03. AMORA HILANG?

13.1K 638 28
                                        

🎻

03. AMORA HILANG?

"Andai saja waktu bisa diputar, aku tidak ingin masuk kedalamnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andai saja waktu bisa diputar, aku tidak ingin masuk kedalamnya"

-AMORA EDELWEIS-

03. AMORA HILANG?

Sudah satu minggu berlalu saat kejadian itu, Amora mengurung diri di Apartemennya dengan kondisi Apartemen berantakan disertai pecahan beling yang berceceran.

Amora hanya tidur dilantai yang dingin, ia hanya bisa meringkukkan kedua kakinya, ia hanya menangis dan menangis, kedua matanya terus saja mengeluarkan cairan bening tanpa henti. Ia masih belum menerima kejadian seminggu yang lalu, hatinya begitu sakit luar biasa jika mengingatnya. Bahkan Sasgara saja tidak berusaha untuk menemuinya sekedar mengirim pesan pun tidak ada.

Kedua mata Amora menatap kebawah lantai dengan air mata yang mengalir begitu saja,

"Hidup gue hancur!"

"Lo tau hidup gue hancur gara-gara lo! Gue gak tau kedepannya harus gimana"

"Gue kotor!"

"Sampai kapan pun gue benci sama lo!" Amora menangis sejadi-jadinya, hatinya begitu sesak luar biasa, untuk bernafas pun rasanya susah sampai kegelapan pun menyerangnya, ia jatuh pingsan kelantai yang dingin.

"Gimana udah ada kabar?" Tanya Arlan, ia sama cemasnya seperti Bryan.

Sudah satu minggu Amora tidak ada kabar, Bryan sudah mencoba mencarinya di Apartemen tapi, nihil perempuan itu tidak ada.

"Kagak ada" Bryan memijat pelipisnya, rasanya pusing luar biasa ditambah Ibunya terus saja menanyakan keberadaan Amora karena ponsel Amora masih tidak bisa dihubungi.

"Kemana si itu bocah" Lanjutnya kesal.

"Lo udah coba cari dia di Apartemennya?" Tanya Eric, ia juga sama khawatirnya.

"Udah gue cari tapi gak ada, gue minta kunci cadangan sama resepsionis tapi gak dikasih, katanya Amora pergi dan bilang jangan ganggu dia dulu"

"Dan lo percaya?" Tanya Arlan.

"Enggaklah anjing, Amora bukan tipikal orang kaya gitu, mau dia pergi kemana pun pasti dia bilang dulu sama Mami atau Papi-nya. Walaupun kadang bohong dia mau pergi kemana"

ketiganya terdiam kalut dalam pikirannya masing-masing, sekarang ketiganya sedang berada di Apartemen milik Bryan dan tanpa kehadiran Sasgara, entahlah laki-laki itu tidak terlihat batang hidungnya sejak dua hari yang lalu.

Drett...drettt...

Ponsel milik Bryan berbunyi, Bryan melihat siapa yang menelpon sehingga ia dengan cepat menggeser tombol hijau.

SASGARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang