Bila waktu sudah mengurai luka, pada akhirnya luka itu akan sembuh.
Hyeyoon menatap matahari yang mulai terbenam dari balik jendala kamarnya di New York, setelah selama hampir 2 tahun ia meninggalkan korea untuk meneruskan kuliahnya di bidang manajemen perkantoran, baru kali ini ia teringat sebab dirinya bertekad bulat meninggalkan kota kelahirannya tersebut.
Flashback on...
"Pergilah Lee Jangwoo.. kamu tahu kan, kalau aku benci seorang pengkhianat. Dan pengkhianatan mu padaku tak akan pernah ku lupakan seumur hidupku," tutur Hyeyoon pada seorang laki-laki yang tengah berlutut di depannya.
"Mian-he Hyeyoon-ah, aku tak pernah bermaksud untuk mengkhianatimu. Tapi temanmu yang selalu menggodaku," ratap laki-laki itu menyesali perbuatannya.
"Dasar laki-laki tak bertanggung jawab. Kamu bilang apa? Tidak bermaksud mengkhianatiku, tapi apa nyatanya? Kamu tergoda oleh rayuannya dan menyebabkan dirinya hamil olehmu Lee Jangwoo." Hyeyoon menggeleng miris mendengar alasan laki-laki yang bernama Jangwoo itu.
Hyeyoon menarik nafasnya sebentar, sebelum ia meneruskan kembali ucapannya. "Nikahi dia, dan jangan pernah menggangguku lagi, dengan alasan apapun. Tentu hidupmu akan terjamin setelah kamu menikah dengannya.. as your wish," ucap Hyeyoon sarkas meninggalkan Jangwoo yang masih berlutut di depan rumahnya begitu saja.
Flashback end...
Hyeyoon pun mendengar kabar bahwa Jangwoo telah menikah dan mempunyai seorang anak dengan Yoon Sae mi__ temannya. Tetapi ada saja kelakuan Lee Jangwoo yang membuat Hyeyoon muak dan kesal akan tingkahnya, laki-laki itu tak pernah berubah, dia masih mengejar dan mengharapkannya kembali. Memang status laki-laki itu telah menikah dan mempunyai anak dengan Saemi, tetapi dia tak pernah bosan mengejar dan menanyakan keberadaan dirinya pada sang ibu.
Apakah laki-laki itu tak pernah berpikir? Meskipun nantinya langit akan runtuh, ataupun laki-laki di dunia ini hanya tersisa dia seorang, Hyeyoon tak akan pernah kembali padanya dan memilih seorang pengkhianat untuk menjadi kekasihnya lagi. Cukup sudah dia disakiti olehnya, dan tak akan mungkin diulanginya kembali.
Dan saat ini Hyeyoon berjanji pada dirinya sendiri, ia akan fokus pada kuliah dan pelajarannya, tanpa harus memikirkan lagi tentang sebuah cinta. Memikirkan sebuah cinta sama saja membuat hidupnya kacau balau untuk sekali lagi.
💕💕💕💕
"Hyeyoon-ah, aku dengar kamu sedang membutuhkan uang?" kata Soobin teman satu asrama dengannya.
"Ah, rupanya berita itu cepat sekali tersebar." Hyeyoon tak mengelaknya.
"Aku tau hal itu dari Noeul dan Bora."
Hyeyoon mengangguk mengerti, mereka teman satu asrama pastinya mereka tau kesulitan keuangan yang dimilikinya. Bisnis ayahnya sedang kacau jadi ia memang membutuhkan sebuah pekerjaan untuk menambah penghasilan.
"Apa kamu mau kalau harus mengurus tunanganku?" Ragu-ragu Soobin mengatakannya.
"Tunanganmu, ah siapa namanya? Kim Rowoon bukan," tutur Hyeyoon membayangkan tunangan Soobin.
"Iya, kamu tau kan belum lama ini dia mengalami kecelakaan dan menyebabkan retina matanya rusak. Sebelum jadwal operasinya turun, aku harap kamu mau menjaga dan mengurus segala keperluannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You, Me, and Him
Romance"Sadarlah Hye yoon-ah, dia itu kekasih dari temanmu sendiri, bagaimana bisa kau berpikir mencintai dia." Hye yoon merutuki dirinya sendiri. "Kim Rowoon, jangan sampai kedekatanmu dengan gadis itu membuat kau jatuh cinta padanya, dia itu tidak lebih...