08. KEHADIRANNYA

7.9K 461 9
                                    

🎻

08. KEHADIRANNYA

"Semua orang bisa menemani, tetapi tidak bisa memamahi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua orang bisa menemani, tetapi tidak bisa memamahi"

-SASGARA ERRIAN ZILARDION-

08. KEHADIRANNYA

Bughh...bugh...

Samsak yang dipukul dengan keras dan bruntal membuat semua teman-temannya heran, tak biasanya Sasgara memukuli samsak seperti orang yang sedang marah dan emosi.

"Temen lo kenapa si anjing?" Tanya Arlan meneguk air didalam botol setelah selesai ber-olahraga, sehingga ai duduk dan memperhatikan Sasgara.

"Dia juga temen lo taik" Eric duduk disebelah Bryan, sambil memperhatikan Sasgara yang masih memukuli samsak seperti orang kesetanan dengan pandangan yang sangat tajam.

"Makin gila dia, samperin brayy" Lanjut Eric, karena ia khawatir.

"Males" Ujar Bryan masih berkutat pada ponselnya membalas pesan kekasih-kekasihnya.

"Elah brayy anjing" Greget Eric merampas polsen Bryan membuat Bryan memutarkan kedua bola matanya

"Kenapa gak lo ae bangke, siniin hp gue"

Eric menyerahkan ponsel kearah Bryan "Cape gue, lo aja"

Bryan berdiri mengambil tasnya yang tergeletak dikursi markas, lalu pria itu melangkahkan kakinya menuju Sasgara yang masih memukuli samsak.

"Kalau punya masalah cerita, jangan nyakitin badan lo sendiri"

Perkataan Bryan membuat Sasgara menghentikan aktifitasnya, apa yang dikatakan Bryan ada benernya, namun dengan cara menyakiti diri sendiri menurutnya akan merasa tenang tetapi merokok juga akan membuat pikiran jauh lebih tenang.

"Lo ada masalah?" Tanya Bryan, melirik Sasgara yang sedang mengusap keringatnya sendiri

"Gak ada" Jawab Sasgara cepat.

"Ya elah bos kalau ada-ada, kalau enggak- enggak" Sambar Arlan, pria itu sudah berdiri disebalah Sasgara dengan diikuti Eric yang terlihat lesu

"Iya bos, lo jangan anggep kita cuman temen tapi keluarga. Kita harus susah bareng-bareng" Eric menaik turunkan alisnya karena ka merasa bijak

"Tapi ada juga sahabatan udah lama eh giliran kita ada masalah malah pada ngilang"

"Itu namanya temen, SETAN!" Ujar Bryan dengan menekan kalimat terakhirnya.

"Giliran butuh eh datengnya kekita" Sambar Arlan sembari gelang-geleng kepala.

"Goblok memang" Eric jadi gregetan sendiri bila ada teman yang seperti itu, menurutnya teman itu segalanya dan bisa dijadikan rumah kedua untuk pulang. Tetapi harus teman seperti apa dulu yang boleh dijadikan rumah kedua untuk dirinya pulang.

SASGARA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang