"Kau Seo Nahyun?" tanya seorang pemuda yang ada di hadapanku. Ah, aku mengerti. Dia Taehyung.
Aku mengangguk menanggapi pertanyaannya.
Taehyung yang mengenakan masker, kacamata, dan semua atribut untuk menutupi mukanya mulai menyodorkan tangannya. Dia mengajakku untuk pergi dari sini. Walau jantungku berdegup kencang, aku tetap menerima tawaran tangannya itu.
Lalu kami saling bergenggaman tangan.
"Apa kaki dan tanganmu masih terasa sakit?" tanyanya.
Aku mengangguk pelan. Aku sangat gugup.
"Tahan, ya. Sebentar lagi kita akan sampai ke mobilku. Kalau aku menggendongmu takutnya jadi pusat perhatian" jelasnya sembari menunjuk ke sebuah mobil berwarna hitam di ujung sana.
Aku hanya bisa kembali mengangguk. Ini sangat canggung. Apalagi saat dia bilang kalau dia akan menggendongku. INI GILA! Bagaimana dia bersikap begitu santai pada fans-nya??
Dan akhirnya tibalah kamu di depan sebuah mobil. Mobil milik Taehyung.
"Oh, ya. Di dalam ada Hoseok hyung. Tidak apa-apa kan? Dia ingin sekalian membeli sesuatu katanya" ujar Taehyung sembari membukakan pintu untukku. Oh, astaga. Aku bisa gila karena perlakuan Taehyung. Belum lagi katanya, ada Hoseok di dalam?!!! JUNG HOSEOK!!!!! AKU BENAR-BENAR BISA MENJADI GILA!
"Silahkan masuk" ujar Taehyung. Aku mengangguk pelan. Yang bisa kulakukan hanya mengangguk dan mengangguk. Bibirku seolah sulit untuk digerakkan. Jantungku berdegup dengan sangat kencang. Aku terlalu gugup.
Aku mulai masuk ke dalam mobil itu dengan hati-hati. Takut kaki dan tanganku yang di-gips terbentur.
Dan begitu aku sudah ada di dalam, Taehyung menutup pintu mobilnya pelan. Lalu berjalan memutari mobilnya. Kemudian masuk ke mobil juga. Ia yang akan manyetir.
Sebelum menggerakkan mobilnya, Taehyung berbalik ke belakang. "Hyung. Nahyun sudah datang. Setidaknya sapalah dia. Jangan bermain ponsel terus."
Gila. Ini gila. Jantungku berdegup lebih kencang lagi daripada tadi.
Suara tawa Hoseok yang sangat familiar di telingaku mulai terdengar.
"Annyeong, Nahyun-ah! Senang bertemu denganmu! Kau juga pasti kenal aku kan??" ujar Hoseok dari belakang.
Aku menelan ludahku dengan susah payah. "N-, ne" jawabku gugup.
Taehyung terkekeh pelan. "Baiklah! Ayo kita ke mall!"
Aku mengenyrit. "Mall? Kau tidak takut ketahuan fans-mu?" tanyaku tanpa berpikir dua kali. Sungguh, aku mengutuk mulutku sendiri karena sudah berbicara seperti itu. Aku kelihatan seperti orang bodoh. Tentu saja Taehyung akan menyewa mall-nya bodoh!
Namun, Taehyung lagi-lagi terkekeh. "Aku dan Hoseok hyung menyewa mall-nya. Lagipula kan, kau juga fans-ku. Berarti aku ketahuan fans-ku kalau aku berbelanja di mall!"
Hoseok dan Taehyung tertawa bersamaan.
Jantungku yang tadi berdetak sangat kencang mulai mereda. Keadaannya sudah cair, sepertinya. Aku harus berusaha agar bisa akrab. Dan aku mulai mencoba mengikuti mereka berdua yang tertawa.
"Ya sudah. Ayo jalan!" teriak Taehyung sembari menyalakan mesin mobilnya.
~~
Kami semua sudah sampai di sebuah mall. Aku hampir tertidur tadi. Untungnya Taehyung membangunkanku.
"Kau mau membeli sesuatu?" Tanya Taehyung begitu kami memasuki mall-nya.
Aku menoleh menatap Taehyung. Kemudian aku menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM AN ARMY [END]
FanfictionAku hanyalah seorang ARMY. Fans kalian. Tapi apakah salah jika aku merasa sakit saat melihat orang yang paling kucinta ternyata menutupi sebuah rahasia selama ini?? Sebuah rahasia yang membuatku hancur berkeping-keping.