Jimin menanyakan hal tersebut.

"pagi dari mana? Udah mau jam lapan! " balas Jeongyeon masih gemetar kaget.

"oh" Jimin ber-oh ria kemudian merebahkan dirinya di ranjang lagi sambil menggeliat kesana kemari. Jeongyeon yang melihatnya hanya heran dan sekarang dia harus ngapain.

Mungkin tugas pertamanya membangunkan suaminya, Park Jimin.

Jeongyeon menarik selimut yang masih terlilit di kaki Jimin. Kemudian melipatnya dan mulai menata ranjang.

"bangun, dah pagi" ucap Jeongyeon ragu. Malu. Itu yang ia rasakan.

"nanti" balas Jimin sambil kembali guling-guling.

"bangun ga lo. Gue siram pake aer kobokannya Bang-"

Suasana hati Jeongyeon mendadak berubah. Baru saja ia hendak menyebut nama kakaknya layaknya sedang membangunkan adiknya. Jeongyeon hanya cemberut kemudian bersender di ranjang.

"Jim, bangun euy. Dah pagi. Ntar kalo kesiangan malah badannya sakit" Jeongyeon sedikit mengguncang badan Jimin. Jimin masih saja guling-guling, namun kini ia sepertinya nulai sadar.

"eh, semalem kita tidur berdua?" tanya Jimin yang mulai melek walau matanya tetep aja keliatan merem.

Dia ini mabok apa gimana?

My Serendipity || Jeongyeon Jimin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang