-12- JUST ONE DAY

507 54 4
                                    


Aku membuka mataku. Yah, masih gelap karena ada sebuah kain yang menutupi mataku. Kukira ada yang mau menyelamatkanku setelah aku bangun tidur. Ternyata tidak. Dan  kukira aku sudah mati. Ternyata jantungku masih berfungsi.

Aku kelaparan. Siapapun, beri aku makan. 

"Ha.. Halo?"

Tak ada jawaban. Aku yakin tidak ada orang disini. Baiklah, itu lebih baik. Daripada aku diawasi.

Aku tak tahu ini jam berapa. Hari apa. Satu keinginanku saat ini. Aku ingin pulang.

Badanku rasanya hancur. Rasa ngilu dan perih di perutku semakin menjadi-jadi. Tangan dan kakiku juga jadi makin sakit.

Gadis gila itu menghancurkanku sehancur-hancurnya. Padahal aku hanya tinggal di dorm BTS dan dekat dengan Taehyung. Tapi kenapa dia harus marah?

Sepertinya aku harus meninggalkan dorm itu dan Taehyung. Aku tidak ingin kesakitan seperti ini. 

Kalau memang itu membuatku keluar dari masalah gila ini, aku akan melakukannya. Tak peduli aku akan tinggal dimana. Intinya aku harus jauh-jauh dari dorm itu dan Taehyung. Sepertinya tinggal disana adalah malapetaka. Bukannya merasa beruntung aku malah merasa kesakitan. Aish, menyebalkan. Pasti kalau aku tidak tinggal di dorm aku tidak akan berakhir disini. Ini menyakitkan, tahu.

Cklek.

Seseorang membuka pintu ruangan ini. Kuharap orang yang akan menyelamatkanku, bukan gadis gila itu.

"Selamat malam, Seo Nahyun-ssi"

Sial, itu gadis gila.

"Aku mengunjungimu karena.. Ingin kau memberitahuku apa password ponselmu"

Ah, iya. Ponselku. Ternyata ada di gadis gila itu.

"Tidak. Aku tidak akan membertahumu"

PLAK!

Tadi dia memukulku sekarang dia menamparku. Gadis tergila yang pernah kutemui.

"CEPAT! ATAU AKU AKAN MENYIKSAMU!"

Cih, mengancam saja terus.. Rendahan.

"SEO-"

"130613" jawabku dengan cepat. Aku hanya tak ingin dipukul. Lagi pula tak ada yang spesial atau sangat penting di dalam ponselku.

"Aigoo, kau ARMY sejati ya"

Aku hanya diam. Aku malas menjawabnya.

"Oh, astaga. Taehyung mengirimkan pesan begitu banyak padamu. Sial, kau membuatku iri, Nahyun-ssi"

Aku terkekeh meremehkan. "Kuharap Taehyung tahu kau-"

"HYUN-AH!"

"TAEHYUNG??!" teriak kami berdua bersamaan. Aish, kenapa gadis gila itu harus ikut-ikutan.

Nah, dapat kan kau, gadis gila. Rasakan, kau ketahuan Taehyung.

"Haejin?" 

Suara berat Taehyung terdengar jelas di telingaku. Apakah gadis gila itu bernama Haejin? Hm.. seperti tidak asing. Tapi.. kenapa Taehyung bisa tahu nama gadis gila itu? Maksudku.. ya.. bagaimana bisa??!

"Aku tidak percaya"

Itulah lanjutan dari kata-kata Taehyung. Lalu aku mendengar suara sirine. Astaga, apakah polisi juga kesini?

"Diam di tempat! Kau ditahan!" . Sepertinya itu seorang polisi.

"APA-APAAN INI?!" teriak gadis gila itu.

I AM AN ARMY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang