Poor You Mario

1K 95 56
                                    

"Bagaimana, Steve?." Tanyaku setelah sambungan telefon terhubung.

"Belum ketemu, mr."

"Ya sudah, jangan muncul didepan wajah saya lagi! Ajak semua teman-temanmu untuk pulang! Gaji kalian akan saya transfer sekarang!."

Saat aku hendak mematikan sambungan telefon, suara Steve terdengar memekik melas.

"Mr, jangan mr, tolong kasihani kami, kami masih ingin bekerja dengan mr.Rey, jangan pecat kami mr. Kami janji akan menemukan nona Zehan secepatnya."

Aku terdiam sesaat.

"Mr, jangan pecat kami, tolong mr."

"Ck, buktikan kalau kalian berguna! Kau teruslah mencari Sakura, suruh Ken menjemput saya di hotel, sekarang!." Tegasku.

"Baik, mr."

Tut.Tut.Tut

Sakura! Kau menyusahkan saja! Awas kalau ketemu, aku hukum kau! Kali ini beneran hukuman! Aku tidak akan goyah lagi ketika melihat wajahmu!.

_____

"Kalian sudah mencari Sakura dimana, Ken?."

"Di daerah Tuban, mr."

"Jauh sekali! Ya sudah kita cari didaerah sini dulu, sekitaran hotel." Perintahku.

"Siap, mr."

Ken kembali melanjutkan laju mobilnya dengan kecepatan standar. Sedangkan aku sibuk menoleh ke kanan dan ke kiri, siapa tahu mataku yang jernih ini menangkap sosok sekretaris bodohku itu!.

Sudah sekitar 20 menit aku dan Ken memutari hotel tetapi tetap tidak menemukan Sakura. Kemana sih dia?.

"Mr, maaf kalau saya lancang, apa mr.Rey sudah menghubungi Mario?."

Aku sedikit kaget, oh... Aku sampai lupa pada Mario! Dia kan yang aku tugaskan untuk menjaga Sakura, berarti seharusnya dia tau dimana Sakura.

Tanpa menjawab pertanyaan Ken, langsung saja ponsel yang berada di saku celanaku, aku keluarkan.

Namun nasib sedang mempermainkanku, ponsel Mario tidak aktif! Tak hanya Mario, ponsel Sakura pun tak aktif! Kurang asem!.

"Aaarrrgghhh!." Aku memukul kuat dashboard mobilku hingga menimbulkan bunyi keras dan Ken juga yang sedang menyetir sampai terlonjak kaget.

Ada saja ulah sekretaris bodohku itu! Aku sampai kebingungan begini. Ck, sudah malam pula! Harusnya ini waktuku istirahat, tapi sekretaris bodohku itu sudah membuang-buang waktuku yang berharga ini. Padahal kalau dibandingkan, lebih berharga waktuku daripada harga dirinya.

Aku sudah gila! Ya, aku memang sudah gila! Kenapa juga aku masih mempertahankan sekretaris bodoh seperti itu? Kenapa rasanya aku tidak bisa berjauhan dengannya? Kenapa? Ada apa? Apa yang istimewa darinya? Dia hanya wanita gendut yang bernasib baik karena bisa bekerja di perusahaanku, selain itu? Tidak ada kelebihannya sama sekali! Tetapi, lagi-lagi aku tak bisa memecatnya, aku tak bisa tak melihat wajah bodohnya sehari saja.

Ada apa denganku?.

Ini bukan aku! Ini bukan Reyhan King Hudson! Sebelumnya aku tak pernah seperti ini! Bahkan ke Queen saja, aku tidak sampai begini, malah Queen yang selalu mengalah dan menenangkanku. Berbeda sekali dengan Sakura, dia hanya bisa membuatku cemas tak karuan.

Aku benci Sakura! Tapi aku tidak bisa tak melihatnya! Aku tidak bisa berjauhan dengannya! Aku tak bisa dia tidak ada di sampingku! Bahkan aku rela di marahinya setiap hari asalkan dia selalu ada didekatku.

Love Fat WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang