Chapter 24

197 8 0
                                    

Lagi lagi akun sosmed gue hilang karena banyak yang melaporkan. Terpaksa gue harus membuat akun lagi. Memang tidak aneh sih, tapi emang sebenci itu mereka sama gue.

Gue sedang bersama Chika di kafe, tadi kami baru konsultasi dengan WO yang dikontak oleh bokap.

Kami jadinya akan menikah 3 bulan lagi karena jadwal 2 bulan kedepan sudah penuh. Tapi ini gapapa, yang penting ini akan menjadi pernikahan yang luar biasa.

"Chik, jangan tag aku kalo buat story " kata gue.

"Siap, akun kamu ilang lagi ya?" tanyanya.

"Iya, sampe akun jualan juga ilang" jawab gue.

"Siapa suruh ngelamar aku kaya gitu"

"Oh jadi kamu ga mau dilamar?"

"Ya mau sih, tapi kan bisa besok besok"

"Iya juga, tapi gapapa itu kan biar kamu langsung soldout " kata gue

Setelah selesai makan kami lanjut pergi tempat wo nya untuk design undangan. Tempat nya tidak jauh dari rumah kami yaitu di jakarta pusat.

Katanya kami bisa mendesign sendiri undangan nya. Kayanya kalau soal imajinasi Chika lebih jago daripada gue.

"Chik, kamu mau design sendiri atau liat list nya?" tanya gue.

"Gatau, liat nanti aja"

"Ok"

Kami akhirnya sampai di YGWO, nama perushaannya. Kami langsung disambut oleh bawahan Pa Arto, kenalan nya bokap.

"Sini, kita ke lantai 3" ajak nya.

"Ok" kata gue, kami mengikuti dia menuju lantai 3.

"Ini Pa Dabi, yang tadi kata Bos" kata karyawan itu.

"Fiza" kata dia sambil memberi tangannya

"Dab-" belum selesai mengucapkan nama tangan gue diremas kencang oleh dia hingga membuat tangan gue berdenyut.

"Jadi mau bikin yang gimana?" tanya Fiza.

"Kayanya aku tau kamu deh" kata Chika.

"Siapa emang Chik?" tanya gue

"Yang sering handshake sama 2shoot ke aku kan?" kata Chika, "terus ngambil mvp 300 dulu ke aku" tambahnya.

"Udah inget? Tega kamu Chik ya!" kata Fiza.

"Wes wes, santai Fiz. Jangan nangis disini" kata gue karna melihat mata Fiza berkaca kaca. Sungguh kebetulan yang lucu bagi gue, sampai perancang pernikahan kami merupakan wota, gue jadi takut pesta pernikahan kami akan rusak.

"Bodo lah, gue dah pindah oshi" kata dia.

"Keyza mantep tuh Za, oshi gue juga" kata gue.

"Lo udah ada Chika juga. Wah bahaya Chik, udah keliatan dia gabakal setia" kata Fiza.

"Kasih tau Chik" balas gue.

"Ka Fiza, Keyza itu adik Dabi hehe" kata Chika.

"Oh" balas dia dan langsung menghadap komputer.

"Jadi gimana nih Fiz?" tanya gue.

"Mau buat sendiri atau mau liat design udah ada?" tanya Fiza.

Gue ngeliat Chika sebagai pertanda kalau ini mending diurus oleh Chika. Ia langsung menghampiri Fiza yang sedang duduk didepan komputernya.

Gue meliat Fiza yang sedang bahagia karena oshinya dulu bisa ia ajak ngobrol dan duduk begitu dekat tanpa harus membayar.

"Kamu ga merhatiin muka Fiza tadi?" tanya gue setelah beres membuat undangan, kami membuat undangan seperti hunter license, dia memilih itu karena katanya model nya bagus. Tapi dia belum pernah menonton animenya sendiri.

Kami memilih bentuk card karena itu sudah sering digunakan di zaman sekarang ketimbang undangan kertas. Lalu kami hanya membuat 120 undangan karena ini akan jadi pernikahan tertutup.

                     
                               ****

Chika mengajak gue ke toko buku, katanya dia sangat bosan karena sudah tidak ada kegiatan. Gue mengiyakan ajakan nya itu karena gue juga merasa seperti itu.

Dia sudah bersama gue dimobil dan menuju toko buku terdekat. Semenjak last show seminggu lalu, Chika jadi selalu bersama gue hampir seharian. Selalu ada alasan untuk kami menghabiskan waktu bersama.

Seperti sekarang ini, padahal setau gue, Chika itu tidak terlalu suka membaca buku, tapi gapapa asal sama Chika kemanapun ga masalah.

"Kemarin ada fans yang dm aku, katanya dia perwakilan dari fanbase" kata Chika.

"Fanbase resmi kan udah ilang, lagian aku juga owner nya" balas gue.

"Sebelum itu ada lagi, namanya republik rakyat Chika"

"Oh iya, apa katanya?" tanya gue.

"Ngucapin selamat, sama maaf udah neror kamu" jawabnya

Pantas saja gue merasa tidak nyaman dari kemarin, akun baru gue juga sudah hilang lagi. Ini sudah yang ketiga kalinya.

"Oh bagus deh, jadi aku tenang sekarang, terus gimana?" tanya gue lagi.

"Nih aku bacain ya" katanya, " buat Chika yang udah jadi ex-member, pertama tama saya, perwakilan dari fanbase lama kamu, mau ngucapin selamat karena bentar lagi mau nikah. Terus maaf juga udah neror calon suami kamu. Kami udah diskusi kemarin, boleh ga kami ngadain meet and greet buat terakhir kalinya sama kamu" katanya dan langsung menatap gue.

"Kalau emang kamu mau yaudah gih, tapi mending ikut aja. Kasian juga fans kamu."

"Iya, aku udah jawab dari kemarin ko"

"Ok, mau aku anter nanti?" tanya gue.

"Boleh, nanti aku ngomong biar ga nyerang kamu disana."

"Sip"

Kami sudah sampai di toko buku, Chika langsung melihat lihat dijajaran novel. Tapi gue lebih tertarik sama komik komik dari anime yang udah gue tonton.

"Dab, baca ini deh" kata Chika menghampiri gue.

Kiat kiat menjadi suami yang baik, begitulah judul nya.

"Haha, ga usah baca ini juga udah pasti aku jadi suami yang baik ko" kata gue.

"Siapa tau pengen jadi lebih baik lagi"

"Coba cari buku judul nya ini, cara menjadi suami dari malaikat" kata gue.

"Bisa aja kamu"

Setelah berjalan jalan di toko itu selama satu jam, kami membeli 12 buku dan 1 komik, 11 novel yang Chika pilih dan 1 buku cara memasak.

Dia sepertinya takut kalau tidak bisa memasak, yah, gue ga bisa ngelarang juga kalau dia mau belajar masak.hitung hitung agar jadi istri yang baik.

Habis membayar buku,kami pergi ke restoran didekat sini. Karena kami berangkat terlalu pagi hingga ga sempet sarapan.





MALOISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang