2. Kerajaan Utara

346 100 34
                                        

Di hamparan padang rumput yang luas dan kosong, Larissa berdiri di tengah-tengahnya. Bulan purnama menghiasi langit tanpa awan ini dan menyinarkan cahaya keperakan. Larissa mengangkat tangannya dan melambaikannya. Rerumputan dan tanah di depannya langsung ambruk ke bawah. Pohon-pohon di depannya juga langsung tumbang sebelum akhirnya hilang karena dimakan sesuatu yang berwarna hitam. Padang rumput ini langsung tampak gersang dan hancur hanya dengan Larissa melambaikan satu tangannya.

Larissa menatap telapak tangannya. Kenapa dari banyak kekuatan sihir yang ada di dunia ini, kekuatannya adalah kekuatan yang menghancurkan? Kekuatannya adalah gabungan dari empat elemen, tapi ia hanya bisa menghancurkan. Menghancurkan tanah, mengeluarkan api mematikan, mengendalikan air yang langsung berubah menjadi es yang tajam, dan mengeluarkan angin topan. Sialnya, gadis itu tidak pernah melatihnya dan tidak pernah merapalkan mantra, hanya dengan gerakan halusnya saja semua sudah hancur. Terkadang ia hanya berusaha mengeluarkan sedikit kekuatannya supaya tubuhnya tidak sakit dan semuanya langsung hancur di depan matanya. Semua langsung rata dengan tanah, atau lebih parah, malah ambruk ke dalam bumi.

Larissa hanya bisa menyembunyikan ini mati-matian sendirian. Terakhir ia kelepasan amarah dan kekuatannya lepas, ia menyakiti adik tertuanya, alias Sarah. Sayangnya, kejadian itu malah disaksikan oleh para rakyat. Sarah langsung jatuh sakit dan hanya penyihir kerajaan yang mampu menyembuhkannya. Itu kejadian lama, saat keduanya masih remaja. Penyihir kerajaan membantu memanipulasi ingatan semua orang. Tapi semua orang tetap menganggap bahwa Larissa kejam dan tidak memiliki belas kasihan karena kejadian kecil ini. Padahal waktu itu Larissa hanya berusaha menjelaskan sesuatu kepada adiknya. Sayangnya Sarah begitu keras kepala dan malah mengatakan hal kasar pada Larissa. Sehingga kekuatan Larissa lepas dan menyerang adiknya yang merupakan manusia biasa. Sarah langsung tersungkur dan besoknya jatuh sakit.

Larissa memakai gelangnya lagi dan kekuatannya langsung terkunci. Sudah belasan tahun Larissa menyembunyikan kekuatannya dan sesungguhnya Larissa tidak tahu sampai batas mana kekuatannya. Ia pun tidak tahu pasti tentang kekuatannya, begitupun para penyihir yang ada di sini. Hanya saja ia tahu ia harus menyembunyikan ini karena kekuatannya terlalu besar dan berbahaya. Ia berusaha berperilaku layaknya gadis bangsawan biasa. Tapi terkadang saat bulan purnama, akan menyakitkan untuk menahan kekuatannya yang meluap. Jadi walaupun hanya mengeluarkannya sedikit, itu tetap lebih baik. Karena itu kontrol emosi sangat ia butuhkan.

Larissa menghela napas dan berjalan kembali ke mansionnya. Kenapa kekuatannya haruslah menghancurkan? Ia selalu kesulitan mencari pelampiasannya. Terkadang rasanya kekuatannya terlalu besar untuk tubuhnya. Terkadang ada saatnya ia tidak sengaja membunuh hewan yang ia temui. Larissa jadi merasa semua makhluk hidup itu lemah. Sangat lemah. Jika kekuatannya lepas pada manusia, mereka akan langsung hancur, Larissa yakin soal itu. Makanya ia kira ia pasti lebih baik jika sendirian saja. Jadi kalau pertunangan itu gagal lagi, maka ia akan merasa lebih bersyukur karena tidak perlu berurusan dengan manusia.

Tanpa terasa sebentar lagi ia harus angkat kaki dari kerajaan ini. Tanpa terasa sebentar lagi ia akan bertunangan. Dari awal keluarganya sudah bilang bahwa mereka tidak bisa hadir. Padahal lebih tepatnya mereka tidak mau capek-capek pergi hanya untuk menyaksikan pertunangan yang akan gagal kembali.

Larissa melalui harinya seperti biasa. Ia tetap bekerja seperti biasa. Ia tetap berusaha menahan emosi mati-matian supaya kekuatannya tidak lepas. Selalu saja ada yang menyebalkan setiap harinya. Bahkan saat Larissa ke kota saja ada anak-anak yang blak-blakan mengatakan bahwa ia jahat. Mereka bahkan tidak tahu alasannya, tapi terus saja mengatakan Larissa jahat. Sebenarnya ini adalah rutinitas sehari-harinya. Larissa kira ia sudah tidak apa-apa. Tapi ternyata rasa sakitnya masih sama. Waktu itu kan ia tidak sengaja. Waktu itu ia tidak berniat melepaskan kekuatannya. Waktu itu ia tidak berniat menyakiti adiknya sendiri. Ada begitu banyak penjelasan yang ingin Larissa ucapkan pada orang-orang, tapi rasanya mau ludahnya kering juga pandangan mereka tentangnya tidak akan berubah.

TWILIGHT (ONEUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang