-16- Boy In Luv & Girl In Luv

516 53 26
                                    


"Hyun-ah, apa yang sedang kau baca?" tanya Taehyung saat aku sedang fokus membaca. Ya, kami memang ada di perpustakaan. Sebentar lagi kami akan ke konferensi pers. Sekitar.. 1 jam lagi.

 Aku menoleh ke arahnya. "Novel. Tentang kisah cinta yang sangat romantis"

Taehyung terkekeh. "Setiap membaca yang seperti itu kau pasti merasa jadi gadisnya, kan?"

Aku kembali menoleh ke arah Taehyung. Lalu aku mengangguk pelan. "Ya, semua gadis yang membaca novel sejenis ini pasti akan seperti itu"

Taehyung kembali terkekeh sembari menggeleng. "Tidak kusangka kau berimajinasi dengan pemuda lain.."

Aku menghela napas. "Dan pemuda itu adalah kau. Ini fan fiction"

Lagi-lagi Taehyung terkekeh. Kini tawanya lebih keras daripada tadi.

"Hyun-ah, kau membuatku malu"

Aku terkekeh. "Kenapa harus malu?"

Taehyung meredakan tawanya. Kemudian ia menggeleng. "Aniyo, aniyo.. Aku hanya malu kau berimajinasi berpacaran denganku"

"Bukankah memang seperti itu, katamu?" tanyaku pelan. Kurasa Taehyung tidak mendengarnya.

Tapi aku salah. Ternyata pemuda itu mendengarnya. "Eoh, kukira kau tidak ingin menjadi pacarku.. Sekarang berubah pikiran ya??"

Aku terdiam. Lalu aku menggeleng pelan. "A, aniyo"

Taehyung mengacak puncak kepalaku pelan. "Gwaenchana. Katakan saja"

Aku kembali pada novel yang kubaca. Wajahku sudah berubah menjadi tomat.

Taehyung menghela napas. "Baiklah, kurasa sekarang saja"

Aku mengerutkan dahiku. Kemudian aku kembali menatap Taehyung. Sekarang saja? Ma.. maksudnya apa?

Taehyung nampak mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Entah itu apa. Lalu ia mulai menatap mataku dalam. "K.. kau.. kau mau-.. Ah, sebentar dulu ya"

Taehyung langsung beranjak dari duduknya setelah melihat sesuatu di.. belakangku, mungkin? Aku tidak tahu itu apa, yang jelas Taehyung langsung beranjak pergi saat ia melihat benda, atau orang di belakangku.. Entahlah.

Kuperhatikan Taehyung yang sedang pergi keluar dari perpustakaan ini. Itu terlihat dari kaca yang menjadi pembatas di perpustakaan. Ia berjalan agak jauh dari sini. Dan ia berhenti pada suatu tempat. Pada sebuah mobil berwarna merah. Dan ia terlihat berbincang-bincang dengan orang yang ada di mobil itu.

Siapa dia?

Apakah Woori? Atau.. Haerin Haerin itu yang di Bangtan Room? Atau jangan-jangan.. Itu Haejin yang...

Ah, sudahlah. Lupakan itu semua. Aku harus membuang pikiran-pikiran negatif jika aku mau berhubungan dengannya. Dengan Taehyung.

~~

"Apa kau sudah siap, Hyun?" tanya Taehyung begitu kami berada di depan pintu sebuah ruang di BigHit yang akan dipakai untuk konferensi pers.

Aku mengangguk pelan. "A, aku gugup"

Taehyung menyelipkan anak rambutku ke telinga. "Gwaenchana. Aku juga. Tapi kita harus siap!"

Aku menghela napas. "Aku takut terlihat.. aneh?"

Taehyung terkekeh. Lalu ia mengacak puncak rambutku pelan. "Kau cantik!"

Aku tersenyum tipis. "Terima ka-"

"Permisi, apakah kau mau  mengganti pakaianmu?" tanya seorang gadis dari belakangku.

Aku menoleh. "Memang.. kenapa?"

I AM AN ARMY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang