Chapter 25 [end]

478 10 0
                                    

Kami akan membagikan undangan pada teman teman kami. Chika pergi ketempat teman temannya yang rata rata member jeketi sedangkan gue memberikan undangan pada teman teman gue yang sebagian besarnya fans jeketi.

Gue pergi ke kafe Edo karena ia sudah mengundang yang lain, kata Edo sih sekalian ngerayain karena 2 minggu lagi hari pernikahan gue.

Gue memasuki kafe itu dan pergi ketempat biasa. Disana sudah banyak yang datang.

"Oi Dab, selamat ya" kata Gida.

"Thanks"

"Parah lo sih, tapi selamat juga ya" kata Tomi.

Mereka semua memberikan ucapan selamat pada gue, hanya mereka para fans yang tidak terlihat mempunyai dendam ke gue.

"Nih bagiin satu satu, dateng ya" kata gue sambil mengeluarkan kartu undangan nya.

"Sip" kata mereka.

Kami mengobrol ngobrol disana, juga Tomi yang menjadikan gue sebagai konten di channel youtube nya.

Gue mengeluarkan ponsel dari saku celana karena ada yang menelpon.

Chika menelpon gue, artinya itu sudah selesai. Dia membawa 70 undangan dan itu semua pasti dikasih kesemua member jeketi, sudah pasti sih. Gue hanya membawa 12 undangan dan sisanya ada di orang tua kami masing masing untuk dibagikan ke teman mereka.

"Kenapa Chik?" tanya gue.

"Jemput di fx, aku udah selesai"

"Ok" balas gue, "gue balik duluan ya, mau jemput Chika dulu"kata gue.

"Sip, bilang aja kalau butuh bantuan" balas Edo.

"Thanks, ya"

Gue meninggalkan kafe itu dan segera pergi ke FX, hari ini juga Chika akan menuju tempat meet and greet yang sudah disetujui oleh dia beberapa bulan yang lalu.

Gue melihat Chika sedang menunggu didepan starbuck, ia langsung masuk Kemobil.

"Abis?" tanya gue.

"Iya"

"Makan?"

"Iya" balas nya.

Kami makan di DFC yang dulu merupakan tempat kami ke gep. Sekalian mengenang masa lalu.

"Semoga ga ada yang nyamperin kita lagi" kata Chika.

"Haha, yang nyamperin kamu paling minta foto. Kamu kan artis" balas gue.

"Engga lah, habis ini mau langsung kesana?" tanya nya.

"Kita pake armor dulu, takut ada yang tiba tiba nusuk" kata gue.

"Haha ada ada aja"

"Beneran, ini saran dari Edo"

"Yaudah" balas nya.

Setelah makan, gue membawa Chika ke toko armor, memang terdengar aneh tapi di tahun 2023 kemarin banyak terjadi kasus penusukan liar oleh kelompok bernama 'tantesha naifu' jadi ini sudah hal yang wajar kalau banyak toko besi seperti itu.

"Pa, baju besi biasa aja" kata gue.

"Sip" balas bapa itu dan memngeluarkan baju besi nya, baju besi ini fungsinya sama seperti kaos dalam bedanya ini kaos dalam yang dipakai besi.

"Pake Chik, tuh disana tempat gantinya."

"Ok" jawab dia dan mengikuti perkataan gue.

Gue juga akan memakai ini, karena wajarnya yang mereka benci itu gue bukan Chika.

MALOISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang