Hide And Seek

958 68 7
                                    

ANDIN ZEHAN SAKURA POV.

"Ini kemana sih yang katanya mau jemput jam 8 pagi? Sudah jam 8 lewat 5 menit belum nongol juga!." Gerutuku.

Aku tengah duduk didepan gedung apartemenku, berteduh dibawah pohon rindang yang sudah tersedia kursi kayu panjang disana.

Penampilanku sudah rapih. Aku sudah siap menyambut event pertamaku.

Tiiin..

Suara klakson mobil. Aku menoleh.

Mobil biru? Mobilnya siapa? Mr.Rey?.

Mataku memandang kearah mobil yang berhenti didepan apartemenku. Selang tak lama, pintu kemudi terbuka dan muncullah kak Alio dari sana.

Lho, kak Alio?.

"Ze?." Sapa kak Alio riang. Lalu kak Alio berjalan menghampiriku.

"Kak Alio? Ada apa kesini? Dan itu mobil siapa? Mobil kakak?." Tanyaku kepo.

Kak Alio menggeleng.
"Itu mobil kantor. Mobilku sedang di bengkel. Aku kesini untuk menjemputmu. Ayo, ke event?." Ajak kak Alio.

Aku hanya mengangguk saja.
"Apa Mr.Rey yang menyuruh kakak menjemputku?."

"Mr.Rey? Tidak. Memang kenapa, Ze?."

"Kemarin Mr.Rey mengirimku pesan, dia yang akan menjemputku, tetapi sudah jam 8 lewat Mr.Rey belum datang juga. Aku fikir Mr.Rey yang menyuruh kak Alio menjemputku menggantikannya." Jelasku.

Kak Alio tersenyum sekilas.
"Wajahmu murung. Apa karena Mr.Rey tidak jadi menjemputmu?."

Ah? Masa sih? Perasaan wajahku biasa saja.

Aku menepuk pipiku kanan dan kiri sekedar memastikan apa yang dibilang kak Alio itu benar atau tidak.

"Ck, kak Alio salah. Aku tidak murung. Malah aku bersyukur karena bos gila itu tidak jadi menjemputku. Ya sudah, ayo berangkat, kak?." Ucapku sembari tersenyum.

"Hm ya, ayo."

_____

REYHAN KING HUDSON POV.

"Gimana? Mama sekarang sudah percaya kalau bukan Rey yang menyebabkan Queen depresi?."

"Ck, Rey, dari awal juga mama sudah tidak percaya. Kau kan anak baik-baik. Kau pasti tau batasan-batasannya seperti apa." Jawab mama.

"Baguslah kalau mama berada di pihakku."

"Rey... kau itu anak mama. Anak laki-laki yang durhaka tetapi ya ada lah sedikit baiknya. Jadi sampai kapanpun mama akan selalu membelamu. Tapi, Rey, selama di Korea, apa kau tidak pernah mencium bau aneh dari manager nya Queen itu?." Tanya mama.

Aku menggeleng.
"Tidak, ma. Karena memang selama itu seperti tidak ada masalah apapun. Maksudku, manager Queen terlihat seperti orang baik. Dia selalu mengabariku apapun tentang Queen. Dia juga bilang bahwa dia menganggap Queen seperti adiknya sendiri. Queen pun sama, jika ditanya, dia selalu menjawab baik-baik saja."

"Kasihan sekali Queen. Dia tidak berani berontak karena karirnya ditangan manager nya itu. Padahal sebenarnya manager nya sendiri yang menghancurkan hidup Queen." Cicit mama.

Ya! Sangat di sayangkan hal yang terjadi pada Queen. Aku saja tidak berani dan tidak tega merusak Queen. Merusak? Benar! Queen sudah tidak gadis lagi. Manager nya yang tega melakukan semua itu. Selama ini, Queen menyembunyikan hal sepenting itu dariku, dengan beralasan takut aku meninggalkannya.

"Ya sudah, ma. Rey harus segera pergi ke event. Nanti mama sama papa datang juga kan?."

"Iya, mama sama papa akan datang. Ohya, mama berangkat bareng kamu saja ya, Rey?."

Love Fat WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang