11

435 64 16
                                    

Drap drap drap

Derap langkah memenuhi setiap lorong di Serendipity High School. Jimin dkk tengah mondar mandir memeriksa setiap ruangan di sekolah tersebut. Nihil, tak ada Jeongyeon dimana mana

"gue dah cari di rooftop kaga ada sapa²" lapor Yoongi
"lapangan kaga ada juga" lapor Namjoon
"lantai 2 ama 3 kaga ada. Lo gimana Jim? " tanya Hoseok
"lantai 4, aula, sama lantai 1 nihil" Jimin berfikir harus apa kali ini

"lah Jim, bukannya lo ga suka ama tu cewe, napa lo cariin? " tanya Yoongi sambil menggaruk tengkuknya yang gatal
"ga gitu Yoon, si Jimin kaga mau disalahin kalo ada apa² ama tu cewe. Kan Jimin yang nyuruh dia bersihin tuxedo nya" jelas Hoseok
Yoongi hanya manggut² paham

"terus kita kudu cari kemana lagi?" tanya Jimin bingung
"gue yakin ini masih di lingkungan sekolah" ujar Namjoon dengan segenap kecerdasannya
"napa bisa gitu tong? " tanya Hoseok
"lu inget ga, tadi kita liat si Jeongyeon keluar dari aula sambil bawa tuxedo nya Jimin?" tunjuk Namjoon pada Yoongi
"inget, jadi? " jawab Yoongi malas
"setelah si Jeongyeon turun ke bawah, gue ama Yoongi ngobrol sambil liat ke lapangan ama parkiran yang mulai banyak mobil masuk. Nah, kalo dibawa keluar pastinya ada salah satu mobil yang keluar parkiran. Tapi gue ga liat itu semua. Jeongyeon masih disembunyiin di lingkungan sekolah" jelas Namjoon panjang lebar

"ahh, ada ruangan yang belom kita cek" Yoongi berseru tiba²
Jimin menaikkan alisnya, meminta jawaban pada Yoongi

Tanpa aba², tiba² si Yoongi lari gitu aja dan mau gak mau mereka ikut nyusul lari Yoongi

🌃

19.17 KST

"gue percaya ama kalian. Cukup tutup mulut aja gue jamin kalian bahagia" gadis dengan dress hitam itu menyerahkan segepok uang pada seorang lelaki berpawakan tinggi kekar
"apa aja buat nona Myoui" balas lelaki itu kemudian ia segera keluar dari ruangan itu
"ga sia² gue bungkuk nge colek kakinya tu cewe" tawa seorang gadis bertubuh ideal, Shin Momo
"lu udah amanin semuanya biar ga ketauan kan? " tanya Sana memastikan rencana gengnya berhasil
"pasti, kita tinggal tunggu kabar kalo gadis itu meregang nyawa di gudang sayur" Mina tertawa puas dengan aksinya
"apa dasar lo nglakuin semua ini? " tanya gadis dengan tinggi menjulang dengan hati². Jujur, Chou Tzuyu tak mau disalahkan bila rencana ini terbongkar. Ia sama sekali tak ikut andil dalam ini. Dan sejak lama ia ingin keluar dari zona geng buruk ini, tapi Mina pasti akan mengecamnya terus

"gue gasuka Jimin deket² sama orang lain apalagi sama cewe itu. Ditambah dia udah berani cari masalah sama gue, so sekalian aja gue akhiri semuanya di awal. Gue gamau sampe Jimin jatuh cinta sama dia, bakal gue lakuin apapun asal Jimin tetep jadi milik gue" Mina tersenyum bangga pada dirinya
"kenapa? Lo gasuka? " tanya Mina dengan tatapan tajam pada Tzuyu
"ng.. ngga biasa aja gue cuma tanya" Tzuyu sedikit gelagapan
"sampe lu bocorin semua, gue ga segan² bikin lo sama keluarga lebih buruk dari gadis itu " kecam Mina lagi dan lagi sambil menatapnya lekat dan tajam
Tzuyu hanya menunduk dan mengangguk pelan. Ia hanya tak punya seseorang untuk bertumpu jika ia lari dari geng buruknya. Ia terlanjur disegani atau malah dibenci karena dipandang sama dengan gengnya

"anak baik" Mina menepuk kepala Tzuyu

"mending kita balik sebelum ada yang curiga" ajak Momo dan mereka langsung kembali ke aula dan sedikit menikmati pesta yang ada

🌃

"yakin lu disini? " Jimin mengernyitkan dahinya bingung. Ia dan temannya tengah menyusuri ruang bawah tanah. Gudangnya bahan makanan kantin dan catering.

My Serendipity || Jeongyeon Jimin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang