Tidak ada bangsawan perempuan mana pun yang memiliki panggilan buruk sebanyak Larissa.
Perempuan jahat. Perempuan kejam. Perempuan keji. Perempuan dengan penuh kesialan. Perempuan yang boros dan terlalu mementingkan pergaulan kelas atas. Perempuan yang tidak punya hati nurani pada rakyat. Perempuan yang egois. Dan sederet panggilan buruk lainnya.
Padahal teknisnya, ia adalah seorang putri sulung dari Duke. Citranya buruk pada rakyat dan bangsawan muda, tapi oleh bangsawan lainnya ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, bijaksana, dan anggun. Pembawaannya yang tidak banyak bicara dan cenderung misterius memang membuat rumor tidak beralasan ini terus berkembang.
Daripada boros, Larissa sebenarnya tahu cara memberikan hadiah pada bangsawan lain dan paham dalam meletakkan prioritas. Daripada mementingkan pergaulannya, sebenarnya ini adalah untuk kebaikan nama bangsawan itu sendiri. Terkadang ia mementingkan bangsawan juga untuk kebaikan para rakyat. Bagaimanapun, pergaulan kelas atas itu penting, tapi karena adik-adik perempuannya yang tidak mempedulikan pergaulan kelas atas, Larissa jadi terkesan egois. Ada juga alasan lainnya, tapi sayangnya Larissa tidak ingin repot-repot menjelaskan dirinya pada orang lain yang telah memiliki pendapat sendiri tentangnya.
Pagi ini Larissa sedang berjalan di istana karena diundang untuk sebuah pembicaraan penting. Tapi betapa terkejutnya ia saat melihat tunangannya ada di salah satu lorong. Gadis itu baru akan menyapa, tapi terhenti saat melihat aktivitas tunangannya.
Perasaan jijik langsung memenuhi dirinya dan ia refleks mengernyit. Pemandangan apa barusan? Tunangannya berciuman dengan gadis mana lagi? Selain memiliki sebutan buruk, gadis ini pun luar biasa sial hidupnya. Jadi, sepertinya panggilan 'perempuan dengan penuh kesialan' memang tidak sepenuh salah.
"Apa yang kau lihat sampai berekspresi begitu?"
Larissa terkesiap lalu ia menatap sumber suara. Ia membungkuk memberi salam pada sang Putra Mahkota.
"Bukan apa-apa, Yang Mulia."
"Yang Mulia Raja sudah menunggumu di ruang rapat."
"Baik, terima kasih."
Larissa membungkuk sekali lagi kemudian berlalu dari sosok lelaki muda ini. Namanya Yonghoon. Sebuah fakta menyedihkan lainnya adalah, Yonghoon merupakan mantan tunangannya. Ceritanya panjang, tapi intinya pembatalan itu disetujui dua pihak.
"Oh, Marquess tunanganmu tampaknya sudah bersama gadis lain lagi. Kau memang perempuan yang penuh dengan kesialan."
Marquess tunangan Larissa namanya Harin. Setelah pertunangan yang gagal dengan Yonghoon, surat dari Harin datang dan ia ingin anak Duke menjadi mempelai wanitanya. Larissa tahu dari awal bahwa sasaran Harin sebenarnya adalah salah satu adiknya, namun sial bagi Harin, adik Larissa sudah membicarakan perjodohan dengan Yonghoon. Sehingga mau tidak mau, Larissa yang menjadi pasangan Harin. Tapi sepertinya tidak lama lagi pertunangan itu akan batal karena Harin sudah semakin terang-terangan sekarang.
Larissa memiliki empat adik perempuan yang masing-masingnya sudah tumbuh besar dengan baik. Keempat adiknya begitu bertolak belakang dengannya. Di saat Larissa dikecam sebagai seseorang yang jahat, kejam, keji, dan sebagainya, adik-adiknya dipandang sebagai perempuan yang penuh kasih sayang, lembut, dan menawan. Adik-adiknya disukai oleh para pria, tidak seperti Larissa. Setiap surat lamaran datang, Larissa sebagai yang tertua menjadi prioritas. Tapi sayangnya empat kali ia bertunangan, semuanya gagal dan bertunangan dengan Harin adalah yang kelima kalinya. Para lelaki tunangannya berselingkuh dan sebenarnya mereka lebih menyukai adik-adik Larissa. Sehingga Larissa sudah lelah dan muak dengan yang namanya lelaki. Karena pertunangannya tidak pernah berhasil karena diselingkuhi, ia dianggap sebagai perempuan yang penuh dengan kesialan dan ia sering menjadi bahan tertawaan. Larissa benar-benar membenci situasi ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT (ONEUS)
FanfictionGagal bertunangan lima kali membuat Larissa memutuskan perjodohan dengan Ravn adalah pertunangan yang terakhir kalinya. Gadis ini pergi jauh ke kerajaan lain hanya untuk mendapati hidupnya semakin kacau sebagaimana kacaunya Kerajaan Utara. Langit ta...