"Kamu makin hari ko makin cantik sih, jadi pengen milikin kamu selamanya"
[100% cerita ini hanyalah Halu author semata, jadi buat yang baca ini jgn diseriusin]
"Dab, pacaran sama aku bakal nyusahin kamu doang." jawab nya
"Ko gitu?" tanya gue memastikan
"Aku kan ga bakal bisa jadi pacar yang bakal nemenin kamu terus, ga bisa malem mingguan, pokonya ga bisa jadi pacar yang kamu mau" katanya, kali ini matanya berkaca kaca
"Kenapa harus kaya orang lain, kita pacaran pake cara kita aja." balas gue, ini adalah kesempatan terakhir gue nembak dia. "Pacar yang aku mau? Pacaran ga bisa dilakuin sendiri makanya kita lakuin berdua" tambah gue.
"E-em"
dia tidak berbicara lagi, apa dia kehabisan kata kata?
"Jadi gimana, kamu mau atau ngga?" tanya gue lagi.
Dia hanya menganggukan kepala nya, artinya gue berhasil dapetin dia.
"Beneran? Kalo terpaksa ga usah aja gapapa ko" gue hanya ingin memastikan kalau itu jawaban yang sebenarnya.
"Iya, kamu sekarang pacar aku. Aku minta maaf dari sekarang kalau sering ga ngabarin kamu" jawab nya.
Gue pun tersenyum, senyum yang mengandung unsur bahagia dan rasa malu, begitupun Chika, dia memperlihatkan senyum khas nya.
"ga ko, aku tau kamu sibuk. Yaudah aku pulang ya" kata gue
"Iya, hati hati ya"
"Iya"
Gue memakai helm yang tadi gue lepas dan menyalakan mesin motor.
Gue melambaikan satu tangan pada Chika, dia pun membalas lambaian itu.
Selama diperjalan ini bibir gue tidak bisa berhenti tersenyum, syndrom cinta ini sudah mencapai puncak nya.gue memikirkan bagaimana bisa gue mendapatkan idol yang memiliki banyak fans, sungguh beruntung bukan,Edo pasti iri mendengar ini.
Sesampainya dirumah gue mengeluarkan ponsel gue dan melihat notifikasi dari Chika
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti yang gue bilang padanya, gue segera mandi untuk menyegarkan badan.
****
Sudah 1 hari semenjak gue pacaran dengan Chika, memikirkan nya saja sudah membuat hati ini senang.
Gue baru saja dikabari bahwa dia sedang pergi ke Theater untuk tampil hari ini. Gue juga sudah janji untuk datang.
Oh iya, apakah Edo harus tau hal ini? Lebih baik tidak ya. Biar dia tau sendiri saja.
Semenjak kemarin pikiran gue tidak bisa lepas dari Chika, gue selalu tersenyum sampai sampai nyokap gue mikir kesurupan kemarin malem.
Sudah jam segini, lebih baik gue pergi sekarang. Jaga jaga agar tidak penuh saat membeli tiket. Gue termasuk orang yang phobia dengan keramaian tetapi bukan takut hanya saja gue jadi gampang marah.