Serangan monster lainnya.
Leedo menyimpan pedangnya di sarung pedang yang berada di pinggangnya setelah ia bersihkan dengan sapu tangan miliknya. Sapu tangan yang kotor dengan darah itu ia buang begitu saja di tempat sampah terdekat di kota. Selesai dengan urusan pedangnya, ia berjongkok di dekat monster yang sudah tidak berdaya. Monster yang baru saja ia lawan dan kalah telak darinya.
Serangan monster lainnya yang dihadapi Leedo sendirian tanpa masalah. Monster seperti ini sebenarnya bukanlah masalah besar bagi Leedo, namun perlahan hal ini mulai menyebabkan teror pada para rakyat. Tidak sedikit mulai ada korban karena Leedo terlambat menangani monster yang sudah membuat kerusuhan. Leedo tidak tahu apa tujuan penyihir itu sebenarnya, tapi Leedo sadar ia tidak bisa menghadapi situasi ini sendirian lagi.
Namun di saat yang sama, Leedo juga tidak tahu apakah ia bisa kembali karena tempat ini membutuhkannya. Sebenarnya imbalan yang diberikan atas aksinya bukanlah imbalan yang pantas. Usaha Leedo tidak dihargai dengan sepantasnya tapi entah mengapa Leedo merasa itu lebih baik. Daripada ada Dewa yang iri karena Leedo lebih dikagumi manusia, lebih baik ia tidak usah diberikan penghargaan saja. Walaupun setiap hari ia harus berjuang dan mulai mencapai batasnya sehingga ia mulai berpikir ia sudah tidak bisa menghadapi ini sendirian lagi tanpa kehadiran Enam Raja. Yang menjadi pendukungnya saat ini hanyalah jubah yang diberikan Larissa untuk melindunginya.
"Terima kasih, Duke, atas kerja kerasnya. Padahal tujuan Duke ke mari untuk berlibur. Tapi kami malah merepotkanmu."
Perhatian Leedo teralihkan ke sumber suara. Terlihat Yonghoon berusaha berjalan mendekati Leedo. Sang Putra Mahkota terlihat terluka di beberapa bagian. Namun ia tetap berusaha untuk menghampiri Leedo demi mengucapkan terima kasih. Andai saja tidak ada Leedo, nyawa Yonghoon pasti sudah melayang tadi. Walaupun begitu, situasinya sekarang juga tidak terlalu baik.
"Putra Mahkota, apakah kau baik-baik saja?" Leedo segera menghampiri Yonghoon lalu membantunya untuk berjalan ke bawah pohon yang rindang. Leedo membantu Yonghoon untuk duduk dan beristirahat lalu segera menangani luka Yonghoon dengan pertolongan pertama.
"Aku baik-baik saja. Maaf aku merepotkanmu terus-terusan, Duke."
"Bukan masalah besar, Putra Mahkota. Tidak usah terlalu dipikirkan. Aku melakukan ini demi melindungi orang-orang yang berharga untuk Larissa."
"Larissa, ya?" Yonghoon terkekeh kecil saat nama itu terucap. "Entah bagaimana, tapi ia dibenci di sini. Kenapa ia repot-repot melakukan hal tidak berguna seperti ini? Memangnya akan ada yang tahu kau melakukan ini demi Larissa? Semua orang hanya mengetahui dan mengakui bahwa kau melindungi mereka karena kebaikan hatimu."
"Faktanya, aku tidak sebaik itu. Aku tahu bagaimana berharganya tempat ini untuk Larissa, jadi aku ingin melindungi sebagai perwakilan dari Larissa. Aku yakin Larissa juga tidak peduli apakah ia dihargai atau tidak, yang penting ia hanya melakukan hal yang benar. Aku tidak mengerti kenapa kalian membenci gadis sebaik dirinya."
"Aku justru tidak mengerti kenapa kau betah berdekatan dengannya. Bukankah hanya kehadirannya sudah cukup membuat kita semua merasa tidak aman? Terlebih aku lihat ia memiliki kekuatan gelap yang terkutuk."
Leedo mengerutkan keningnya dan ia tampak tidak senang. "Memangnya kenapa kalau memiliki kekuatan terkutuk? Kalau ia menggunakannya untuk kebaikan, kenapa harus disalahkan?"
"Aku tidak mengerti padamu, Duke. Kenapa kau begitu membela gadis yang sudah memiliki tunangan? Kau tidak jatuh cinta atau sejenisnya dengannya, bukan? Karena hal itu terdengar aneh!"
"Kenapa tidak? Apa hal aneh dari itu? Kalau aku jatuh cinta dengannya apa masalahnya denganmu?"
"Wah, sepertinya selera Kerajaan Utara memang berbeda ya," komentar Yonghoon. Ia benar-benar heran bagaimana bisa Leedo menyukai Larissa? Soalnya kebanyakan pemuda di sini tidak begitu nyaman atau menyukai Larissa. Siapa yang akan betah dengan aura hitam di sekitar gadis itu? Terlepas dari ia memiliki fisik yang menarik, tidak akan ada yang betah dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT (ONEUS)
FanfictionGagal bertunangan lima kali membuat Larissa memutuskan perjodohan dengan Ravn adalah pertunangan yang terakhir kalinya. Gadis ini pergi jauh ke kerajaan lain hanya untuk mendapati hidupnya semakin kacau sebagaimana kacaunya Kerajaan Utara. Langit ta...