09. MENJAGA JARAK

7.4K 444 14
                                    

🎻

09.MENJAGA JARAK

"Aku tidak tahu apa namanya, jarak di antara detik - tapi aku selalu memikirkan kamu dalam interval itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku tidak tahu apa namanya, jarak di antara detik - tapi aku selalu memikirkan kamu dalam interval itu."

-SASGARA ERRIAN ZILARDION-

09. MENJAGA JARAK

Seperti biasa semua siswa siswi masuk saat bel istirahat berbunyi, tak terkecuali kelas dua belas yang harus panas-panasan hanya untuk mendengarkan petuah-petuah dari kepala sekolah SMK kencana karena mereka akan menghadapi ujian akhir semester.

Kepala sekolah ingin semua siswa siswinya lulus dengan nilai terbaiknya dan kepala sekolah juga menyarankan untuk semua murid-muridnya belajar dengan giat agar nilai ujian mereka sempurna.

"Amora sayang you oke?" Tanya Abrianna karena dari tadi Amora sedikit oleng untung saja Abrianna memegang bahu Amora.

"Gue baik-baik aja" Jawab Amora padahal kepalanya pusing luar biasa ditambah ia keringatan dingin.

Sasgara yang berdiri disebelah Amora hanya pura-pura tidak mendengar padahal hatinya jedag jedur khawatir tapi ia sudah berjanji pada dirinya agar tidak peduli lagi tentang Amora apa pun tentang Amora ia tidak akan peduli dan akan mulai menjaga jarak.

Namun mereka berdua berbaris secara berdampingan sampai-sampai Sasgara ingin pindah didepan tetapi ketiga temannya malah ingin didepan katanya si mereka ingin fokus mendengarkan kepala sekolah tercinta memberi petuah-petuah. Terlebih lagi mereka ingin serius mengerjakan soal ujian dan akan mulai giat belajar mulai dari sekarang sampai Sasgara harus mengalah untuk mereka makanya ia memilih dibelakang Arlan dibarisan keempat dan sialnya sesejajar dengan Amora.

"Bibir lo pucet Ra, kita ke Uks aja ya?" Abrianna khawatir tapi Amora benar-benar keras kepala.

"Gue baik-baik aja Anna, kalau gue ke Uks nanti gue gak lulus gimana?"

Abrianna memutarkan kedua bola matanya, iya iya tau jika sahabatnya ini ingin lulus dengan nilai terbaik sampai-sampai ambisius belajar dengan giat tapi kesehatan nomber satu bukankah begitu? jika tidak sehat bagaimana bisa ikutan ujian.

Arlan yang kebetulan mendengar suara Abrianna langsung menoleh kearah belakang dan saat menoleh matanya melihat kearah Amora "Ra? muka lo pucet banget mendingan lo ke Uks aja"

"Iss gue baik-baik aja pada kenapa si" Kesal Amora.

"Bukan begitu Amora sayangku, tapi ini mah beneran mendingan lo ke Uks aja dari pada pingsan disini" Saran Arlan karena ia khawatir dengan Amora.

SASGARA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang