DUA PULUH ENAM

378 58 42
                                    

Sunghoon feat Song Jieun-----Same





Drrtt..drrtt..drrttt..

Terdengar suara dering ponsel Hyeyoon berbunyi, menggangu suasana romantis antara mereka berdua, membuat mereka saling berpandangan heran satu sama lain.

Jung Jaehyun.. kenapa pria ini harus menelpon semalam ini, cari penyakit saja. geleng Hyeyoon saat melihat siapa yang menelponnya.

Siapa yang menelpon malam-malam begini.. tak tahu waktu.. mengganggu suasana orang saja, omel Rowoon merasa kebersamaannya dengan Hyeyoon diganggu oleh telepon tersebut.

"Nugu?"

Apa aku harus menjawabnya, ah lebih baik tidak usah, kamu tau secemburu apa Rowoon sama Jaehyun kalau mengetahui siapa yang menelponmu malam-malam begini Hyeyoon-ah, jadi lebih baik tidak usah menjawab pertanyaannya. "Jung Jaehyun!" yaaaakk kenapa harus jujur begitu.

Pandangan Hyeyoon ngeri ke arah Rowoon karena melihat tatapan pria itu tajam seakan-akan mengulitinya.
"Aku angkat dulu sebentar ya," ijinnya.

"Hmm." Rowoon menjawab singkat tak lama kemudian dia berteriak dengan nyaring. "Loudspeaker, aku mau dengar kalian bicara apa!"

"Yaaaa, apakah kamu tidak sedikit keterlaluan Kim Rowoon, dia itu bosku," sentak Hyeyoon.

Ah sepertinya aku lupa kalau Hyeyoon bekerja untuk si Lesung padi, Jaehyun. Kami terlalu asyik sehingga aku melupakan fakta yang mengantarnya pulang tadi adalah dia..

"Ah aku lupa. Dia adalah bosmu, tapi kamu juga tidak lupa bukan kalau dia itu seorang laki-laki," delik Rowoon.

"Apa hubungannya ini semua dengan laki-laki?" Makin lama Hyeyoon makin mangkel, Rowoon terlalu berbelit-belit menjelaskan alasannya kenapa dia tiba-tiba marah seperti itu.

"Aku tidak suka kamu dekat dengan laki-laki lain, Hyeyoon-ah, termasuk si lesung padi itu!"

"Mwo.. hahahhahaaa, jangan bergurau di depanku," walaupun sedikit jengkel akan ulah Rowoon, tetapi Hyeyoon tetap tertawa renyah mendengar panggilan Rowoon terhadap Jaehyun.

Bunyi dering telpon itu terus mengganggu mereka, seakan-akan dia mewakili perasaan Jaehyun dan merasa cemburu melihat keharmonisan antara mereka berdua.

"Loudspeaker pokoknya," tegas Rowoon.

"Iya bawel," sungut Hyeyoon, "Ini juga mau aku loudspeaker agar kamu bisa mendengarkan pembicaraan kami, lagian tidak ada yang penting kok," ujar Hyeyoon sambil mengklik tombol loudspeakernya.

"Syukurlah kamu mengangkat telponnya Hyeyoon-ah, aku khawatir sekali terjadi apa-apa denganmu, kenapa lama sekali kamu baru menerimanya?"

Terdengar suara bernada panik di sana, Hyeyoon melirik ke arah Rowoon yang dengan seksama mendengarkan perkataan Jaehyun. Alisnya terangkat, wajahnya datar mengantisipasi apa yang akan dibicarakan pria itu selanjutnya.

Fiiuuhhh.. kamu memilih jam yang salah saat menelpon Jaehyun-ah.gelengnya.

"Eoh bos, aku baik-baik saja, hanya tensi darahku yang tinggi, sehingga menyebabkan aku pingsan seperti tadi," mendesah berharap jawabannya dapat memuaskan Rowoon.

Memang setelah pemerikasaan tadi penyakitnya tidak terlalu serius, kata Rowoon dia hanya mengalami tekanan darah tinggi, tapi itu cukup membuat ibu dan Suchul adiknya begitu khawatir.

Between You, Me, and HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang