15. DIA KEMBALI

6.7K 407 26
                                    

🎻

15. DIA KEMBALI

"Disaat aku sudah melupakannya, kenapa dia harus kembali lagi dalam hidupku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Disaat aku sudah melupakannya, kenapa dia harus kembali lagi dalam hidupku?"

-SASGARA ERRIAN ZILARDION-

15. DIA KEMBALI

Bel pulang sekolah berbunyi adalah salah satu kebahagiaan bagi setiap murid, banyak murid yang berhamburan keluar dari halaman sekolah dengan motor yang mereka bawa, banyak juga siswa siswi yang menunggu jemputan ada juga yang naik kendaraan umum.

Amora dengan keberanian penuh melangkah untuk mengambil motornya. Benar-benar Bryan, kenapa harus memalkirkan motornya di tempat palkir teman-teman laki-laki itu? andai saja ia bisa meminta bantuan pada Abrianna, akan tetapi Abrianna nampak pulang terburu-buru karena katanya ibunya menyuruhnya untuk pulang cepat.

Kedatangan Amora membuat Siswi-Siswi
kencana yang sedang nongkrong bersama Sasgara bersorak menggoda Amora, Sasgara yang sedang duduk diatas motornya merasa telinganya sangat panas.

"Jangan godain adek gue anjing" Kesal Bryan kepada teman-temannya.

"Ngapain?" Tanya Sasgara.

Meskipun Amora masih kesal, ia masih mau berbicara dengan Sasgara "Mau ngambil motor"

Mata Sasgara mengikuti arah telunjuk jari istrinya, motor Amora terpalkir disisi motor milik Bryan.

"Sini kuncinya gue keluarin"

Amora langsung memberi kuncinya pada Bryan dan Bryan langsung mengeluarkan motor Amora.

Amora menaiki motornya dan memakai helmnya, ia menatap kearah Bryan untuk pamit setelah itu ia pergi dengan kecepatan sedang.

"Cantik banget Amora, gila" Ucap salah satu temen Bryan sehingga mendapatkan pelototan dari Bryan.

"Bisalah gue pacarin, Bray" Timpal temannya yang lain.

"Gue pergi" Sasgara memakai helmnya dan menghidupkan motornya.

"Mau kemana lo?" Tanya Eric yang baru datang dengan membawa sekresek jajanan.

"Kepo" Balas Sasgara pergi dengan menancapkan pedal gasnya meninggalkan teman-temannya.

"Sialan lo"

"Udah biarin aja, tuh bocah mau menemani istri lebih tepatnya mengawal!" Arlan berbisik ditelinga Eric, Eric yang mendengarnya langsung memandang kearah motor-motor yang berbaris, ternyata motor Amora sudah tidak ada dan mungkin benar apa yang Arlan katakan. Jika Sasgara ingin menemani Amora, baguslah setidaknya mereka bisa berduaan.

"Gengsi dia setinggi harapan orang tua anjir" Bryan ikut menimpali dengan berbisik, ia membiarkan Sasgara pergi karena pasti Sasgara menyusul Amora.

SASGARA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang