Hari-hari berlalu dengan cepat. Larissa sudah pindah dan ia hanya tinggal ditemani beberapa pelayan juga ksatria. Rasanya aneh kini ia tinggal benar-benar sendirian, tapi rasanya lebih bebas dan melegakan. Hari berganti menjadi minggu. Larissa resmi menjabat posisi penting di kerajaan setelah Seoho telah resmi dinobatkan menjadi Raja. Kini Larissa bekerja untuk kerajaan dan tidak lagi membantu urusan Ravn.
Hubungannya dengan Enam Raja sudah menjadi semakin dekat dan ia seperti menjadi bagian dari mereka. Larissa beberapa kali membantu urusan mereka dalam melindungi kerajaan dan selalu menikmati waktu yang ia habiskan bersama mereka. Larissa benar-benar sibuk tapi ia bahagia dengan kehidupannya sekarang.
Minggu pun berjalan dan berganti menjadi bulan. Musim mulai berganti dan satu persatu dari mereka telah bertambah usianya satu tahun. Mungkin karena mereka tidak banyak berubah walaupun waktu telah berjalan cukup lama, hanya pertumbuhan Aiden yang membuat mereka sadar bahwa waktu telah berjalan cukup lama setelah matahari kembali. Keadaan yang terlalu aman ini memang membuat waktu seakan terhenti. Hanya kesibukan monoton yang terulang dalam rangka memperbaiki struktur kerajaan.
Enam Raja bahkan terlalu sibuk untuk sekadar berkencan. Padahal ada banyak pendatang baru yang langsung jatuh cinta dengan karisma yang mereka miliki. Sayangnya bukan itu prioritas mereka saat ini. Tahun-tahun yang dijalani rasanya masih belum cukup untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala.
Waktu-waktu kembali berjalan dengan cepat. Larissa sudah sepenuhnya kehilangan kontak dengan keluarganya maupun dengan tempat kelahirannya. Tapi ia tidak keberatan karena sudah memiliki keluarga baru yang selalu memperhatikannya dan memberikannya banyak cinta. Larissa hanya ingin hidup tanpa penyesalan sekarang.
"Selamat pagi, Larissa. Tepat waktu seperti biasanya ya?"
Larissa tertawa dan ia membungkuk pada seseorang yang menyapanya. Lamunannya buyar karena kedatangan Sang Raja di ruang rapat yang dari tadi ia tempati sendirian. "Selamat pagi Yang Mulia Raja. Sebagai menteri, tentu aku harus datang tepat waktu saat rapat sepenting ini."
Hal yang Larissa suka dari Kerajaan Utara adalah, posisi penting seperti menteri tidak hanya terpaku harus ditempati oleh lelaki. Secara mengejutkan peradabannya lebih maju karena mereka tidak keberatan dengan perempuan yang menempati posisi tinggi itu. Di sini juga tidak memiliki aturan ketat tentang hanya lelaki yang harus menjadi kepala keluarga. Sehingga Larissa kini sudah menjadi Duchess yang menjabat sebagai menteri.
Seoho tersenyum kecil lalu ia duduk di kursi miliknya. "Duduklah. Ngomong-ngomong bisa aku mendapatkan laporan tentang hal yang aku minta kau untuk selidiki, Duchess?"
"Tentu, Yang Mulia," Larissa memberikan beberapa berkas kepada Seoho dan lelaki itu langsung berterimakasih.
"Sepertinya yang lain masih memiliki beberapa urusan ya. Tidak kelihatan tanda-tanda mereka akan datang."
"Grand Duke dan beberapa Duke lain memiliki urusan di perbatasan. Sementara kedua Pangeran sepertinya belum sampai setelah perjalanan keluar kota. Sisanya mungkin masih memiliki urusan masing-masing."
Seoho menghela napas lalu ia memandang Larissa. "Andai saja semua bawahanku seperti kau. Rapat pasti bisa dilakukan dengan segera dan bisa diselesaikan dengan cepat."
"Ngomong-ngomong ini pertama kalinya Yang Mulia datang lebih cepat. Biasanya kami yang harus menunggu Anda. Jadi jangan protes."
Seoho otomatis tertawa. Walaupun itu terdengar tidak sopan, ia memaklumi kalau itu Larissa. Lagi pula mereka hanya berdua saja di sini, jadi Seoho tidak merasa sedang direndahkan. Dan lagi, memang benar juga yang dikatakannya.
"Baiklah, daripada aku mendengar kalimat tajammu bagaimana jika kau menyiapkan minuman untukku saja, Duchess? Aku mau teh bikinanmu. Tidak usah repot-repot menyiapkan untuk yang lain karena sepertinya mereka masih lama."

KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT (ONEUS)
Fiksi PenggemarGagal bertunangan lima kali membuat Larissa memutuskan perjodohan dengan Ravn adalah pertunangan yang terakhir kalinya. Gadis ini pergi jauh ke kerajaan lain hanya untuk mendapati hidupnya semakin kacau sebagaimana kacaunya Kerajaan Utara. Langit ta...