◾14◾

119 15 0
                                    

Arka cemburu.

Arka cemburu hanya karena melihat handphone Nara kebanyakan orang-orang luar negeri —Korea— daripada foto dirinya atau foto berdua bersama dirinya. Arka tidak tahu semua orang yang ada di foto itu, yang jelas Nara bilang, Nara sangat menyukai mereka. Ada yang namanya Chanyeol, Sehun, Taehyung, Jungkook, Jimin, Jaehyun, Taeyong, Mark, Eunwoo, Mingyu, Yohan, Jihoon, dan masih banyak lagi. Arka cemburu pada mereka semua.

Terlebih lagi Nara sedari tadi membicarakan mereka. Nara bilang Arka kalah tampan dengan para oppa Korea yang Arka sama sekali tidak tahu. Jelas-jelas Arka kesal, Nara lebih memilih mereka daripada Arka. Arka juga semakin kesal saat wallpaper layar kunci, layar beranda, dan chat WhatsApp itu bukan foto dirinya. Melainkan foto para lelaki yang memang lebih putih dari Arka. Arka jadi insecure. Handphone Arka saja penuh dengan foto Nara. Wallpaper layar kunci dan layar beranda nya memakai foto Nara. Arka benar-benar 'bucin' dengan Nara. Untung saja foto profil line milik Nara memaki foto Nara dan Arka saat berfoto bersama.

"Kenapa lo harus pake foto mereka semua sih?! Emang mereka siapa lo?!" Tanya Arka tak santai.

Nara tahu Arka cemburu terlihat dari wajahnya yang kusut. Dari awal Nara sudah bilang tidak boleh meminjam handphone nya untuk permintaan kedua. Tapi Arka tetap kekeh. Jadinya ya dia kasih saja handphone nya pada Arka. Begini akhirnya, Arka menggerutu tidak jelas bahkan dia hampir saja menghapus foto-foto mereka.

"Mereka? Ada yang pacar gue, suami, jodoh, masa depan, adik, kakak, temen, sahabat, dan masih banyak lagi." Jawab Nara dengan enteng.

"Lo halu atau apa sih?!"

"Karena mereka semua gue jadi bisa bermimpi tanpa gue harus tertidur."

Arka pergi entah kemana. Nara juga tidak tahu, tapi dia kembali lagi dengan membawa sesuatu. Nara dibuat heran dengan Arka yang memasang bunga yang dijadikan cincin ke jari tengahnya. "Inget, Nar. Lo itu cuma milik gue! Sekarang gue pacar lo, nanti suami, jodoh, masa depan, dan ayah dari anak-anak lo itu gue! Cuma gue! Nggak ada yang lain! Lo nggak boleh suka sama mereka! Cinta lo cuma buat gue!"

Nara menghela nafasnya. Arka nya ini sangat posesif. Tapi Nara senang, itu artinya Arka tidak mau kehilangannya. Hati Nara juga menghangat saat mendengar ucapan Arka yang terdengar dewasa. "Arka, gue itu cuma mengidolakan mereka. Gue nggak akan berpaling dari lo. Gue tadi cuma becanda. Lo baperan banget sih."

Arka mencubit pipi Nara. "Lo sih udah tau gue orangnya cemburuan. Gue kira lo bakal bener-bener berpaling sama gue dan beralih sama mereka."

"Please deh, Ar. Gue lebih pilih lo daripada dia yang jelas-jelas lebih baik dari lo." Ucap Nara becanda lagi. Arka menjadi kesal lagi. Wajahnya memerah menahan cemburu tapi dia sudah tidak tahan. Nara ini benar-benar menyebalkan.

"Naraya!"

Sekarang Arka sudah benar-benar kesal. Dia tidak menoleh lagi ke arah Nara. Arka membereskan jaket dan tas nya yang tergeletak. Nara yang menyadari tingkah Arka langsung saja mencegah Arka. Lelaki itu kembali terduduk.

Nara mencium kedua pipi Arka. Nara baru sadar pipi Arka ini sedikit chubby. Mungkin karena Nara sering memaksa Arka untuk mencoba banyak camilannya. "Hei, gue cuma becanda, Arka. Mau seganteng atau sebaik apapun mereka kalo lo jodoh gue, gue nggak bakal bisa lari dari hidup lo. Jangan cemburu, lo kelihatan makin jelek kalo cemburu."

Arka tersentuh mendengar nya namun diakhir kalimat Nara membuat dia kesal kembali. "Nara please! Lo mau bujuk gue atau apa?!"

"Iya-iya, lo bakal lebih ganteng kalo lo nggak cemburu. Senyumnya mana nih? Jangan di umpetin gitu dong!" Nara mencubit keras pipi Arka.

"A-aduh sakit!"

"Makannya senyum!"

Arka tersenyum manis menderetkan gigi rapih nya. "Nih gue senyum nih!" Karena tidak mau membuat Arka kesal lagi, Nara mengubah wallpaper layar kunci dan layar beranda nya dengan foto Arka. Arka tersenyum penuh kemenangan.

***

Nara dan Cilla sedang berada di perpustakaan. Kata Bu Poppy ada novel terbaru, Nara dan Cilla cepat-cepat pergi lagi ke perpustakaan. Nara bosan harus membaca novel horor dari Arka. Nara tidak suka novel yang berbau horor. Nara tertarik dengan buku yang menceritakan kisah cinta segitiga sedangkan Cilla lebih tertarik dengan buku yang bertema seperti pernikahan. Nara kira Cilla mungkin kebelet nikah.

"Gue mencium bau-bau baikan nih." Ucap Cilla seraya menyenggol lengan Nara. Tadi pagi dia melihat Nara dan Arka sudah pergi datang sekolah bersama. Sudah dia pastikan Nara dan Arka berbaikan.

"Iya nih, kemarin kita baikan. Gue udah jelasin semuanya sama Arka. Bukan gue yang kasih hadiah itu." Cilla bersyukur karena Nara yang ceria telah kembali. Nara menceritakan hal kemarin saat dia berbaikan dengan Arka. Cilla juga mendengar cerita Nara dengan baik.

"Gue penasaran deh, Nar. Siapa sih yang kasih hadiah itu? Pasti ada yang tahu kelemahan Arka selain lo. Nggak mungkin sih lo doang yang tau, gue tau, teman-teman Arka juga pasti tau."

"Willy, Jonathan, sama Xavier itu nggak mungkin pelakunya. Mereka itu udah sahabatan sama Arka bertahun-tahun, bukan satu atau tiga bulan. Mereka udah tau jelas kelemahan Arka. Waktu Arka pingsan aja mereka sama khawatir nya kayak gue."

"Kita harus cepet-cepet cari pelakunya dong. Lo sama Arka jangan diem aja. Gue bakal bantu lo kok."

"Iya lo emang bener, Cil. Gue nggak boleh diem aja."

"Hai, boleh duduk disini nggak?" Nara dan Cilla menoleh. Ternyata perempuan itu adalah Vanya. Cilla menyenggol lengan Nara matanya mengernyit seolah bertanya 'Dia siapa?'

"Boleh kok silahkan. Cilla ini Vanya. Vanya ini Cilla." Mereka berdua berkenalan. Entah apa yang ada di pikiran Vanya sekarang. Kenapa dia mau duduk bersama Nara dan Vanya.

"Kalian lagi baca buku apa?" Tanya Vanya. Nara merasa heran, saat pertama kali bertemu dengan Vanya, dia terlihat sangat angkuh. Tapi sekarang dia sangat ramah. Nara menghapus pikiran jelek nya jauh-jauh. Dia tidak boleh mengira yang tidak-tidak.

"Gue lagi baca novel pernikahan nih. Rame banget tau anjir! Van, lo harus baca nanti." Jawab Cilla. Nara masih diam dengan pikirannya.

"Oke nanti gue bakal baca. Nara baca apa?" Tanya Vanya lagi. Nara tersadar dari lamunannya.

"G-gue baca tentang kisah cinta segitiga. Kayaknya rame banget."

Vanya tersenyum licik dalam hati. "Cinta segitiga itu sama yang gue rasain. Gue jauh-jauh pindah kesini buat ketemu sama pacar gue, ternyata dia udah punya pacar. Dia tiba-tiba tinggalin gue. Gue sebagai cewek ya butuh kepastian." Ucap Vanya memutar balikkan fakta.

"Jadi pacar lo sekolah disini?" Tanya Nara dan Vanya mengangguk.

"Jadi tuh cewek rebut pacar lo dari lo dong?" Tanya Nara dan Vanya mengangguk lagi. "Terus lo mau gimana sekarang?"

"Lihat aja nanti." Jawab Vanya.

***

To be continued.
Biasku banyak jadi nggak bisa disebutin atu-atu jadi segitu ae lah. Kalo kalian mau tahu siapa mereka, search aja di google langsung muncul para manusia blasteran surga. 😂

Dobell update nih, vote dan komen nya dong!!!

ARKANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang