-15- 2! 3!

511 49 7
                                    


"Bagaimana, hm?" tanya Taehyung dengan senyuman jahilnya.

Aku hanya mendorong pelan Taehyung. Lalu aku segera bangkit dari kasur. Aku sungguh malu.

"Yyak, Hyun-ahhhhh.. Bagaimanaaaa??" rengek Taehyung yang di belakangku.

Aku tak menjawabnya. Aku hanya segera pergi dari kamar itu dan menuju ke kamar mandi untuk melakukan aktivitas pagiku seperti biasa.

~~
"Nahyun-ssi,kau baik-baik saja?" tanya Namjoon saat kami sedang sarapan di meja makan.

Aku mengangguk pelan. "Ne.."

Taehyung menyenggolku pelan. "Aniyo, hyung. Perutnya ada banyak luka memar karena dipukuli oleh si penculiknya" ujar Taehyung dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.

Aku terkekeh pelan mendengar Taehyung seperti itu. Ia menggemaskan dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.

"Aish, Taehyungie, telan dulu, dasar bodoh" ujar Jimin yang ada di hadapan Taehyung.

Sementara Taehyung mengangguk-angguk.

"Nahyun-ssi, maaf ya, kami tidak bisa ikut menyelamatkanmu waktu itu" ujar Hoseok.

Aku mengangguk. "Gwaenchana. Yang penting ada pahlawan yang menyelamatkanku" ujarku sembari menatap Taehyung yang sedang fokus memakan sarapannya.

Tiba-tiba semua member kecuali Taehyung ber-wah ria bersamaan. Aku dan Taehyung bingung mendengarnya. "Waeyo?" tanya Taehyung.

"Ekhem, kalian sudah berpacaran ya?" tanya Jin dengan matanya yang disipitkan. Aku tiba-tiba tersedak mendengar perkataannya.

"Eh? Hyun-ah? Gwaenchana? Minumlah" ujar Taehyung. Dengan cepat ia memberikanku segelas air minum.

"Aish, Jin hyung.. Kau membuat Nahyun tersedak" ujar Jungkook sembari menyenggol pundak Jin.

Aku terkekeh pelan. "Tidak apa-apa, Jungkook-ssi"

"Eh, tapi apakah kalian memang benar berpacaran??" tanya Jungkook penasaran.

"Kami-"

"Ya, kami berpacaran. Nanti sore akan kami umumkan di depan publik saat konferensi pers"

Mataku langsung membulat dengan sempurna saat Taehyung mengatakan itu. Aku hampir tersadak lagi.

"A, apa? Aku tidak merasa kau menembakku" ujarku pelan.

Taehyung terkekeh pelan sembari menutupi wajahnya. "Oh ayolah Hyun-ah.. Kita kan sudah berciu-.. AWW! SAKIT, NAHYUN!"

Aku tertawa menang. Sebelum mereka tahu apa yang ingin Taehyung katakan, aku harus menghentikan alien itu. Dengan menginjak kakinya.

"Waeyo? Waeyo? Kalian berciuman?"

Mataku kembali membulat. "A, aniyo! Aniyo, Hoseok-ssi.."

Semua member terkekeh mendengar jawabanku.

"Mianhae, Nahyun-ssi.. Aku tak ingin menyembunyikan ini darimu. Tapi tadi pagi kami melihat kalian berdua sedang.."

Aku menelan ludahku. Astaga. PENJELASAN JIMIN MEMBUATKU MALU SETENGAH MATI!

"Ya, Jim.. Memang seperti itu kenyataannya" ujar Taehyung santai.

Semua member menepuk-nepukkan tangan mereka sembari tertawa. Aku hanya bisa tersenyum canggung diantara pemuda-pemuda tampan ini. Ini memalukan. 

Tiba-tiba mataku melirik ke arah Yoongi. Ia tidak berbicara sedari tadi. Dia tidak peduli. Seperti biasanya. Yah, itulah Yoongi yang kutahu semenjak aku membuatnya menjadi biasku. Ia, dingin tapi manis. Itulah Yoongi di mataku saat aku pertama kali melihatnya lewat ponsel.

I AM AN ARMY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang