🎻
18. AMORA CEMBURU?
"Aku tidak tau dia siapa, jika itu membuat hatiku sakit lebih baik aku tidak mencari tahu tentangnya"
-AMORA EDELWEISS-
18. AMORA CEMBURU?
Pagi yang cerah dan udara yang sangat segar membuat paru-paru terasa segar. Siswa Siswi yang mulai masuk ke area sekolah dan sekedar memalkirkan sepeda motor atau mobil mereka, lalu Siswa Siswi lebih memilih untuk mengisi perut terlebih dahulu dikantin sebelum mata pelajaran dimulai.
Kemudian, seorang perempuan yang tidak henti-hentinya tersenyum sepanjang koridor dengan isi kepala yang terus memutarkan
kejadian kemarin, dimana suaminya sangat perhatian sekali, ahhk Amora jadi tidak ingin hari kemarin cepat-cepat berlalu.Amora nampak menghela nafas dalam karena terus memikirkan hal yang membuat hatinya menggila. Disaat senyuman itu terus menggembang, tidak sengaja kedua matanya tertuju kepada seseorang yang sangat ia kenali sehingga langkahnya langsung terhenti.
"Hei! lo dari tadi gue panggilin gak denger ya?" Abrianna menghempiri Amora, ia dari tadi memanggil nama Amora namun Amora sama sekali tidak menoleh padanya yang membuat Abrianna kesal. Dan sekarang orang yang dari tadi ia panggil, seketika langsung terdiam dan pandangannya sangat lurus sehingga Abrianna merasa heran dengan apa yang sahabatnya lihat.
"Itu Sasgara lagi ngapain?" Tanyanya pada Amora yang disebelahnya, raut wajah Amora sangat tajam menatap kedua sejoli itu.
"Ra!" Abrianna langsung mengguncangkan tubuh Amora sehingga Amora melirik kearahnya.
"Gue gak tau!" Seketika Amora langsung pergi dengan hati yang sangat panas, moodnya langsung berantakan setelah melihat apa yang baru saja ia lihat. Baru saja senang, dalam sekejap langsung dipatahkan.
Memang benar, yang berlebihan itu tidak baik yang berujung sakit hati.
Abrianna yang melihat Amora pergi langsung menyusulnya, dari raut wajah Amora, Abrianna tahu jika sahabatnya itu pasti cemburu.
"Kita bicara dulu" Mohon Gabriella kepada Sasgara.
Sasgara yang melihat Siswa Siswi menatap kearahnya dan juga Gabriella merasa jengkel, terutama dengan sikap Gabriella yang terang-terangan mengejarnya dari area palkiran sampai koridor.
"Apa yang harus kita bicarain?" Tanya Sasgara yang sejujurnya ia tidak mau membahasnya dengan Gabriella, tetapi jika ia tidak bicara dan mengabaikan Gabriella pasti Gabriella akan terus mengejar-ngejarnya.
"Tentang hubungan kita" Ujarnya dengan pandangan menatap kearah Sasgara. Sasgara masih sama dimatanya, tampan dengan pahatan wajah yang sempurna. Akan tetapi laki-laki itu menatapnya sangat dingin dan tajam tidak seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASGARA (REVISI)
Ficção Adolescente(Sasgara & Amora) 17+⚠️ Bagaimana mungkin kejadian satu malam mampu merubah kehidupan seorang? Sasgara Errian Zilardion. Menghabiskan satu malam yang indah bersama adik sohibnya tak pernah terbayang dalam benaknya. Setelah kejadian satu malam yang...