-13- NOT TODAY

495 48 4
                                    


Aku mulai membuka mataku. Suara anak-anak begitu nyaring masuk ke dalam telingaku. Dengan pelan, bangkit dari tidurku.

"Eoh? Kau sudah bangun, eonnie?" tanya seorang gadis berumur 17 tahun itu. Kalian tahu? Dia pengurus anak-anak yang ada disini. Ya, hanya dia. Luar biasa, sekali kan?

Aku tersenyum tipis. Lalu mengangguk pelan. "Terima kasih sudah mengizinkanku istirahat disini, Jaera"

Jaera tersenyum senang. "Tidak masalah... Aku mengerti keadaanmu"

Aku mengerutkan dahiku. "Kau.. tahu apa yang terjadi padaku?"

Gadis itu menggeleng pelan. "Aku tidak tahu semuanya. Tapi foto dan identitasmu sudah tersebar dimana-mana. Aku pun sempat melihatnya di instagram kemarin. Sabar ya, eonnie"

Aku tersenyum. "Terima kasih"

Jaera yang tadi sedang melipat baju anak-anak asuhannya mulai berdiri. "Ayo sarapan! Aku dan anak-anak sudah sarapan duluan tadi"

Aku mengangguk. "Terima-"

"Sudah eonnie, jangan berterima kasih terus. Aku hanya ingin membantu eonnie"

Aku terkekeh pelan dalam perjalanan kami menuju ruang makan. "Justru karena kau telah membantuku, aku jadi berterima kasih terus"

"Aish, eonnie.."

Aku lagi-lagi terkekeh.

"Oh ya, eonnie. Badanmu sakit-sakit tidak? Kalau iya, akan kubelikan obat" ujar Jaera begitu aku sudah duduk di kursi tempat makan.

Aku terdiam. Aku tidak ingin memberitahunya. 

"Eonnie?"

Aku kembali menatapnya. Lalu menggeleng-geleng. "Tidak kok. Tidak sakit"

"Jinjja? Tapi kenapa tangan dan kakimu di-gips?"

"Ah, ini sudah lama, Jaera.."

Jaera pun mengangguk paham. "Arraseo. Kuharap eonnie memang baik-baik saja"

Ya... Kuharap juga begitu.

~~

"Noona, noona! Kenapa noona ingin tinggal disini?"

Aku tersenyum begitu seorang anak laki-laki bertanya padaku seperti itu. Aku mengusap rambutnya lembut. "Eonnie tidak akan lama kok, disini sayang. Mungkin besok eonnie akan pulang.."

"Yyak, Woseok! Jangan seperti itu pada Nahyun eonnie!" teriak seorang gadis kecil yang duduk disebelahku.

Aku terkekeh pelan. "Memang kenapa, hm?"

Gadis kecil itu menatapku. Ia tersenyum senang. Lalu memelukku. Aish, mereka tidak tahu perutku sakit jadi memelukku.

"Aku ingin eonnie tinggal disini! Selamanya! Aku ingin punya kakak baru selain Jaera eonnie.." jawab gadis itu.

Aku tersenyum kecil. "Apakah saudara-saudaramu yang lain akan setuju?"

Gadis itu mengangguk-angguk. "Tentu saja! Mereka akan senang kalau punya kakak seperti Nahyun eonnie! Sudah baik, cantik pula!"

Aku tertawa malu saat ia memujiku. "Kau juga baik dan cantik!"

"Noona, noona. Baeji benar! Noona tinggal disini selamanya saja, ya?? Pleaseeeee.." 

Aigoo anak laki-laki ini juga ikut merengek.

"Iya, eonnie.. Akan terasa lebih menyenangkan jika eonnie tinggal disini.." rengek gadis kecil itu.

I AM AN ARMY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang