25. Perang Lagi

185 70 37
                                    

Enam Raja dan Larissa tiba hampir bersamaan di kastil Ravn. Tujuan mereka sama, hanya Aiden. Mereka mencari anak lelaki itu di seluruh kastil yang sepi. Seharusnya ada banyak pelayan dan pengawal di sini. Tapi kali ini kastil terasa kosong.

"Teman-teman, Aiden ada di sini!"

Semuanya langsung menuju ke sumber suara, tepatnya Xion yang memberitahu keberadaan Aiden. Terlihat anak lelaki itu sedang berada di ruang bermainnya. Tengah belajar dengan tekun sambil melihat keluar jendela. Perhatian anak lelaki itu teralihkan saat mendengar derap langkah mendekat. Ia langsung tersenyum saat melihat ayah dan paman-pamannya juga bibinya ada di sini. Ia segera berdiri dan menghampiri mereka.

"Selamat datang, Ayah. Hari ini Ayah pulang cepat ya! Aku tadi sedang belajar lalu aku lihat bahwa bulannya berwarna merah padahal tidak sedang gerhana. Aneh ya, Ayah? Langit jadi berwarna merah juga, seolah diselimuti oleh darah. Mengerikan."

Ravn bergegas menuju Aiden dan memeluk putra tunggalnya. "Apakah kau baik-baik saja, Aiden? Di mana pengasuh dan pelayanmu?"

"Aku tidak tahu. Mereka tiba-tiba hilang. Apakah Ayah lapar? Ayo kita makan! Sekalian ajak Paman dan Bibi juga."

Ravn nyaris mengiyakan ajakan Aiden karena ia kira situasi telah aman dan ancaman saat itu hanyalah ancaman kosong, sampai terlihat kemunculan suatu sosok. Yang baru saja muncul terlihat seperti sosok pemuda dengan wajah yang tampan. Jubahnya tampak berkibar ditiup angin malam dan ia memakai mahkota yang terlihat bersinar menyilaukan. Deskripsi ini, bukankah berarti yang tiba-tiba muncul adalah Helios?

"Wah ternyata semuanya sudah muncul di sini. Apakah aku sedikit terlambat?"

Ini pertama kalinya Enam Raja dan Larissa melihat sosok Helios. Sungguh sosok Dewa itu terlihat tampan dan memiliki segalanya. Apa lagi yang ia cari dari mereka sehingga tampak tidak senang dengan pencapaian Enam Raja? Apa yang membuatnya begitu tega menyebabkan mereka menderita? Larissa benar-benar marah dan ia ingin melenyapkan Helios saat ini juga. Tapi sepertinya itu bukan hal baik karena mungkin itu akan menyebabkan perang dengan para Dewa.

"Langit yang berubah merah. Kebetulan sekali, kalian memiliki urusan yang belum selesai kan? Aku akan membantu kalian menyelesaikan masalah kalian, tentunya tanpa pengganggu ini."

Larissa segera berdiri di depan Enam Raja dan Aiden untuk menghalangi aksi Helios selanjutnya. Ia harus melindungi mereka sebelum hal buruk terjadi. Larissa tidak akan membiarkan jika sesuatu buruk sampai terjadi. Terutama di saat ia bisa mencegahnya. "Jangan sentuh mereka, Helios!"

"Enyahlah!"

Larissa didorong ke samping dan ia terjatuh. Belum sempat Larissa bereaksi untuk berdiri lagi dan mencegah niat Helios, ternyata Helios bergerak lebih cepat. Ia langsung membawa Enam Raja beserta Aiden pergi. Ia membawa mereka semua ke sebuah tempat dengan malam yang abadi. Tidak ada penerangan di sana selain bulan dan pasukan ksatria mereka sudah menunggu.

Perang langsung pecah bahkan sebelum Enam Raja sempat memproses semua kejadian yang terjadi. Tapi keselamatan Aiden lebih penting daripada kemarahan mereka saat ini. Sehingga mereka langsung mengambil pedang dari sarungnya dan menahan serangan dari para ksatria. Para ksatria terlihat lebih menyeramkan dan Aiden hanya bisa menangis karena terkejut tiba-tiba dibawa ke tempat yang tidak jelas berada di mana. Belum lagi para ksatria itu terlihat menyeramkan dan penuh dengan darah.

Tentunya jumlah musuh selalu lebih banyak dari jumlah Enam Raja. Musuh yang datang seolah tanpa henti walaupun mereka telah menghunuskan pedang tepat di dada para ksatria atau menebas kepala mereka. Entah bagaimana, para ksatria ini lebih kuat dari biasanya dan membuat Enam Raja kerepotan.

Luka mulai tampak di wajah dan tubuh Enam Raja, mengeluarkan darah segar. Pada dasarnya mereka tidak siap dengan perang ini, dan hidup yang nyaman membuat pertahanan mereka melemah. Perang kali ini tidak sama seperti perang enam tahun yang lalu. Terlebih, tidak ada Larissa yang akan melindungi mereka di belakang. Tidak ada kehadiran Larissa yang membuat mereka aman. Seberapa banyak mereka telah bergantung pada Larissa?

TWILIGHT (ONEUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang