Aku terus membolak-balikkan tubuhku. Ke kanan, lalu ke kiri. Lalu ke kanan lagi. Dan ke kiri lagi. Yah, rasanya agak ngilu karena badanku masih sakit-sakit. Aku masih memikirkan kata-kata Yoongi sebelumnya. Aish, itu terus berputar di kepalaku.
"Kalau aku mencintaimu bagaimana?"
"Taehyung menyembunyikan sesuatu"
"Aku hanya ingin menyelamatkanmu"
"Perlahan-lahan kepercayaanmu pada Taehyung mulai terkikis"
Kumohon, aku butuh penjelasan lebih dari Yoongi. Dia.. menjelaskannya setengah-setengah. Jadi aku tidak mengerti.
Dan kalian tahu apa?
Aku mulai curiga pada Taehyung karena kata-kata Yoongi tadi. Apalagi mengingat saat Taehyung berbicara dengan Haerin di Bangtan Room. Lalu dia membiarkan Haejin pergi duluan. Dan aku yakin sekali Haejin itu adalah orang yang menculikku. Suaranya sama seperti penculik yang menanya-nanyaiku. Sungguh.
Apa benar, Taehyung menyembunyikan sesuatu dariku? Aku ingin tahu darinya langsung. Dari Taehyung langsung.
Masa baru saja berpacaran sudah datang banyak masalah??
Aku harus membicarakan ini dengan Tae-
Tok! Tok! Tok!
Seseorang mengetuk pintu kamar ini. Aku dengan pelan beranjak dari kasurku. Lalu mulai membukakan pintu untuk orang yang mengetuk pintu.
"Yoongi?" lirihku pelan.
Ia menatapku tanpa ekspresi. "Ikut denganku". Ia tiba-tiba menarik pergelangan tanganku.
Aku menahannya. "Ke.. kemana?"
"Menjelaskan segalanya. Agar kau lebih mengerti"
Aku terdiam. Lalu saat Yoongi mulai berjalan, aku mengikutinya. Karena tangannya menggenggam pergelangan tanganku. Aku bukannya ingin mengkhianati Taehyung, tapi aku ingin tahu lebih jelas lagi apa maksud Yoongi saat di taman tadi.
Begitu Yoongi membuka pintu, betapa terkejutnya aku saat Taehyung ada tepat di depan Yoongi. Aku panik. Takut Taehyung marah. Bagaimana ini??
"Hyung? Kenapa Nahyun-"
"Aku ingin berbicara dengannya. Sebentar saja"
Taehyung terkekeh canggung. "Kenapa.. tidak disini saja?"
"Nanti kau dengar"
Taehyung kembali terkekeh canggung. "Ta, tapi hyung.. Dia itu kan milikku.. Memang apa yang kalian bi-"
"Milikmu?". Yoongi tertawa meremehkan. "Kau yakin? Dia atau Nahyun??"
Jantungku berdebar lebih kencang ketika Yoongi mengatakan itu. A, apa maksudnya?? Dia? Dia siapa?
Aku langsung menatap Taehyung dengan wajah curiga. Taehyung yang sadar akan hal itu tersenyum padaku. "Hyun-ah.. Tidak usah dengarkan Yoongi hyung, dia-"
"Hentikan, Tae. Biarkan aku memberitahu segalanya pada Nahyun" tangkas Yoongi cepat.
Taehyung menghela napas kasar. "Memberitahu segalanya apa? Aku tidak merahasiakan apapun dari Nahyun"
Yoongi kembali terkekeh meremehkan. "Pandai sekali kau berakting. Pantas saja jadi aktor di hwarang"
Taehyung terlihat geram. Namun ia menahannya. Aku tahu dia masih sadar kalau Yoongi itu lebih tua darinya.
"Hyung, sekarang biarkan Nahyun memilih". Mata Taehyung kembali menatapku.
"Hyun-ah, kau mau ikut Yoongi hyung atau tinggal disini bersamaku?" tanya Taehyung lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM AN ARMY [END]
FanfictionAku hanyalah seorang ARMY. Fans kalian. Tapi apakah salah jika aku merasa sakit saat melihat orang yang paling kucinta ternyata menutupi sebuah rahasia selama ini?? Sebuah rahasia yang membuatku hancur berkeping-keping.