He's Alio?

1.2K 93 57
                                    

Mobil yang aku tumpangi berhenti disebuah rumah sederhana yang berada di daerah terpencil. Aku tidak tahu ini dimana, karena jalanan ini sangat asing bagiku.

Pria didepanku ini keluar dari mobilnya kemudian berjalan masuk kedalam rumah itu.

Aku hanya menatapnya tanpa berniat mengikutinya. Tiba-tiba terlintas kata 'kabur' dalam otakku. Hm, mumpung pintu mobilnya tidak dikunci dan pria itupun sudah masuk kedalam rumah sederhana itu, aku langsung membuka berusaha keras membuka tali yang mengikat tubuhku.

Ayo Zehan kamu pasti bisa, ayo!.

Aku terus saja berusaha mati-matian membuka tali yang mengikat seluruh tubuhku. Butuh waktu lama membukanya karena tali ini begitu terikat dengan kencang, apalagi kedua tanganku juga diikat. Namun aku tidak akan diam saja, sebisa mungkin aku harus mencoba rencanaku ini.

Sembari melepas ikatan dipergelangan tanganku, mataku tak pernah lepas pandang kearah rumah sederhana itu. Aku takut pria asing tadi keluar lagi dari rumah itu dan dia pasti tidak akan mengizinkanku kabur.

Cepat Zehan! Cepat.

Nah! Aku sedikit lega setelah ikatan tali dipergelangan tangan kananku terlepas. Baiklah, tinggal melepas ikatan dipergelangan tangan kiri.

Tak lama akhirnya tali ditangan kiriku terlepas. Aku tersenyum tipis kemudian dengan mudahnya membuka ikatan tali ditubuhku.

Perlahan aku membuka pintu mobil tanpa melepas pandanganku ke rumah sederhana itu. Dan yes! Aku berhasil! Aku langsung berlari entah kemana, yang penting sekarang aku sudah bebas.

"Sial! Dia kabur! Hey! Jangan kabur!."

Oh my god! Aku ketahuan! Aduhh bagaimana ini?.

Aku terus saja berlari dan beberapa kali menoleh kebelakang, dan ternyata benar, pria asing itu tengah berlari mengejarku.

Oalah... kakiku sangat pegal sekali, padahal baru dibawa lari beberapa meter saja! Ya ampun, tubuhku yang seksi ini ternyata sangat berat.

Aku masih berusaha berlari walaupun kecepatan berlariku semakin berkurang, tetapi aku tetap mengerahkan seluruh tenagaku agar bisa kabur dari orang jahat itu.

Aku menoleh lagi, dan pria itu masih saja mengejarku, malah semakin dekat. Ck, keras kepala sekali pria itu!.

Tiiiiiinnnnn!

Aku terlonjak kaget ketika mendengar suara klakson mobil yang begitu keras, reflek aku menatap lurus kedepan lagi dan betapa syok nya aku ketika sebuah mobil truk tengah melaju dengan kecepatan tinggi persis didepanku dan kami berlawanan arah.

Ya Allah... tolong aku!.

Saking kagetnya, kakiku sampai tidak bisa digerakkan, aku terdiam ditengah jalan sambil berteriak dan menutup kedua mataku.

Pikiranku melayang saat ini, isi kepalaku hanya doa, doa, dan doa. Tidak ada yang lain!.

Dan tiba-tiba sebuah tangan kekar menarikku dengan cepat ke tepi jalan, sampai aku jatuh dan siku tangan kananku membentur batu besar.

Aarggghh, ini sangat sakit.

Aku menoleh kesamping, dan kulihat pria asing yang membawaku kesini, yang mengejarku sejak tadi, ternyata dia yang menolongku. Dia tengah bangun dari jatuhnya.

Aku melirik siku ku, dan rupanya siku ku berdarah. Ya tuhan... perih sekali rasanya, tetapi tak apa, setidaknya aku masih hidup dan terhindar dari kecelakaan maut yang hampir merenggut nyawaku.

Tapi yang membuatku bingung, untuk apa pria jahat ini menolongku? Kalau saja dia membiarkanku tadi, aku yakin kalau tidak rumah sakit berarti liang lahat lah tempat ku pulang sekarang. Namun pria jahat ini dengan sigapnya menolongku, apa maksudnya? Siapa dia sebenarnya?.

Love Fat WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang