🎻
21. ANTARA BENCI DAN MENIKMATI
"Diam bukan belarti tidak memperhatikan mu,"
-SASGARA ERRIAN ZILARDION-
21. ANTARA BENCI DAN MENIKMATI
"Masih mual?"Amora menggelengkan kepalanya.
Sasgara yang melihat wajah pucat Amora hatinya merasa tidak tega, sehingga Sasgara menyelipkan tangannya dibelakang leher dan lutut Amora lalu mengangkat Amora ala bridal style membawa perempuan itu kedalam pelukannya untuk di baringkan keranjang.
Setelah membaringkan Amora, Sasgara berniat akan mengoleskan minyak kayu putih. Disaat tangan Sasgara ingin menyikapkan baju Amora, Amora menahan tangannya.
"Jangan macem-macem lo" Ucapnya sembari melotot kearah Sasgara.
"Gue macem-macemin juga terserah guelah"
"Gue teriak ya" Acam Amora dengan bibir pucatnya berkata.
"Teriak aja, di Apartemen cuman ada kita berdua" Sasgara tersenyum sangat manis sehingga Amora yang melihatnya merasa terpesona seketika, tetapi ia langsung menyarkan dirinya.
"Gue telepon mama"
"Telepon aja Ra, palingan nanti mama bakalan liat adegan panas Kita"
"Ngomong apa si lo?" Tanya Amora dengan semakin menatap Sasgara.
Tidak ingin terus berlanjut, Sasgara mengalah saja "Buka baju lo"
"Hah?"
"Maksud gue buka dikit baju lo, mau gue olesin minyak kayu putih"
"Gue bisa sendiri"
"Buka"
"Enggak"
"Mau gue robek?"
Amora memutarkan kedua bola matanya lalu ia menyikapkan bajunya sebatas dada. Sasgara yang melihat perut Amora yang sedikit menonjol menelan ludahnya kemudian tangannya mengusap perut Amora dengan pelan. Amora yang merasakan sentuhan pada perutnya dan untuk pertama kalinya ia merasa geli sekaligus menikmati sentuhan lembut yang diberikan oleh Sasgara.
"Bayinya nendang, Ra"
Plakk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASGARA (REVISI)
Roman pour Adolescents(Sasgara & Amora) 17+⚠️ Bagaimana mungkin kejadian satu malam mampu merubah kehidupan seorang? Sasgara Errian Zilardion. Menghabiskan satu malam yang indah bersama adik sohibnya tak pernah terbayang dalam benaknya. Setelah kejadian satu malam yang...