-22- GOOD DAY

530 52 14
                                    


Aku memasukkan pakaian-pakaian yang Taehyung belikan ke dalam koper. Kalian mau tahu dari mana koper ini berasal?

Taehyung meminjamkannya untukku. Entah kenapa, aku malah jadi merasa tak enak meninggalkan mereka semua. Mereka seperti.. Sudah sangat berbuat baik padaku, tapi aku malah pergi begitu saja. Aku merasa sangat egois.

Kutatap ruangan ini. Yang baru 1 minggu kutempati.

Ruangan ini akan menjadi kenangan.

Dimana aku berpelukan bersama Taehyung disini, tidur dengan nyaman disini.. Ah, masih banyak.

Rasanya aku tidak rela meninggalkan semua ini. Terlalu disayangkan.

Tapi aku harus mengobati rasa sakit di dalam hati ini. Itu akan membutuhkan waktu.

Aku mulai menuruni tangga dengan membawa koper yang Taehyung pinjamkan. Ini jam 12 malam. Eomma-ku ingin aku segera sampai.

Begitu aku sampai di bawah, begitu terkejutnya aku saat melihat semua member Bangtan membuat sebuah persembahan.

"NAHYUN-SSI! SELAMAT TINGGAL!! SEMOGA KAU BISA MERASA LEBIH BAIK!" teriak mereka semua.

Aku tersenyum. Air mata haru-ku jatuh tanpa aba-aba.

Mereka semua langsung berlari ke arahku. Memelukku dengan sangat erat.

"Nahyun-ssi.. Kuharap kita bisa bertemu lagi" ujar mereka semua.

Aku mengangguk pelan sembari meneteskan air mata. "Go.. gomawoo!"

Mereka semua melepaskan pelukan manis tadi. "Maaf, Nahyun-ssi.. Kami tidak bisa mengantarmu ke bandara" ujar Namjoon.

Aku mengangguk pelan. "Sebaiknya kalian istirhat saja.. Kalian sudah berlatih untuk tampil nanti, kan?"

Mereka semua mengangguk. "Terima kasih sudah mengerti kami" ujar Namjoon.

"Ah.. Taehyung? Dia kemana?" tanyaku sembari menengok ke kanan dan ke kiri.

"Ehm, aku kurang tahu.. Tapi sekitar jam setengah 12 tadi sepertinya Taehyung keluar.." ujar Jungkook.

Aku menghela napas. Lalu mengangguk pelan. Padahal tadi aku ingin memberi sesuatu pada Taehyung sebagai tanda terima kasih. Tapi dia tak ada. Ya sudahlah..

"Omong-omong.. Terima kasih semuanya! Sudah membiarkanku tinggal disini untuk satu minggu!" ujarku sembari membungkuk.

Mereka tiba-tiba terkekeh. "Tidak usah berterima kasih! Kita ini sahabat!" ujar Jimin.

Mataku sukses membulat. "Jin.. jinjja??!"

Jungkook mengangguk-angguk. "Kami takkan pernah melupakanmu!"

Aku tersenyum senang. "Baiklah.. Aku harus segera ke Incheon.."

"Ah, ya. Tentu saja. Semoga kau selamat di perjalanan!" ujar Namjoon begitu aku berjalan ke arah pintu.

Aku mengangguk pelan. Lalu aku melirik Yoongi yang tersenyum padaku. Aku membalas senyumannya.

"Selamat tinggal semuanya.. Kuharap kita akan bertemu lagi"

~~

Aku turun dari taksi yang kunaiki. Kemudian dengan cepat aku berlari ke dalam bandara itu. Bisa-bisa aku terlambat, astaga!

Begitu memasuki bandaranya, aku menoleh ke kanan dan ke kiri. Kemana aku harus pergi?? Aku tidak pernah kesini.. Jadi aku tidak tahu..

Tiba-tiba seseorang menarik pergelangan tanganku. Orang itu berjalan dengan cepat. Aku terus menggenggam erat koper yang kubawa. Takut jatuh.

I AM AN ARMY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang