Track List----Sf 9"Enough"
Hampir satu bulan berlalu sejak saat itu, gosip tentang dirinya pun mulai mereda. Kini baik Hyeyoon maupun Rowoon bisa menikmati kebersamaan mereka berdua dengan tenang, tidak ada lagi berita miring tentang mereka berdua, semuanya kembali normal dan baik-baik saja.
"Jangan begini Woon-ah." Hyeyoon kesal Rowoon terus saja mengelus-elus rambutnya, rasa tak nyaman menghampiri dirinya, ia belum terbiasa dengan perlakuan lembut dari seorang pria untuk pertama kalinya sejak dua tahun yang lalu.
"Wae? Kita kan bebas mau mengekspresikan rasa cinta kita, jangan sembunyi-sembunyi lagi seperti dulu," cengir Rowoon menimpali kekesalan Hyeyoon.
"Malu kalau dilihat orang banyak, aku bukan boneka, yang harus dielus-elus setiap saat," keluh Hyeyoon.
Sejak gosip mereka mulai mereda Rowoon memang rajin bertandang ke asrama dan tidak segan-segan menunjukan kemesraannya di depan yang lain, membuat Hyeyoon sedikit tak nyaman.
"Kenapa mesti malu, toh kita tidak melakukan suatu tindak kejahatan. Kita tidak mencuri ataupun merampok, jadi fine-fine saja dong kalau aku nunjukin ke orang-orang kalau kamu itu milikku, agar si lesung tau dan tak berani mendekatimu lagi, lagi pula di sini tidak ada orang hanya ada kita berdua," tutur Rowoon panjang lebar membawa-bawa nama Jaehyun di antara mereka.
"Lesung?"
"Itu.. si Jaehyun, yang punya lesung pipi sama seperti kamu."
Ekor mata Hyeyoon melirik ke arah Rowoon yang duduk di sebelahnya di basecamp tempat biasa dia berkumpul dengan anak-anak lainnya. Hari ini mereka semua belum ada yang pulang, jadi hanya ada mereka berdua di dalam basecamp.
"Kamu tau Woon-ah, rasa cemburumu itu tidak beralasan."
"Tidak beralasan bagaimana, kalau aku tau dia begitu gencar mengejarmu."
"Kamu mau memulai pertengkaran denganku!" Hyeyoon melototkan mata dan berdiri.
"Siapa yang ingin bertengkar denganmu,Yoon-i ah," geli Rowoon saat melihat Hyeyoon yang melotot sambil berkacak pinggang di hadapannya.
"Dengan menyebut Jaehyun di antara kita, kamu ingin memulai war denganku, Woon."
"Kenapa seperti itu?" Makin ngambek Hyeyoon makin terlihat mempesona dan semakin membuat Rowoon gemas padanya, senyumnya tidak pernah lepas dari bibir tebalnya.
"Jaehyun tidak bersalah?"
"Wae, dia berani menyukaimu berarti dia bersalah padaku."
Hyeyoon menepuk dahi Rowoon dengan telapak tangannya, kesal dengan tingkah kekanak-kanakannya.
"Yaaa.. kenapa malah memukulku?" teriak Rowoon mengusap dahinya.
"Agar kamu tidak bertingkah kekanak-kanakan lagi, menyukai seseorang itu bukan suatu kesalahan, Woon-ah."
"Tapi dia salah karena menyukaimu yang jelas-jelas sudah menjadi milikku," kilah Rowoon tetap tak mau kalah.
"Oh kamu tidak ingat Rowoon-ssi, aku juga menyukaimu di saat kamu sudah mempunyai tunangan?" ejek Hyeyoon makin kesal.
"Itu lain cerita," kekeh pria setinggi tiang itu.
"Woon-ah!" teriak Hyeyoon.
Dengusan nafas Hyeyoon yang diakibatkan rasa jengkel membuat dadanya naik turun, membuat ekspresinya bertambah lucu di mata Rowoon.
Pria itu terbahak-bahak, lucu, menggoda Hyeyoon menjadi kesenangan tersendiri baginya sekarang, melihat berbagai macam ekspresi Hyeyoon mampu mengobati rasa lelahnya akibat kegiatan kampus dan prateknya yang bejibun.b"Kamu tau hanya dengan melihatmu seperti ini, sudah membuatku bahagia," tuturnya disela-sela tawanya, tangannya terulur mengacak-acak rambut Hyeyoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You, Me, and Him
Romance"Sadarlah Hye yoon-ah, dia itu kekasih dari temanmu sendiri, bagaimana bisa kau berpikir mencintai dia." Hye yoon merutuki dirinya sendiri. "Kim Rowoon, jangan sampai kedekatanmu dengan gadis itu membuat kau jatuh cinta padanya, dia itu tidak lebih...